Dua mayat tersebut kemudian langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Titus Ully Kupang.
Polisi sempat kesulitan mengidentifikasi dan mengambil sidik jari karena kondisi tubuh korban telah rusak.
Polisi kemudian melakukan otopsi dan pemeriksaan DNA di Puslabfor Jakarta.
Selain itu penyidik juga memeriksa 14 orang serta mengamankan sejumlah barang bukti.
Dikenali dari topi dan baju
Dua identitas mayat tersebut diketahui sebagai Astri dan anaknya.
Jack Manafe, kakak kandung korban mengatakan sejak ada berita penemuan mayat perempuan dan anak kecil muncul di publik, pihak keluarga sempat menaruh curiga.
Kecurigaan itu muncul karena ciri-ciri fisik yang ada sama dengan Astri dan bayinya.
Menurut Jack, setelah mendengar kabar penemuan mayat, pihak keluarga langsung ke ruang jenazah RS Bhayangkara pada Senin 1 November 2021.
Dari tangan dan kaki, Jack mengenali jika mayat perempuan tersebut adalah adiknya.
Selain itu, ia juga mengenali topi dan baju milik adiknya.
“Kami mengenali dari tangan dan kaki. Kalau wajah Astri sudah rusak sehingga sulit dikenali,” ungkap dia.
Ia mengatakan pihaknya sempat ke Polsek Alak untuk membuat laporan kehilangan anggota keluarga.
“Kami mengenali topi dan baju seperti yang dipakai adik saya saat pergi dari rumah,” kata Jack.
Selain itu polisi juga mengidentidikasi barang-barang dalam kamar adiknya seperti sisa lipstik dan pakaian Astri.
Setelah satu bulan, tes DNA keluar dan hasilnya dua mayat tersebut adalah Astri dan anaknya.
Jenazah Astri dan anaknya dijemput oleh keluarga pada Kamis 25 November 2021 siang.
Astri dan anaknya dimakamkan di Jalur 40, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada pukul 15.00 Wita.
Diduga dibunuh orang dekat
Jack menyakini jika adiknya dibunuh oleh orang terdekat. Selain itu, Jack meminta dua orang berinisial A dan B yang diketahui rekan Astri.
Karena sebelum dinyatakan hilang, Astri dijemput oleh A dan membawanya ke tempat kos B.
Jack dan keluarga yakin jika pembunuhan Astri dan Lael dilakukan secara berencana.
Ia bercerita Astri adalah sarjana tekhnik jebolan Politekhnik Negeri Kupang.
Astri memiliki soerang putra dari hubungannya dengan mantan kekasihnya yang sudah memiliki istri dan anaknya.
Perempuan berusia 30 tahun tersebut sempat bekerja pada sebuah perusahaan konsultan.
Ia berhenti bekerja dan berjualan makanan secara daring.
Astri kemudian melahirkan Lael pada 21 Oktober 2020 dan tinggal bersama orangtuanya.
Jack berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku pembunuhan sang adik dan dia meminta agar pelaku menyerahkan diri serta mengakui perbuatannya.
Dalam perkembangan penyelidikan, Randy Bajideh, pria yang beristri yang diketahui mantan pacar Astri menyerahkan diri ke Polda NTT. Dia mengaku sebagai pelaku pembunuhan Astri dan Lael.
Namun, publik Kupang justru tidak percaya sepenuhnya pada pengakuan Randy. Publik mencurigai pihak lain yang membunuh Astri dan Lael. Karena itu, publik pun berharap pihak kepolisian untuk bekerja profesional dalam menangani kasus ini. *