Baca tanpa iklan
Sebab menurutnya rekam jejak yang bersangkutan di bidang Korpolhukam dijadikan pertimbangan. Belum lagi soal posisinya sebagai orang nomor dua di Partai Golkar.
"Alasan yang mencolok itu ada tiga hal. Pertama, kapasitas personal beliau. Kedua, terkait dengan rekam jejaknya, beliau purnawirawan. Kemudian yang ketiga, posisinya sebagai orang nomor dua di Golkar saat ini," kata Adi.
Senada, pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai wajar jika Airlangga akhirnya memilih Lodewijk. Alasannya karena Lodewijk di DPR RI terbilang tak memiliki jabatan strategis. Padahal dia adalah sekretaris jenderal alias orang kedua setelah Airlangga di Partai Golkar.
"Hal yang wajar jika Lodewijk menggantikan Azis sebagai Wakil Ketua DPR. Dia sekjen partai dan di DPR tak punya jabatan. Lucu juga jika sekjen partai tak dapat posisi apa-apa di DPR, makanya dia yang diajukan," kata Ujang.(Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)