POS-KUPANG.COM - Panglima KKB Papua, Goliath Tabuni, kini beraksi lagi. Ia memimpin pasukan bersenjata bergerak di puncak gunung.
Sikap Goliath Tabuni yang memamer kekuatan itu seketika viral di media sosial. Videonya pun jadi bahan perbincangan publik.
Goliath Tabuni merupakan salah satu sosok yang dicari-cari oleh aparat penegak hukum.
Ia telah melakukan banyak tindakan kejahatan yang meresahkan, sehingga jadi buronan aparat.
Goliath Tabuni telah menyatakan diri sebagai panglima tinggi kelompok separatis Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat.
Ia memiliki pasukan yang berani mati dan punya kemampuan bergerilya yang sulit dideteksi TNI - Polri.
Sementara pada video yang viral itu, Goliath Tabuni berbicara sambil memikul senjata api.
Terlihat pula anak buahnya berjalan beriringan sambil menenteng senjata.
Baca juga: Aibon Kogoya Cs Lakukan Pembunuhan Berantai, Usai Habisi 8 Pekerja PTT KKB Papua Serbu TNI di Dambet
Situasi itu terlihat di wilayah pegunungan. Hanya saja belum diketahui secara pasti, dimana tempat itu berada.
Pada video itu terlihat Goliath Tabuni mengenakan pakaian loreng, berjalan di atas gunung bersama anak buahnya.
Anak-anak buah Goliath Tabuni itu terlihat membawa senjata api sambil sesekali melepas tembakan.
Belum diketahui secara pasti ke arah mana Goliath Tabuni bergerak bersama pasukannya itu.
Tapi kuat dugaan, panglima yang ditakuti itu hendak mengumpulkan anak buahnya pada suatu titik yang aman dan tak terpantau TNI-Polri.
Video itu kemungkinan diabadikan pada tahun 2019 kemudian dibagikan oleh juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom pada akun facebook-nya.
Berikut Sosok Goliath Tabuni dan Daftar Kejahatannya
1. Pimpin TPNPB Sejak 2012
Goliath Tabuni merupakan panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Mereka bermarkas di Tingginambut Puncak jaya Papua.
Awalnya Goliath Tabuni berjuang bersama Kelly Kwalik di Timika. Saat itu mereka bermarkas di Kali Kabur.
Saat itu Goliath melakukan penyaderaan di Mapenduma saat ia masih menjadi anggota Kelik Kwalik.
Baca juga: Bupati Yigibalom Kesal, KKB Papua Suka Bantai Warga Sipil: Mestinya Yang Dihadapi Orang Bersenjata
Setelah itu ia pindah ke Puncakjaya untuk memimpin pasukan dan mulai beraksi tahun 2004 sampai sekarang.
Setelah reformasi melalui TPN-OPM di Biak, Markas Perwomi, Goliath Tabuni dipilih sebagai Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Goliath Tabuni pun dilantik menjadi pimpinan TPNPB di Markas Tingginambut 11 Desember 2012.
Saat itu ia bersumpah di hadapan dewan militer Papua sesuai sumpah janji militer TPNPB.
Di bawah Goliath Tabuni, tercatat nama Lekagak Telenggen yang ditunjuk sebagai panglima operasi.
2. Suka Tembak Warga Sipil
Pasukan TNI-Polri yang memburu KKB di Papua menjuluki Goliat Tabuni sebagai sosok yang biadab karena suka tembak warga sipi.
Ia juga dikenal gencar melawan TNI hingga menewaskan puluhan prajurit dan polisi di Puncakjaya Papua.
Selain itu, Goliath Tabuni juga membunuh ratusan penduduk Papua yang tidak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).
Dilansir dari GridHot, Goliat Tabuni pernah mengancam akan menembak mati orang asli Papua yang dinilai menjadi mata-mata TNI-Polri.
Ia nekat mengeluarkan penyataan itu lantaran banyak orang asli Papua tak mau bergabung dengan mereka.
Gara-gara orang asli Papua memilih bergabung dengan Indonesia, banyak pentolan KKB Papua terbunuh oleh aparat.
Goliath Tabuni yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM ini dalam pernyataan tersebut juga mengaku mempunyai daftar orang-orang asli Papua yang menjadi spionase TNI-Polri.
Baca juga: Putra Kepala Suku Gome Tewas Diserang KKB Papua, Fakta Terkuak Setelah Korban Dievakuasi dari TKP
Maka jika ada orang asli Papua yang ditembak mati KKB Papua maka mereka menganggapnya sebagai mata-mata TNI-Polri.
Goliat Tabuni juga mengklaim mata-mata TNI-Polri itu menyamar sebagai guru, tenaga medis, PNS, pedagang, pedagang kaki lima dan pedagang asongan.
Selain itu tukang ojek, sopir angkutan, sopir rental, penjual es keliling, penjual pakaian keliling dan penjual tiket.
Berikutnya, penjual pulsa, konter HP, pendeta, majelis gereja, pengelola rumah makan, tukang bangunan, tenaga kerja project infrastruktur, jurnalis dan lain-lain.
3. Mutilasi Warga Sipil
Seorang anggota KKB Papua bagian dari Goliath Tabuni menembak mati warga sipil lalu memutilasi korban. Peristiwa itu terjadi pada tahun 2020 silam.
Yunus Sani, warga asli Papua yang berprofesi sebagai petani menjadi korban pembunuhan oleh KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Jumat 29 Mei 2020 silam.
Yunus ditembak mati KKB Papua di Jalan Trans Papua Magataga (perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai).
Seperti dilansir dari Kompas TV, pria berusia 40 tahun itu dibunuh dengan cara sadis.
Ia ditembak, lalu jasadnya dimutilasi dan dibungkus dalam sebuah karung.
Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto menyebut tindakan KKB Papua itu sangat biadab.
Baca juga: Begini Kisah NS, Pria yang Selamat dari Serangan KKB Papua: Hanya Saya Yang Lari, Yang Lainnya Habis
"KKB Papua OPM seakan menebar virus mencabut nyawa para warga asli Papua yang berada di bumi Papua, ini sangat biadab dan tentu tidak benar," kata Kolonel Cpl Eko Daryanto melalui keterangan resminya pada Sabtu 6 Juni 2020.
4. Tembak TNI
Seorang anggota TNI dari satuan Yonif 715/Matuliato bernama Letda Inf Rudi Sipayung tertembak saat kontak senjata dengan KKB Papua Goliat Tabuni.
Insiden baku tembak antara personel TNI dengan KKB itu terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu 15 Agustus 2021.
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Detik-Detik Pasukan TNI Disergap Saat Patroli, KKB Langsung Menembak Letda Rudi Sipayung'
Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika personel Yonif 715/Matuliato tengah berpatroli lalu disergap KKB di Distrik Gome.
Saat penyergapan tersebut, kata Iwan, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI yang sedang berpatroli itu.
Karena serangan mendadak tersebut, salah satu personel TNI, Letda Inf Rudi Sipayung, mengalami luka tembak dalam kejadian itu.
"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin 16 Agustus 2021.
Iwan mengungkapkan, pihak yang melakukan penyergapan terhadap personel TNI itu merupakan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.
Baca juga: KKB Papua Bombardir Pekerja Jaringan Telekomunikasi, 8 Orang Tewas Terjungkal dari Puncak Menara
Mereka diketahui sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Distrik Gome.
"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," kata Iwan.
5. Di balik Gugurnya 4 Prajurit TNI di Maybrat
Goliath Tabuni juga mengklaim bertanggungjawab atas gugurnya 4 prajurit TNI di Maybrat, Papua Barat.
Seperti diketahui, 4 prajurit TNI itu gugur saat Pos Persiapan Koramil (Posramil) Kisor, Distrik Maybrat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat diserang 50 orang pada Kamis 2 September 2021 pukul 03.00 WIT.
Selain, 4 prajurit yang meninggal, ada dua anggota TNI lain yang terluka parah.
Juru Bicara Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom menyebut, penyerangan itu dilakukan oleh anggotanya dibawah komando pimpinan tertinggi TPNPB OPM, Goliath Tabuni.
"Panglima kodap IV Sorong Raya Brigjen Deny Mos dan pasukannya bertanggungjawab aksi penyerangan ini dan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM di bawah Pimpinan Jenderal Goliath Tabuni bertanggung jawab secara komando," kata Sebby melalui keterangan tertulis, Kamis 2 September 2021. (*)