Penyebab
Dirangkum dari DermNet NZ dan Medicine Net, penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii.
Seseorang dapat terserang penyakit Lyme apabila digigit oleh kutu jenis Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus yang terinfeksi bakteri tersebut.
Penyakit ini hanya ditularkan melalui gigitan kutu dan tidak ditularkan dari orang ke orang
Faktor risiko
Menurut Mayo Clinic, beberapa kondisi berikut meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit Lyme:
Kerap menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama di area berumput atau hutan
Mengunjungi area yang banyak kutu
Bagian tubuh yang terbuka sehingga kutu lebih mudah menempel atau hinggap di kulit
Tidak segera mencabut kutu dari kulit dengan cara yang tepat.
Diagnosis
Dilansir dari Healthline, diagnosis penyakit Lyme diawali dengan meninjau riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat ruam yang disebabkan oleh gigitan kutu.
Pemeriksaan darah paling akurat apabila dilakukan beberapa minggu setelah infeksi terjadi karena antibodi mulai terbentuk.
Selain pemeriksaan darah, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut guna memastikan diagnosis penyakit Lyme:
Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan antibodi terhadap bakteri Borrelia burgdorferi (B. burgdorferi)
Western blot
Dilakukan untuk mengonfirmasi tes ELISA yang positif karena pemeriksaan ini dapat mendeteksi keberadaan antibodi yang spesifik terhadap protein B. burgdorferi
Polymerase chain reaction (PCR)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi orang yang terkena penyakit Lyme dengan gejala sendi (arthritis) dan saraf.
Perawatan
Mengutip Mayo Clinic, penanganan penyakit Lyme akan lebih efektif jika dilakukan sejak gejala awal muncul.