Biasanya penyerang Persib ini selalu dijaga ketat Lawa karena jadi target man. Seperti yang tersaji di laga melawan Barito Putera. Suplai umpan crossing dari tengah ke Wander Luiz dan Ezra mendominasi. Tapi karena penyerang Persib dijaga ketat, skema itu tidak berhasil.
Di laga melawan Persita dengan skema serangan yang berubah, posisi striker justru tidak lagi jadi target man karena memerankan bola-bola pendek untuk membantu penyerangan.
Hasilnya, bukan striker yang menciptakan gol, melainkan gelandang serang, dalam hal ini, Mohammed Rashid.
Mmantan pemain Persib Aji Nuprijal sepakat dengan hal itu. Dia melihat Persib mengurangi permainan long pass atau umpanm panjang dari belakang ke depan.
Baca juga: Jadwal Persib Bandung vs Persita , Ezra Wilian Ingin Ulangi Bikin Gol ke Gawang Pendekar Cisadane
"Kurangi permainan long pass dari belakang ke Wander Luiz karna support dari febry dan Vizcarra kurang, (lalu) bermain posision dari tengah ke depan lalu gunakan penetrasi dan bermain dari passing pendek pintar untuk membuat peluang" ujar Aji Nuprijal ketika diwawancarai Tribunjabar.id pada Sabtu (11/09/2021).
Dia juga sepakat bahwa dua gol dari Persib di laga melawan Persita sebagai buah dari skema serangan dengan umpan bola pendek.
"2 gol dan dapat peluang dari bola-bola passing dan 1v1 dengan aksiaksi-aksi pemain persib" tuturnya.
Kembali ke Khitah, Tiki Taka Ala Djanur Saat Skuat Juara
Djadjang Nurdjaman pelatih Persib Bandung era skuat juara ISL 2014 menekankan pentingnya permainan bola pendek dari kaki ke kaki karena itu adalah khitah (kembali ke asal) dari karakter permainan Persib.
Skema serangan dibangun dari bawah dengan permainan bola-bola pendek. Pada 2013, Djanur sapaan akrab Djadjang Nurdjaman mengakui bahwa permainan bola pendek itu jadi ciri khas Persib, setidaknya sejak dia masih jadi pemain era 1995 hingga dia jadi asisten pelatih.
"Karakter permainan Persib selama ini itu bermain bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Dan saya ingin mengembalikan karakter itu," ucap Djanur saat itu.
Skemanya berhasil. Malah sangat ideal karena selain mengkombinasikan permainan bola pendek, umpan crossing dari sayap kiri dan kanan Persib juga seringkali manjur karena di posisi striker, saat itu, Persib punya target man yang punya karakter man on the right place and in the right time, Sergio Van Dijk.
Sergio van Dijk mundur, pada skuat 2014, pada tahun Persib juara ISL, Maung Bandung nyaris tak punya striker murni. Namun justru bisa juara.
Baca juga: Persib Bandung Sangat Percaya Diri Lawan Persita Tangerang, Dua Pemain kembali Bergabung
Gol-gol yang tercipta berasal dari pemain yang berperan di sektor sayap seperti M Ridwan, Atep hingga Tantan. Lalu pemain di di lini tengah seperti Makan Konate hingga Firman Utina.
Total Football Ala Robert Alberts