Perang Rusia Ukraina

Vladimir Putin Bersumpah Bersihkan Rusia dari 'Sampah dan Pengkhianat', Tak Peduli Kritik dan Sanksi

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin - Vladimir Putin Bersumpah Bersihkan Rusia dari 'Sampah dan Pengkhianat', Tak Peduli Kritik dan Sanksi

Vladimir Putin Bersumpah Bersihkan Rusia dari 'Sampah dan Pengkhianat', Tak Peduli Kritik dan Sanksi

POS-KUPANG.COM, MOSKOW - Seakan tak peduli kritik dan sanksi dari Amerika dan negara-negaara Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah akan membersihkan Rusia dari 'Sampah dan Pengkhianat'.

Putin bahkan akan memberikan sanksi berat kepada mereka yang mengeritiknya dan menyerukan sanksi untuk Rusia atas Invasi ke Ukraina.

Mereka yang disebut Sampah dan Pengkhianat oleh Putin yakni orang Rusia yang diam-diam bekerja untuk AS dan sekutunya.

Ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun akan dijatuhkan kepada pihak yang menyebarkan berita palsu tentang militer atau menyerukan sanksi terhadap Rusia.

Baca juga: Putin Tebar Ancaman Terbaru: Pengkhianat Negara Akan Dilepeh Layaknya Serangga

Dalam sebuah konferensi video yang disiarkan di TV, Putin menuduh Barat ingin menghancurkan Rusia.

"Setiap orang, dan khususnya orang Rusia, akan selalu bisa membedakan para patriot dari sampah dan pengkhianat dan memuntahkannya seperti pengusir hama yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka," kata Putin, dikutip dari Bloomberg.

"Saya yakin bahwa pembersihan diri masyarakat yang alami dan perlu ini hanya akan memperkuat negara kita, solidaritas, kohesi, dan kesiapan kita untuk menghadapi tantangan apa pun," pungkasnya.

Hampir 15.000 orang telah ditahan dalam protes anti-perang di Rusia sejak Putin memerintahkan invasi 24 Februari, menurut organisasi hak asasi OVD-Info.

Baca juga: 4 Jenderal Rusia Terbunuh di Ukraina, Taktik Perang Vladimir Putin Dipertanyakan

Dalam upaya lebih lanjut untuk menekan kritik, Rusia mengadopsi undang-undang media baru yang keras bulan ini.

Puluhan ribu warga Rusia dilaporkan melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari tindakan keras Putin.

Ditanya bagaimana pembersihan seperti itu akan dilakukan, jubir Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Kamis (17/3/2022) bahwa orang-orang itu akan menghilang sendiri.

Mereka, kata dia, akan mengundurkan diri dari pekerjaannya atau meninggalkan Rusia.

"Beginilah pemurnian ini terjadi," jawabnya kepada wartawan melalui panggilan konferensi.

Ia menambahkan, bahwa banyak orang "menunjukkan diri mereka sebagai pengkhianat" pada masa-masa sulit.

Ancaman Putin datang dua hari setelah seorang produser di Channel One TV, milik pemerintah Rusia, menyela berita dan melakukan protes publik terhadap perang di Ukraina.

Halaman
123

Berita Terkini