"Dari situasi tersebut, WALHI NTT kemudian melakukan respon bencana dan kajian terhadap situasi masyarakat pasca bencana, terutama perempuan, serta kebijakan-kebijakan yang dimiliki pemerintah kota Kupang. Kajian ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi yang tepat bagi pemerintah untuk menyiapkan kebijakan dan langkah-langkah penanganan yang sistematis dan sinergis," ujarnya.
Sedangkan tujuan dari dialog ini antara lain memberi ruang bagi masyarakat penyintas bencana, terutama perempuan, untuk menyampaikan secara langsung situasi yang dihadapi pasca bencana.
Selain itu, untuk mendengarkan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah untuk menangani berbagai persoalan di lapangan.
Memperoleh masukan publik dan organisasi masyarakat sipil terkait kebijakan dan langkah-langkah penanggulangan bencana yang memperhatikan kebutuhan kelompok rentan, termasuk perempuan.(*)