Tips Sehat

Kenali Gejala Penyakit Lyme,Penyebab Hingga Komplikasinya

Editor: Hermina Pello
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kenali Gejala Penyakit Lyme,Penyebab Hingga Komplikasinya

POS-KUPANG.COM - Salah satu penyakit yang ditularkan melalui gigitan kutu adalah penyakit Lyme. Penyakit Lyme merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri.

Kutu merupakan parasit yang dapat menularkan penyakit pada manusia.

Sebagian kutu membawa penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan. Namun, gigitan kutu biasanya tidak berbahaya dan mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.

Salah satu penyakit yang ditularkan melalui gigitan kutu adalah penyakit Lyme. Penyakit Lyme merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Kanker Prostat Stadium Awal

Terdapat empat jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit Lyme, di antaranya:

Borrelia burgdorferi
Borrelia mayonii
Borrelia afzelii
Borrelia garinii.

Sebagian besar kasus penyakit Lyme disebabkan oleh kutu berkaki hitam atau juga disebut deer tick.

Kutu menjadi terinfeksi setelah menggigit rusa, burung, atau tikus yang sudah mengalami infeksi.

Seekor kutu setidaknya memerlukan waktu selama 36 hingga 48 jam berada di kulit untuk menularkan bakteri.

Seseorang yang hidup atau singgah dalam waktu tertentu di daerah hutan lebat cenderung lebih berisiko terkena penyakit Lyme.

Bakteri penyakit Lyme dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk sistem saraf, otot, sendi, dan jantung.

Baca juga: Dianggap Sepele dan Wajar, 5 Gejala Penyakit Asam Lambung Naik Termasuk Diantaranya Bau Mulut

Gejala

Merangkum Medline Plus dan Mayo Clinic, gejala penyakit Lyme cukup bervariasi dan berbeda-beda pada setiap penderita.

Pada sebagian besar kasus, gejala awal dari penyakit Lyme adalah ruam kulit yang disebut erythema migrans. Ruam ini memiliki beberapa karakteristik berikut:

Berwarna kemerahan
Berkembang menjadi lebih besar dalam beberapa hari, bahkan mencapai 30 sentimeter
Terasa hangat saat disentuh, tetapi jarang disertai rasa nyeri atau gatal
Muncul di area gigitan kutu dan seiring perkembangan penyakit dapat muncul di bagian tubuh lainnya
Terkadang ruam disertai dengan titik merah di tengah yang menyerupai target sasaran.

Meskipun demikian, tidak semua penderita penyakit Lyme mengalami erythema migrans.

Tidak hanya ruam, penyakit Lyme juga menimbulkan gejala lain secara bertahap dalam tiga tahap (stadium) berikut:

Stadium 1

Baca juga: Tak Hanya Sering Kejang, Kenali Gejala Penyakit Kanker Otak Lainnya

Pada stadium 1, bakteri belum menyebar ke seluruh tubuh dan terjadi pada satu hingga dua minggu setelah penderita digigit kutu.

gejala penyakit Lyme pada tahap ini meliputi

Demam
Menggigil
Nyeri otot dan sendi
Tubuh mudah lelah
Sakit kepala

Baca juga: Apa Saja Gejala Penyakit Asma Akan Kambuh?

Stadium 2

Pada stadium 2, bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh dan gejala penyakit Lyme dapat muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah penderita digigit kutu.

Gejala penyakit Lyme pada tahap ini, meliputi:

Penyakit jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia), jantung berdebar (palpitasi), nyeri dada
Sesak napas
Gangguan pada sistem saraf, seperti tungkai mati rasa, Bell's palsy (wajah terkulai), radang otak, radang selaput otak (meningitis), dan radang saraf tulang belakang.

Stadium 3

Baca juga: Saat BAB Nyeri, Bisa Jadi Gejala Penyakit Fisura Ani, Kenali Penyebab dan Komplikasinya

Jika infeksi pada stadium 1 dan 2 tidak ditangani, penyakit Lyme akan berkembang menjadi stadium 3 dalam hitungan bulan atau tahun setelah penderita digigit kutu.

Pada tahap ini, bakteri telah menyebar ke seluruh tubuh. Beberapa gejala pada stadium 3, meliputi:

Arthritis, yaitu pembengkakan dan nyeri yang dirasakan pada satu atau beberapa sendi besar, misalnya sendi lutut
Kelemahan anggota tubuh
Gangguan gerakan otot
Sulit berkonsentrasi
Sulit berkomunikasi
Sulit berpikir.

Selain beberapa gejala di atas, penyakit Lyme juga dapat menimbulkan gejala yang kurang umum, seperti peradangan pada mata dan peradangan pada hati (hepatitis).

Penyebab

Dirangkum dari DermNet NZ dan Medicine Net, penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii.

Seseorang dapat terserang penyakit Lyme apabila digigit oleh kutu jenis Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus yang terinfeksi bakteri tersebut.

Penyakit ini hanya ditularkan melalui gigitan kutu dan tidak ditularkan dari orang ke orang

Faktor risiko

Menurut Mayo Clinic, beberapa kondisi berikut meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit Lyme:

Kerap menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama di area berumput atau hutan
Mengunjungi area yang banyak kutu
Bagian tubuh yang terbuka sehingga kutu lebih mudah menempel atau hinggap di kulit
Tidak segera mencabut kutu dari kulit dengan cara yang tepat.

Diagnosis

Dilansir dari Healthline, diagnosis penyakit Lyme diawali dengan meninjau riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat ruam yang disebabkan oleh gigitan kutu.

Pemeriksaan darah paling akurat apabila dilakukan beberapa minggu setelah infeksi terjadi karena antibodi mulai terbentuk.

Selain pemeriksaan darah, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut guna memastikan diagnosis penyakit Lyme:

Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap bakteri Borrelia burgdorferi (B. burgdorferi)
Western blot
Dilakukan untuk mengonfirmasi tes ELISA yang positif karena pemeriksaan ini dapat mendeteksi keberadaan antibodi yang spesifik terhadap protein B. burgdorferi
Polymerase chain reaction (PCR)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi orang yang terkena penyakit Lyme dengan gejala sendi (arthritis) dan saraf.

Perawatan

Mengutip Mayo Clinic, penanganan penyakit Lyme akan lebih efektif jika dilakukan sejak gejala awal muncul.

Penyakit Lyme dapat diatasi dengan pemberian obat antibiotik, seperti:

Doksisiklin, untuk dewasa dan anak-anak berusia 8 tahun ke atas
Sefuroksim atau amoksisilin, untuk dewasa, anak, dan wanita hamil atau sedang menyusui.

Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan memberikan antibiotik melalui infus selama 14 hingga 28 hari.

Komplikasi

Dirangkum dari Mayo Clinic dan Medicine Net, penyakit Lyme dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berikut:

Peradangan sendi kronis atau Lyme arthritis, terutama pada lutut
Gangguan neurologis, seperti kelumpuhan wajah dan neuropati
Gangguan kognitif, misalnya penurunan daya ingat
Gangguan irama jantung
Post-Lyme disease syndrome (PTLDS), yaitu gejala penyakit Lyme yang tetap muncul meski sudah menjalani pengobatan.
Pencegahan

Menurut Healthline, penyakit Lyme dapat dicegah dengan menghindari atau mengurangi risiko digigit kutu.

Berikut beberapa tindakan yang dapat mengurangi risiko terkena penyakit Lyme:

Menggunakan pakaian tertutup, seperti baju lengan panjang dan celana panjang saat berada di luar ruangan
Potong rumput yang sudah terlalu panjang dan bersihkan semak-semak di halaman area rumah karena dapat menjadi habitat kutu
Gunakan krim antiserangga yang aman bagi kulit, misalnya krim yang mengandung setidaknya 10 persen DEET
Periksa seluruh bagian tubuh dengan teliti, termasuk tubuh anak dan hewan peliharaan, untuk mendeteksi adanya kutu yang menempel pada kulit
Segera angkat bagian kepala kutu dengan pinset apabila kutu menempel di kulit.

Seseorang yang pernah menderita penyakit Lyme masih dapat mengalami kondisi serupa di kemudian hari.

Berita gejala penyakit lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyakit Lyme", Klik untuk baca: Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Berita Terkini