Puisi

Nasib Orang Bodoh 

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pencurian ternak

Nasib Orang Bodoh 

Puisi: Aster Bili Bora

Aku bodoh

Orang tuaku juga bodoh

Buat kebun tanam segala

Orang lain tukang panen

Buat kandang pelihara segala

Orang lain tukang makan

Pencuri! Pencuri! Pencuri!

Kapan engkau punya rasa malu?

Guru siapa yang kurang ajar?

Tidak menanam berani memetik

Tidak memelihara pesta jalan terus

Orang lain bekerja siang

Engkau datang bekerja malam

Orang lain tidur tutup mata

Engkau pergi buka mata

Puai.. lebih baik aku mati

 

Aku bodoh!

Orang tuaku juga bodoh!

Buat rumah di udik sana

Jalan setapak berbatu lepas

Pergi sekolah belasan kilo

Kaki luka tanpa alas

Nasib! Nasib!

Anak sekolah bodoh

Duduk mengapa loader

Tidak kenal A sebesar lopo

Duduk sebentar ingin pulang

Perut lapar minta ubi

Nasib! Nasib!

Mengapa lahir jadi orang bodoh

Bekerja patah tulang

Miskin jalan terus

 

Aku bodoh

Orang tuaku juga bodoh

Bikin anak  tidak ukur-ukur

Banyak beban pusing sendiri

Tapi bermimpi jadi orang besar

Nasib! Nasib!

Demi ilmu setinggi langit

Anak numpang di rumah orang

Makan gratis dikira enak

Bekerja keras kalah budak

Kena marah tahan hati

Asalkan sekolah tidak jauh

Nasib apa nasib begini

Harap anak suatu waktu jadi bupati

Datang berita yang menyakitkan hati

Ia diperkosa di kebun kemiri

 

Aku bodoh

Orang tuaku juga bodoh

Bodoh hukum

Tidak tahu bela diri

Pulang rumah bawa darah

Sudah jelas tuan rumah perkosa

Dibilang suka sama suka

Lalu bebas tanpa hukuman

Nasib! Nasib!

Mengapa aku bodoh di negeri ini

Yang salah jadi benar

Yang benar jadi salah

Kepada siapa harus mengadu?

Aku tidak tahu harus ke mana

Yang  aku tahu cuma satu

Berdoa dan berdoa

 

Tambolaka, 1 April 2022

Aster Bili Bora, sastrawan tinggal di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Email: asteriusbilibora@gmail.com

Antologi cerpennya: Bukan sebuah jawaban (1988), Matahari jatuh (1990),  Bilang saja saya sudah mati ( 2022), dan yang akan menyusul terbit: antologi cerpen Laki yang terbuang, dan antologi Lahore. Karya novel yang sedang disiapkan: Laki yang kesekian-sekian. Antologi bersama pengarang lain: 1) Seruling perdamaian dari bumi flobamora tahun 2018 2) Tanah Langit NTT tahun 2021, 3) Gairah Literasi Negeriku tahun 2021 .

 

Berita Terkini