Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 23 Januari 2022: Roh Tuhan dan Optimisme Hidup

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RD Florens Maxi Un Bria dengan latar belakang menara Pizza Italia.

Renungan Harian Katolik, Minggu 23 Januari 2022: Roh Tuhan dan Optimisme Hidup (Lukas 1 :1-4; 4:14-21)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Kegembiraan sejati selalu digerakkan oleh Roh Kudus. Karena benar salah satu buah Roh adalah sukacita.

Sukacita karena Roh Tuhan meneguhkan setiap pewartaan, kesaksian hidup dan pelayanan. Di mana ada persekutuan untuk mendengarkan Firman Allah, di sana ada kasih, optimisme, sukacita dan damai sejahtera.

Biasanya ketidaknyamanan, kecemasan dan kegelisahan dan pergumulan hidup ikut dikondisikan oleh ketidakpastian informasi, kehilangan pegangan hidup, kebimbangan atas orientasi nilai dan pilihan sikap hidup.

Orientasi nilai budaya Jemaat di Korintus yang mempertentangkan persekutuan, identitas budaya, dan keanekaragaman budaya coba didamaikan Rasul Paulus dengan gagasan dan warta tentang Kristus sebagai Kepala dan kita adalah anggota-anggotanya.

Kata Paulus, “Seperti halnya tubuh itu satu dan anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian Kristus” ( I Korintus 12 :13 ).

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 21 Januari 2022: Ia Memanggil Orang-orang yang Dikehendaki-Nya

Anggota dari tubuh yang sama memiliki potensi - talenta untuk bersinergi dan saling berhubungan satu dengan yang lain untuk menghadirkan keharmonisan, mengerjakan kebaikan dan kebajikan serta damai sejahtera.

Tidak penting untuk mempertentangkan identitas budaya, baik orang Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun merdeka.

Yang terpenting adalah menegaskan persekutuan sebagai orang-orang terbaptis di dalam Roh Kudus yang bersekutu di dalam Kristus yang diutus untuk mewartakan kabar gembira dan melakukan kebaikan demi kebaikan demi memajukan kebersamaan hidup yang berkualitas dan bermakna sebagai murid-murid Kristus.

Kita semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing adalah anggotanya. Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat sebagai rasul, nabi dan pengajar, penyembuh dan pemimpin yang dalam bimbingan Roih Kudus diutus bersaksi tentang Kristus dalam peran yang beragam.

Semua nas Kitab Suci Perjanjian Lama tergenapi dalam Yesus Kristus. Hidup, pewartaan dan perjalanan pastoral Yesus menegaskan Imanuel - Allah beserta kita.

Ia berjalan dengan Umat Allah untuk meneguhkan persekutuan, menggerakkan partisipasi dan menghidupkan perutusan umat beriman di tengah gereja dan dunia.

Injil Lukas yang ditulis dengan sangat teliti dalam bimbingan terang Roh Kudus oleh Theofilus berusaha menghadirkan keteraturan berpikir yang mengedepankan kebenaran tentang Yesus Kristus, pewartaan dan perjalanan pastoral-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 21 Januari 2022: Dipanggil untuk Apa?

Injil Lukas merupakan satu-satunya Injil yang mengawali warta keselamatan dan kabar gembira dengan mengedepankan visi dan misi hidup Yesus berikut.

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas dan untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang” ( Lukas 4 : 18-19 ).

Sebagaimana Yesus yang telah diurapi, diutus ke tengah dunia untuk mewartakan kabar baik yang membangun optimisme hidup, menginspirasi setiap orang yang tertindas dan memberikan pencerahan bagi mereka yang bergumul dalam berbagai kemelut persoalan hidup, demikian juga setiap umat beriman yang telah dibaptis, dipanggil dan diutus untuk menjadi pewarta dan saksi kabar gembira tentang Yesus Kristus, visi dan misi hidup-Nya. Salve. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 23 Januari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Nehemia 8:3-5a.6-7.9-11

"Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti."

Sesudah umat Israel kembali dari pembuangan, pada hari pertama bulan ketujuh, Imam Ezra membawa Kitab Taurat ke depan jemaat, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti.

Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti.

Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.

Adapun Ezra, ahli kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu.

Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang.

Pada waktu ia membuka kitab itu, semua orang bangkit berdiri.

Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang Mahaagung, dan semua orang menyahut, “Amin! Amin!” sambil mengangkat tangan.

Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah.

Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti.

Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab itu, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!” Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat.

Lalu berkatalah Imam Ezra kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita! Jangan bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlindunganmu!” *

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8.9.10.15

Refrein: Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.

4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku, dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!

Bacaan Kedua: Korintus 12:12-30

"Kamu semua adalah tubuh Kristus dan masing-masing adalah anggotanya."

Saudara-saudara, seperti halnya tubuh itu satu dan anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus.

Sebab kita semua, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh.

Karena tubuh pun tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota.

Andaikata kaki berkata, “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”’ benarkah ia tidak termasuk tubuh?

Dan andaikata telinga berkata, “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, benarkah ia tidak termasuk tubuh?

Andaikata tubuh seluruhnya mata, di manakah pendengaran?

Andaikata seluruhnya telinga, di manakah penciuman?

Tetapi Allah telah memberikan kepada semua anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.

Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?

Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan, “Aku tidak membutuhkan engkau!” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki, “Aku tidak membutuhkan engkau!”

Justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, malah paling dibutuhkan.

Kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus, dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus; hal ini tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok.

Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

Kamu semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya.

Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: Pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar.

Selanjutnya Ia menetapkan juga: mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.

Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar?

Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Lukas 4:18-19

Refrein: Alleluya, alleluya, alleluya.

Alleluya, alleluya, alleluya.

Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan.

Bacaan Injil: Lukas 1:1-4;4:14-21

"Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci."

Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh saudara-saudara yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.

Karena itu, setelah menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari awal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.

Dengan demikian engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.

Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.

Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.

Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat dan semua orang memuji Dia.

Lalu Yesus datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan.

Dan menurut kebiasaan-Nya, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta; untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.

Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.

Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkini