Pembunuhan Ibu dan Anak

Netizen Pertanyakan Pra Rekonstruksi Pembunuhan Astri dan Lael Berlangsung di Lapangan Polda NTT

Penulis: Agustinus Sape
Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga sedang menonton dari kejauhan pra rekonstruksi pembunuhan ibu dan anak Astri dan Lael di Lapangan Polda NTT, Kamis 16 Desember 2021.

Netizen Pertanyakan Pra Rekonstruksi Pembunuhan Astri dan Lael Berlangsung di Lapangan Polda NTT

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Hari ini Kamis 16 Desember 2021 berlangsung pra rekonstruksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Kupang, yaknis Astri Manafe dan Lael Maccabee.

Dari siaran langsung Facebook Pos-Kupang.com, terlihat warga berjubel di sekitar lokasi pra rekonstruksi di Lapangan Polda NTT, Jalan El Tari Kupang, NTT.

Namun, melihat obyek yang ditayangkan Facebook POS-KUPANG.COM, hanya seputar trotoar Jalan El Tari dan masyarakat yang menonton pra rekonstruksi dari kejauhan, netizen pun mempertanyakan mengapa media sekelas Pos-Kupang.com hanya bisa syuting di pinggir-pinggir, bukannya langsung ke obyek atau lokasi rekonstruksi.

Dari keterangan yang disampaikan para wartawan POS-KUPANG.COM di lokasi, ternyata pra rekonstruksi ini tidak boleh divideokan dan tidak boleh disiarkan secara langsung.

Larangan itu diterima para wartawan dari petugas di lokasi pra rekonstruksi. Namun larangan ini belum mendapat konfirmasi dari Kapolda NTT, termasuk alasan pelarangan tersebut.

Dari data yang tercantum pada Facebook Fanpage POS-KUPANG.COM, siaran langsung pra rekonstruksi ini hingga pukul 11.45 Wita sudah menjangkau ribuan orang.

Di kolom komentar banyak netizen mempertanyakan lokasi pra rekonstruksi berlangsung di lapangan Polda NTT, bukannya di lokasi yang sebenarnya.

Etha Medah: Naaaaa,ini perdana rekontruksi snde di TKP oooo??randi bajide beda na,semoga sa, semuanya sesuai kenyataan,krna TUHAN snde pernah tidur oooo? semua tdk ada yg mustahil klu TUHAN su berkehendak 

Lala Diamond: Sekelas Pos Kupang kenapa tidak video langsung dari lokasi tapi diluar pagar?

Hermawan: Faktor keamanan

Erick Firman: Aduh kok dimuliakan sekali.knp tda rekontruksi di TKP..ini timbul kecurigaan masyarakt

Febrianti Baitanu: Kenapa di Polda???

Ani Ukat: Kenapa hrus di POLDA?????
 
Ocha Lg: Di polda?

Sully Koto: Kenapa harus pake Pra rekon..?? Itu hari mau bunuh korban sonde pake Pra bunuh to..?????? Kasian ee...

Semuel Dance Non: Darah manusia jd pasti terungkap pelaku"x.

Primus Bheja: Knpa harus di POLDA...??bukax rekon di TKP ka..??

Alvaro Banunaek: Kenapa di Polda bukan di TKP

Lensi Pellokila: Beda na

Eky Klaping: Kenapa harus di polda??

Hengki Core: Biar lancar nanti kalau rekontruksi krn sdh diatur

Marlien Quinn: Kenapa hrus d Polda.

Lisa Vranda: Rekontruksi knpa harus di polda?

Abraham Amu: OOO jdi TKP nya di Polda NTTya'

Melda Sora: Kapan dan di mana serta motif pembunuhan sonde di ungkap tp kaget pra rekons
Na mungkin rekons nanti tiba-tiba langsung di Penkase, eh lucu e

Ingrid Adelaida Pah: Lokasinya di Polda Kupang

Thres Malelak: Kaka bisa syuting yg d dalam ko

Jacklyn Meller: RIP keadilan

Dewy Nyoman: Buang2 data saja, rekonstruksi model apa ini. keadilan berlaku untuk mereka yg punya pejabat dan punya Rp. Sedangkan masyarakt kecil kayak kita ini keadilan tdk ada. Aneh tapi Nyata

Minggus Sappi : Nonton orang pu belakang

Hingga berita ini dipublish, pra rekonstruksi pembunuhan Astri dan Lael sudah selesai. Pra rekonstruksi berlangsung tidak sampai satu jam.

Seperti diberitakan sebelumnya (Kompas.com), mayat seorang perempuan dan bayi ditemukan di penggalian pipa proyek SPAM di Kali Dendeng, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang NTT.

Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh pekerja proyek pada Sabtu 30 Oktober 2021.

Setelah hampir 3 minggu, polisi berhasil mengungkap identitas mayat perempuan.

Korban adalah Astri Evita Suprini Manafe (30) dan anaknya, Lael (1). Mereka adalah warga Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Sempat dikira bangkai binatang

Mayat Astri ditemukan pertama kali oleh Obetnego Beno (29) dan Semi Leonard Toto (21). Hari itu, mereka sedang mengerjakan penggalian tanah untuk saluran pipa air.

Tak lama kemudian mereka menemukan kantong plastik yang mengeluarkan bau busuk dan banyak lalat di bekas galian.

Mereka sempat mengira bungkusan tersebut berisi bangkai binatang.

Obet pun mengangkat bungkusan plastik itu menggunakan alat berat dan memindahkannya.

Obet sempat berusaha membuka bungkusan plastik tersebut.

Ia terkejut saat bungkusan dibuka terlihat kaki manusia.

"Saya kaget karena saat bungkusan terbuka, terlihat sepasang kaki manusia," ujar Obet, kepada sejumlah wartawan, Minggu 31 Oktober 2021.

Obet menghentikan pekerjaannya dan langsung melapor ke Polsek Alak. Dari hasil pemeriksaan, mayat dalam kantong tersebut berkelamin perempuan dewasa.

Selain itu ada mayat bayi laki-laki yang ada di dalam kantong lainnya.

Dua mayat tersebut kemudian langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Titus Ully Kupang.

Polisi sempat kesulitan mengidentifikasi dan mengambil sidik jari karena kondisi tubuh korban telah rusak.

Polisi kemudian melakukan otopsi dan pemeriksaan DNA di Puslabfor Jakarta.

Selain itu penyidik juga memeriksa 14 orang serta mengamankan sejumlah barang bukti.

Dikenali dari topi dan baju

Dua identitas mayat tersebut diketahui sebagai Astri dan anaknya.

Jack Manafe, kakak kandung korban mengatakan sejak ada berita penemuan mayat perempuan dan anak kecil muncul di publik, pihak keluarga sempat menaruh curiga.

Kecurigaan itu muncul karena ciri-ciri fisik yang ada sama dengan Astri dan bayinya.

Menurut Jack, setelah mendengar kabar penemuan mayat, pihak keluarga langsung ke ruang jenazah RS Bhayangkara pada Senin 1 November 2021.

Dari tangan dan kaki, Jack mengenali jika mayat perempuan tersebut adalah adiknya.

Selain itu, ia juga mengenali topi dan baju milik adiknya.

“Kami mengenali dari tangan dan kaki. Kalau wajah Astri sudah rusak sehingga sulit dikenali,” ungkap dia.

Ia mengatakan pihaknya sempat ke Polsek Alak untuk membuat laporan kehilangan anggota keluarga.

“Kami mengenali topi dan baju seperti yang dipakai adik saya saat pergi dari rumah,” kata Jack.

Selain itu polisi juga mengidentidikasi barang-barang dalam kamar adiknya seperti sisa lipstik dan pakaian Astri.

Setelah satu bulan, tes DNA keluar dan hasilnya dua mayat tersebut adalah Astri dan anaknya.

Jenazah Astri dan anaknya dijemput oleh keluarga pada Kamis 25 November 2021 siang.

Astri dan anaknya dimakamkan di Jalur 40, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada pukul 15.00 Wita.

Diduga dibunuh orang dekat

Jack menyakini jika adiknya dibunuh oleh orang terdekat. Selain itu, Jack meminta dua orang berinisial A dan B yang diketahui rekan Astri.

Karena sebelum dinyatakan hilang, Astri dijemput oleh A dan membawanya ke tempat kos B.

Jack dan keluarga yakin jika pembunuhan Astri dan Lael dilakukan secara berencana.

Ia bercerita Astri adalah sarjana tekhnik jebolan Politekhnik Negeri Kupang.

Astri memiliki soerang putra dari hubungannya dengan mantan kekasihnya yang sudah memiliki istri dan anaknya.

Perempuan berusia 30 tahun tersebut sempat bekerja pada sebuah perusahaan konsultan.

Ia berhenti bekerja dan berjualan makanan secara daring.

Astri kemudian melahirkan Lael pada 21 Oktober 2020 dan tinggal bersama orangtuanya.

Jack berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku pembunuhan sang adik dan dia meminta agar pelaku menyerahkan diri serta mengakui perbuatannya.

Dalam perkembangan penyelidikan, Randy Bajideh, pria yang beristri yang diketahui mantan pacar Astri menyerahkan diri ke Polda NTT. Dia mengaku sebagai pelaku pembunuhan Astri dan Lael.

Namun, publik Kupang justru tidak percaya sepenuhnya pada pengakuan Randy. Publik mencurigai pihak lain yang membunuh Astri dan Lael. Karena itu, publik pun berharap pihak kepolisian untuk bekerja profesional dalam menangani kasus ini. *

Berita Terkini