"Mohon izin, tercatat pada kami ada empat kali gempa susulan, update pukul 05.28 WIT," jelas Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Gempa-gempa susulan ini mempunyai kekuatan yang lebih kecil dibanding gempa utama.
Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 04.21 WIT.
Gempa ini bermagnitudo 5,2. Lalu, pada 04.40 WIT, gempa susulan kembali terjadi dengan magnitudo 4,3.
Kemudian pada pukul 04.53 WIT, Maluku Barat Daya diguncang gempa susulan M 4,9.
Berselang tiga menit, terdapat gempa susulan M 4,7.
Terasa hingga NTT
Getaran gempa M 7,3 di Maluku Barat Daya terasa hingga sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Kupang Margiono, warga Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, dan Sumba merasakan gempa dalam skala III-IV MMI.
Margiono memaparkan, bila dilihat dari episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa M 7,3 ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya subduksi lempeng di Laut Banda.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan, guncangan terjauh dari gempa M 7,3 di Maluku ini dirasakan hingga Kota Sorong, Papua Barat.
“Gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) ini memiliki karakteristik memancarkan guncangan (ground motion) yang lebih kuat, sehingga wajar jika gempa ini dirasakan hingga jauh, seperti di Kota Sorong di Papua Barat,” bebernya, dikutip dari Antara.
Sumber: kompas.com