Ramadan 2022

Lengkap dengan Hukumnya, Berikut Bacaan Niat Puasa Ramadan & Doa berbuka Puasa

Editor: Yeni Rahmawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puasa - Bacaan Niat Puasa Ramadhan da doa berbuka puasa

POS-KUPANG.COM - Beberapa hari kedepan kita masih menjalankan ibadah puasa.

Untuk itu niat puasa Ramadan masih tetap dilafazkan begitu juga dengan doa buka puasa.

Seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Baca juga: PAMI NTT Bagi Berkah di Bulan Ramadan, Kunjungi Panti Asuhan AT-TIN Namosain

Doa Niat Puasa Ramadhan

Mengucapkan doa niat sebelum menjalankan puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib.

Dilansir dari Tribunwo.com, berikut lafadz doa niat puasa Ramadhan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA

Baca juga: Setara 1.000 kali Haji, Berikut Keistimewaan Sholat Tarawih di Penghujung Ramadan

Artinya :
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Anda bisa mengucapkan doa niat puasa Ramadhan tersebut saat selesai sholat tarawih atau sebelum waktu imsak tiba.

Doa buka puasa

Setelah seharian berpuasa merasakan lapar dan dahaga terutama menahan hawa nafsu yang membatalkan puasa, ketika berkumandang azan magrib, Anda disunatkan untuk segera berbuka puasa.

Berikut lafadz doa berbuka puasa :

Baca juga: Mudah Dibaca dan Dihafal, Berikut Doa Malam Lailatul Qadar Juga Amalan di 10 Malam Terakhir Ramadan

َللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya :
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Mari kita niatkan dalam hati untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini dengan sungguh-sungguh.

Karena umur manusia tidak ada yang tahu, kita belum pasti apakah masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT bisa bertemu dengan Bulan Ramadhan tahun depan.

Kita harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga amal ibadah puasa Ramadhan kita tahun ini diterima dan diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT.

Baca juga: Resep Menu Sahur Puasa Ramadhan 2022 Praktis, Ini Cara Membuat Ayam Kremes hingga Tumis Bayam

Yang terpenting dari doa niat puasa Ramadhan tersebut semata-mata ibadahnya ditujukan kepada Allah SWT. 

Sesuai janji Allah SWT, bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa akan mendapatkan dua kebajikan yaitu kebahagiaan saat berbuka puasa dan kebahagiaan saat bertemu dengan Allah SWT, Tuhan pemilik semesta alam.

Niatkan Malam Hari 

Di antara rukun puasa adalah berniat. Niat itu harus ada, namun cukuplah di hati, karena itulah yang dipersyaratkan.

Adapun niat puasa Ramadhan harus ada di malam hari sebelum masuk waktu fajar (Shubuh).

Hadits no. 656 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar membawakan hadits:

وَعَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ } رَوَاهُ الْخَمْسَةُ ، وَمَالَ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ إلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ ، وَصَحَّحَهُ مَرْفُوعًا ابْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ – وَلِلدَّارَقُطْنِيِّ { لَا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يَفْرِضْهُ مِنْ اللَّيْلِ }

Dari Hafshoh Ummul Mukminin bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.”

Hadits ini dikeluarkan oleh yang lima, yaitu Abu Daud, Tirmidzi, An Nasai dan Ibnu Majah. An Nasai dan Tirmidzi berpendapat bahwa hadits ini mauquf, hanya sampai pada sahabat (perkataan sahabat). Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibbah menshahihkan haditsnya jika marfu’ yaitu sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam riwayat Ad Daruquthni disebutkan, “Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat ketika malam hari.”

Beberapa faedah dari hadits di atas:

1- Hadits ini menunjukkan bahwa puasa mesti dengan niat sebagaimana ibadah lainnya. Sebagaimana kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,

وَقَدْ اتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى أَنَّ الْعِبَادَةَ الْمَقْصُودَةَ لِنَفْسِهَا كَالصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ وَالْحَجِّ لَا تَصِحُّ إلَّا بِنِيَّةِ

“Para ulama sepakat (ijma’) bahwa ibadah yang dimaksudkan langsung pada zat ibadah itu sendiri seperti salat, puasa, dan haji, maka haruslah dengan niat.” (Majmu’ Al Fatawa, 18: 257).

2- Letak niat itu di dalam hati. Jadi, barangsiapa yang terbetik dalam hatinya untuk berpuasa keesokan harinya, maka ia sudah dikatakan berniat.

3- Yang tidak melakukan niat di malam hari ketika melaksanakan puasa wajib, puasanya tidak sah. Adapun puasa sunnah akan dibahas pada hadits berikutnya.

4- Niat puasa wajib seperti Ramadhan mesti dilakukan di malam hari, yaitu cukup mendapati niat pada sebagian malam kata Ash Shon’ani dalam Subulus Salam dan Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam.

Sedangkan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin mengatakan bahwa seandainya akhir malam pun masih bisa digunakan untuk berniat, asalkan sebelum fajar (Shubuh). Adapun waktu malam dimulai dari waktu Maghrib.

Sebagai tanda seseorang sudah dikatakan berniat adalah ia bangun makan sahur karena sudah terbetik hatinya untuk puasa. Begitu pula jika seseorang sudah mempersiapkan makan sahur, meski akhirnya tidak bangun makan sahur, maka sudah dikatakan pula berniat.

5- Niat puasa mesti dilakukan berulang pada setiap malamnya karena puasa setiap harinya adalah puasa yang berdiri sendiri.

Demikianlah pendapat Abu Hanifah, Syafi’i dan Ahmad. Dalil mereka adalah hadits yang kita bawakan kali ini. Sehingga jika ada yang tidur setelah ‘Ashar dan baru bangun setelah terbit fajar shubuh keesokan harinya, maka puasanya tidak sah karena ia tidak ada niat di malam hari. (*)

Berita Terkait Ramadan 2022

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Bisa Dibaca saat Makan Sahur, Lengkap dengan Hukumnya, Apakah Wajib?

Berita Terkini