Laporan Kontributor POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Warga Kota Kupang menyoroti kasus pembunuhan keji terhadap Astri Manafe dan Lael Maccabe di Kupang tahun lalu. Aksi damai berjilid-jilid dilakukan warga meminta adanya keadilan, sebab pelaku saat ini disebut bukan merupakan seorang saja.
Aktivis perempuan, Yaherlof Foeh mengatakan para perempuan di Kota Kupang akan melakukan demonstrasi dengan menggunakan pakaian dalam. Dia menilai, hal ini dilakukan sebagai bentuk kritikan atas kasus yang menurut dia belum adanya keadilan.
"Kita ajak mahasiswa dan perempuan untuk duduki Polda, tidak jelas pernyataan tali BH dan tas itu," tegasnya, Minggu 16 Januari 2022 malam saat aksi damai jilid V di Taman Nostalgia Kota Kupang.
Dengan busana seperti itu, pihaknya menagih keadilan yang setimpal dalam kasus ini. Aksi tersebut terpaksa dilakukan sebagai akumulasi kekecewaan warga kepada penyidik dalam pengungkapan kasus tersebut.
Baca juga: Garda Triple X Flobamor Menuntut Keadilan Hukum Kasus Pembunuhan Astri Dan Lael
Busana serba hitam dan pakaian dalam itu, menurut dia adalah bentuk kritikan. Agar tidak berbenturan dengan tradisi Timor, maka pakaian dalam akan dipakai pada bagian luar tiap masa aksi. Perjuangan ini baginya merupakan jalan untuk mencari keadilan dan kebenaran.
Sebagai informasi, kasus dugaan pembunuhan terhadap Astri Manafe dan Lael Maccabbe hingga kini masih berproses.
Jaksa peneliti dari Kejaksaan Tinggi NTT mengembalikan berkas perkara tersangka Randi Badjideh. Berkas dikembalikan pada 7 Januari 2022 lalu. (*)
Berita Lain Pembunuhan Ibu dan Anak