Bayi bau tangan merupakan istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan bayi yang terlihat manja.
Sebagian masyarakat Indonesia menganggap bahwa kondisi ini bisa terjadi akibat terlalu sering menggendong bayi.
Namun, apakah anggapan ini benar adanya?
Melansir dari berbagai sumber, anggapan bahwa bayi menjadi bau tangan karena terlalu sering digendong tidaklah benar dan hanya mitos belaka.
Orang tua bahkan dianjurkan untuk menggendong atau memeluk bayi sesering mungkin, terlebih ketika bayi sedang rewel atau merasa kurang nyaman.
Bayi membutuhkan perhatian melalui sentuhan langsung secara fisik, termasuk melalui gendongan.
Sentuhan fisik pada bayi dapat memberi stimulus yang baik bagi tumbuh kembang bayi dan tingkat kecerdasannya kelak.
Orang tua juga dianjurkan untuk mengajak bayi berbicara saat menggendongnya untuk mengembangkan kemampuannya dalam berbicara.
Tak hanya itu, menggendong bayi juga bisa memperkuat hubungan atau ikatan emosional dan mendukung interaksi antara bayi dan orang tuanya.
Bayi juga membutuhkan kehangatan dari pelukan orang tuanya agar ia merasa aman dan nyaman.
Menggendong bayi sesering mungkin, terutama menggendong bayi prematur dengan metode perawatan kanguru, juga terbukti dapat menghangatkan tubuh bayi, mengurangi tangisan, menstabilkan pernapasan dan detak jantung, serta mendukung tumbuh kembang dan peningkatan berat badan bayi.
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Perlakuan Mahalini Kala Bertemu Adzam Putra Sule dan Nathalie Terekam, Rizky Febian: Itu Mah Tanda