POS-KUPANG.COM - Penyakit yang satu ini disebut aemia sel sabit.
Apa itu anemia sel sabit, apa penyebab dan gejala serta komplikasi apa yang akan terjadi?
Anemia sel sabit merupakan penyakit yang diturunkan oleh orang tua.
Kenali gejala penyakitnya sehingga bisa dilakukan penanangan sedini mungkin
Baca juga: Mirip Nyeri Punggung, Kenali Gejala Penyakit Ginjal dan Penyebabnya
Anemi sel sabit merupakan kelainan sel darah merah yang diwariskan dan terjadi ketika tidak ada cukup sel darah merah sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Pada anemia sel sabit, sel darah merah berbentuk seperti sabit yang kaku dan lengket.
Sehingga, sel dapat tersangkut di pembuluh darah kecil yang dapat memperlambat atau menghalangi aliran darah dan oksigen ke bagian-bagian tubuh.
Baca juga: Sakit Kepala Salah Satu Gejala Penyakit Cacar Air, Virusnya Menyebar Melalui Air Liur, Batuk
Penyebab
Mengutip Healthline, anemia sel sabit merupakan penyakit yang diwariskan orang tua ke anak melalui gen hemoglobin abnormal.
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi pada gen yang menyebabkan hemoglobin menjadi tidak normal yang membentuk sel darah merah menjadi kaku, lengket dan tidak berbentuk.
Gejala
Mengutip Healthline, gejala kondisi ini umumnya muncul pada usia muda dan bervariasi tergantung dengan tingkat keparahannya.
Baca juga: Sakit Punggung Parah Bisa Jadi Gejala Penyakit TB Tulang Belakang, Gejala Lainnya?
Beberapa gejala anemia sel sabit yang mungkin muncul, di antaranya:
Kelelahan
Bengkak dan nyeri di tangan dan kaki
Infeksi berulang
Nyeri di dada, punggung, lengan, atau kaki
Pertumbuhan atau pubertas yang tertunda
Lekas marah yang berlebihan
Menguningnya mata dan kulit
Demam
Perut bengkak.
Baca juga: Kuku Rapuh Gejala Penyakit Jamur Kuku, Bila Diabetes Maka Jamur Kuku Sebabkan Resiko Lebih Besar
Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.
Komplikasi
Dilansir dari Mayo Clinic, anemia sel sabit dapat menyebabkan komplikasi lainnya termasuk:
Stroke, sel sabit dapat memblokir aliran darah ke area otak
Sindrom dada akut, infeksi paru-paru atau sel sabit yang menghalangi pembuluh darah di paru-paru dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa
Hipertensi paru, anemia sel sabit dapat meningkatkan tekanan darah tinggi di paru-paru yang berakibat fatal
Kerusakan organ, sel sabit yang menghalangi aliran darah ke organ dapat merusak saraf dan organ, termasuk ginjal, hati, dan limpa
Kebutaan, sel sabit dapat memblokir pembuluh darah kecil di mata
Ulkus kaki, terjadi akibat luka terbuka di kaki
Batu empedu, tingkat bilirubin yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan batu empedu
Priapismus, pria dengan anemia sel sabit dapat mengalami ereksi yang menyakitkan dan tahan lama
Komplikasi kehamilan, anemia sel sabit dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan pembekuan darah selama kehamilan.
Baca juga: Mendengkur Gejala Penyakit Sleep Apnea, Bisa Jadi Komplikasi Penyakit Jantung
Diagnosis
Berdasarkan Mayo Clinic, berikut jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia sel sabit.
Tes darah, memeriksa bentuk hemoglobin yang rusak pada orang dewasa maupun anak kecil dan bayi
Ultrasound, mendeteksi risiko stroke
Pengambilan sampel cairan ketuban untuk mendeteksi gen sel sabit sebelum bayi lahir.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Paru-paru Basah, Pada Anak Kecil Sulit Terdeteksi
Perawatan
Berikut perawatan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi anemia sel sabit menurut Healthline, yaitu:
Perawatan medis
Rehidrasi dengan cairan intravena
Mengobati infeksi yang mendasari anemia
Transfusi darah
Pemberian oksigen tambahan melalui masker
Resep obat nyeri untuk menghilangkan rasa sakit
Imunisasi untuk membantu mencegah infeksi
Perawatan rumahan
Gunakan bantalan pemanas untuk menghilangkan rasa sakit
Minum suplemen asam folat sesuai rekomendasi dokter
Makan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian gandum dalam jumlah yang cukup
Minum lebih banyak air
Berolahraga secara teratur
Kurangi stres
Jangan merokok
Hindari cuaca ekstrem
Berita lain terkait gejala penyakit
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi ke dokter
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anemia Sel Sabit",
Editor : Resa Eka Ayu Sartika