Kata Stanislaus, TNI-Polri dipersenjatai untuk melindungi masyarakat dari ancaman-ancaman.
Apalagi ini ancaman dengan menggunakan senjata, sehingga TNI-Polri harus segera mengambil tindakan tegas demi wara sipil.
Baca juga: BAHAYA KKB Papua Bentuk Pasukan Wanita, Jubir OPM Sebby Sambom Ungkap Fakta Terbaru: Simak Ini
"Jadi tugas utama TNI-Polri adalah melindungi masyarakat termasuk melindungi pekerja yang sedang melakukan pembangunan. Jadi itu fungsi TNI-Polri di sana sehingga harus tegas," ungkapnya.
"Kalau berhasil ditangkap, mereka dituntut di pengadilan secara hukum seperti apa, dan harus diungkap siapa aktor-aktor di balik mereka."
Stanislaus menyebutkan, apa yang dilakukan KKB sudah melawan pemerintah. Sebab, mereka tidak ingin adanya pembangunan.
"Pembangunan tidak boleh berhenti, kalau perlu dikawal secara khusus supaya pembangunan tetap berjalan, karena inikan kejar-kejaran, kalau tidak dilakukan pembangunan masyarakat tertinggal lalu menyalahkan pemerintah, tetapi ketika dilakukan pembangunan dihalang-halangi," ujarnya.
"Negara tidak boleh kalah. Negara harus hadir untuk lindungi masyarakat memastikan pembangunan berjalan lancar."
Kalau ada kelompok yang mengancam masyarakat itu harus ditindak tegas," lanjutnya.
Selain itu, kata Stanislaus, pemerintah harus berdialog dengan masyarakat terkait pembangunan.
Jangan sampai pembangunan yang gencar dilaksanakan tak diketahui oleh masyarakat.
"Jadi dialog tetap dilakukan, perlindungan terhadap masyarakat juga harus optimal," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 2 Maret 2022).
Baca juga: Jenazah Kasar Kulua Sudah Dibakar, Komandan Perang KKB Papua Ini Tewas Diterjang Peluru TNI
Para korban ditembaki ketika sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang lokasinya berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.
"Akibat dari penyerangan tersebut, 8 karyawan PTT meninggal dunia, hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang Karyawan PTT yang selamat berinisial NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, melalui keterangan tertulis, Kamis 3 Maret 2022. (*)