Begitu juga akan membantu peternak untuk mengambil keputusan serta tindakan dalam penanganan, perawatan dan pengobatan pada ternak yang sakit berdasarkan catatan riwayat kesehatannya.
Demikian halnya untuk melakukan seleksi, semuanya dengan mudah dilakukan dengan adanya KIT, yang sekaligus dapat dilakukan pemantauan terhadap sebaran hingga mutasi ke luar daerah.
"Hingga saat ini, kami terus berbenah dengan melakukan terobosan-terobosan. KIT adalah salah satunya, yang selain memberi kemudahan juga bisa mengedukasi peternak," kata dia
Dia menyampaikan data populasi khusus untuk ternak jenis besar di Kabupaten Rote Ndao saat ini berjumlah. 88.993 ekor.
Kadis Herman merincikan yakni terdiri dari 33.152 ekor Sapi Bali, 27.530 ekor Sapi Putih, dan 16.586 ekor Kerbau dan 7.725 ekor Kuda.
"Populasinya memang menurun. Dan itu juga (menurun) merupakan fokus kami saat ini untuk terus mengembangkan sekaligus mengembalikan daerah kita sebagai penghasil ternak di NTT. Karena dulu kita (Rote) memang dikenal sebagai gudang ternak," kata dia. (*)