KKB Papua

Begini Kisah NS, Pria yang Selamat dari Serangan KKB Papua: Hanya Saya Yang Lari, Yang Lainnya Habis

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah lokasi dimana karyawan PTT dan putra kepala suku Gome diserang oleh KKB Papua. Dalam kejadian itu, hanya satu yang selamat. Korban selamat kini sudah dievakuasi ke RS Timika.

NS sendiri langsung berkomunikasi dengan keluarganya setelah dievakuasi.

Dia mengaku ingin segera kembali ke kampung halaman jika kondisi sudah pulih.

Ini Alasannya Mengapa KKB Serang Warga Sipil

Pengamat Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan, untuk menunjukkan eksistensi dan terornya, KKB menyasar warga sipil, termasuk para pekerja Telekomunikasi.

Seperti diketahui, delapan karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 2 Maret 2022.

Kata Stanislaus, kalau menyerang aparat, KKB tentu kalah. Makanya mereka menyerang warga sipil.

Baca juga: Serang Pekerja Telekomunikasi di Beoga, Anak Kepala Suku Jadi Korban Tembak KKB Papua

"Kalau menyerang aparat, mereka (KKB) akan hitung-hitung dan pasti kalah. Makanya, KKB menyerang pekerja dari luar sekaligus menunjukkan pesan bahwa orang luar jangan masuk ke Papua," kata Stanislaus, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Minggu 6 Maret 2022 siang.

Jadi, langkah yang harus dilakukan menghadapi KKB di Papua, adalah tegas dan tangkap.

Dikatakannya, serangan KKB itu memang sengaja dilakukan untuk menunjukkan bahwa KKB masih eksis

"Yang jelas, KKB ingin menunjukkan teror, dan melakukan kekerasan, menakut-nakuti supaya pihak luar tidak masuk melakukan pembangunan."

"Kalau pembangunan gencar di Papua, merata di Papua, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan semakin tinggi."

"Dampaknya adalah mereka semakin tidak ada tempat di hati masyarakat," ujarnya.

Stanislaus juga menyebutkan bahwa aksi penembakan pekerja di Distrik Beoga merupakan kejahatan luar biasa.

Ia meminta TNI-Polri memburu para pelakunya karena tindakan mereka tak bisa ditolerir.

"Kejadian-kejadian mereka (KKB) menembaki orang pekerja bukan kali ini saja, dulu pernah di jembatan di Nduga, tower juga ada dibakar pada tahun 2021, ada dua tower yang dibakar," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini