Hal itu disampaikan istri M, DP. DP mengaku baru mengetahui informasi tersebut dari salah satu jemaah masjid pada pukul 06.30 WIB.
"Saya dikasih tahu oleh salah satu jamaah masjid, kalau suami dan adik ipar dibawa sekelompok orang setelah salat Subuh, itupun saya baru diberi tahu sekitar pukul 06.30," tuturnya saat ditemui di rumahnya, Senin 14 Februari 2022.
Usai menerima informasi itu, tidak lama DP mendapatkan informasin resmi dari perangkat desa, lalu petugas datang membawa surat penggledahan.
"Informasi resminya dari perangkat desa sekitar pukul 09.00, tidak lama ada petugas datang membawa surat penggledahan rumah," ujarnya.
Warga asli Desa Sempu, Limpung, Batang, itu mengaku kaget dengan penangkapan suami dan adik iparnya. Sebab, keseharian suaminya biasa saja dan tidak pernah macam-macam.
Baca juga: Densus 88 Bekuk Tersangka Teroris JI, Pernah Sembunyikan Buronan & Ikut Pelatihan Fisik
"Sehari-hari ya biasa saja, selama ini tidak ada kegiatan khusus apapun, saya tidak tahu alasan penangkapan itu," tutur ibu lima anak itu.
Dari penggeledahan itu, petugas membawa koleksi buku suaminya dan dua laptop.
Kepala Desa Sempu, Puji Hantoro membenarkan ada penangkapan itu ia mendengar kabar justru dari jamaah masjid. Ia mengenal sosok yang dikenal sebagai ustaz itu, sepengetahuannya, sosok M orang yang baik dan sering bergaul dengan warga.
"Ya tidak menyangka, warga lainnya pun juga karena orangnya selama ini baik, ramah, setahu saya mengisi ceramah pun biasa saja," pungkasnya.
Di Sukoharjo, pria berinisal RAB (27), warga Dukuh Ngunut, Desa Bentakan, Kecamatan Baki, Sukoharjo diamankan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Senin 14 Februari 2022 pagi.
Dari informasi yang diterima Tribun Jateng, Densus 88 Anti Teror melakukan penggeledahan rumah sekira pukul 09.10 WIB. Kepala Dusun (Kadus) Ngunut, Sriyono membenarkan ada seorang warganya yang ditangkap tim Densus 88.
"Iya benar, tadi ada penangkapan terduga teroris di Dukuh Ngunut, Desa Bentakan, Baki," ucapnya saat dikonfirmasi.
Namun, dia tidak mengetahui secara pasti mengenai waktu RAB dibawa oleh Densus 88. Namun, dia hanya mengetahui penggeledahan pukul 09.10 WIB pagi.
"Penangkapan kapan saya tidak tahu. Tadi penggeledahan yang dibawa HP dan laptop," ungkapnya.
Sriyono menjelaskan, terduga teroris tersebut merupakan warga dusun yang dia pimpin dengan status sudah berkeluarga. Rumah yang digeledah merupakan milik orangtuannya.