Pernyataan keras Jokowi ke BUMN,Sebut PLN dan Pertamina butuh CEO berani, nasib Ahok?
Kekesalan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) terhadap kinerja BUMN rupanya sudah memuncak.
Melalui video, Presiden Jokowi memberikan pernyataan yang sangat keras ke badan usaha milik negara ( BUMN ).
Jokowi mengaku kesal dengan badan usaha milik negara (BUMN) yang tidak cepat merealisasikan investasi meski penting untuk negara.
Ia pun blak-blakan mengaku pernah membentak seorang direktur utama perusahaan pelat merah karena hal tersebut.
Kekesalan Jokowi memuncak ketika membahas persoalan soal investasi di anak usaha BUMN Pertamina, TPPI sebesar US$3,8 miliar yang sudah bertahun-tahun dan masih mandek.
Kekesalan Jokowi itu disampaikan dalam video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden tanggal 16 November 2021
Sejumlah pihak menilai pernyataan Jokowi sebagai sinyal yang cukup keras yang di sampaikan untuk BUMN dalam kinerjanya.
"Saya rasa semua BUMN terutama BUMN Pertamina dan PLN bisa mereview dan melakukan pembaharuan terharadap struktur komisaris hingga direksi Pertamina dan PLN," ujar Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Anggawira, dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).
Anggawira juga menambahkan bahwa Pertamina dan PLN membutuhkan CEO yang berani, transformatif dan yang muda agar lebih energik dalam membawa kepemimpinannya.
"Pertamina dan PLN membutuhkan sosok Pemimpin yang bisa mengambil resiko-resiko yang ada dalam kepemimpinannya. Bukan hanya menjalankan bisnis yang ada karena BUMN orientasinya bukan mencari keuntungan," ungkapnya.
Terakhir, dia juga mengatakan Pertamina dan PLN sebaiknya melakukan pembaruan pemimpin yang bisa membuat inovasi untuk kemajuan Indonesia dan Indonesia memiliki tidak sedikit SDM muda yang berkompeten.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jokowi Ungkap Ada Pihak yang Tolak Rencana PPKM Level 3 di Seluruh Wilayah