Nasib Orang Bodoh
Puisi: Aster Bili Bora
Aku bodoh
Orang tuaku juga bodoh
Buat kebun tanam segala
Orang lain tukang panen
Buat kandang pelihara segala
Orang lain tukang makan
Pencuri! Pencuri! Pencuri!
Kapan engkau punya rasa malu?
Guru siapa yang kurang ajar?
Tidak menanam berani memetik
Tidak memelihara pesta jalan terus
Orang lain bekerja siang
Engkau datang bekerja malam
Orang lain tidur tutup mata
Engkau pergi buka mata
Puai.. lebih baik aku mati
Aku bodoh!
Orang tuaku juga bodoh!
Buat rumah di udik sana
Jalan setapak berbatu lepas
Pergi sekolah belasan kilo
Kaki luka tanpa alas
Nasib! Nasib!
Anak sekolah bodoh
Duduk mengapa loader
Tidak kenal A sebesar lopo
Duduk sebentar ingin pulang
Perut lapar minta ubi
Nasib! Nasib!
Mengapa lahir jadi orang bodoh
Bekerja patah tulang
Miskin jalan terus
Aku bodoh
Orang tuaku juga bodoh
Bikin anak tidak ukur-ukur
Banyak beban pusing sendiri
Tapi bermimpi jadi orang besar
Nasib! Nasib!
Demi ilmu setinggi langit
Anak numpang di rumah orang
Makan gratis dikira enak
Bekerja keras kalah budak
Kena marah tahan hati
Asalkan sekolah tidak jauh
Nasib apa nasib begini
Harap anak suatu waktu jadi bupati
Datang berita yang menyakitkan hati
Ia diperkosa di kebun kemiri
Aku bodoh
Orang tuaku juga bodoh
Bodoh hukum
Tidak tahu bela diri
Pulang rumah bawa darah
Sudah jelas tuan rumah perkosa
Dibilang suka sama suka
Lalu bebas tanpa hukuman
Nasib! Nasib!
Mengapa aku bodoh di negeri ini
Yang salah jadi benar
Yang benar jadi salah
Kepada siapa harus mengadu?
Aku tidak tahu harus ke mana
Yang aku tahu cuma satu
Berdoa dan berdoa
Tambolaka, 1 April 2022
Aster Bili Bora, sastrawan tinggal di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Email: asteriusbilibora@gmail.com
Antologi cerpennya: Bukan sebuah jawaban (1988), Matahari jatuh (1990), Bilang saja saya sudah mati ( 2022), dan yang akan menyusul terbit: antologi cerpen Laki yang terbuang, dan antologi Lahore. Karya novel yang sedang disiapkan: Laki yang kesekian-sekian. Antologi bersama pengarang lain: 1) Seruling perdamaian dari bumi flobamora tahun 2018 2) Tanah Langit NTT tahun 2021, 3) Gairah Literasi Negeriku tahun 2021 .