Menurut Ustadz Abdul Somad, Rasulullah SAW saat di Makkah melaksanakan Sholat Tahajud di Masjidil Haram.
Hal itu dilakukan Rasulullah SAW karena pada waktu malam sunyi tidak ada orang sehingga tak mendapat gangguan dari kafir Quraisy musyrik.
Baca juga: Sholat Tahajud: Raih Keutamaan, Kemuliaan dan Kewibawaan, Kunci Masuk Surga
Menurut Ustaz Abdul Somad, habis Isya, Nabi Muhammad SAW tidur.
Itulah makanya Nabi SAW mudah bangun Tahajud malam.
"Kenapa kita payah bangun tahajjud? Habis Isya tak tidur," ungkap UAS.
"Boleh bicara setelah Isya dengan syarat bicara agama. Selain daripada itu makruh hukumnya," urainya.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, makanya habis Isya matikan lampu, tidur.
"Itu maka orang-orang dulu itu sehat-sehat badannya. Habis Isya tidur. TV tak ada. Internet tak ada. Makan ikan asin kangkung, tidur, besok anak 10," jelasnya.
Oleh sebab itu maka, kata UAS, kalau mau tidur yang berkualitas adalah setelah Isya.
"Itu tidur berkualitas. Nabi SAW tidur tak banyak. Sikit tapi berkualitas. Bukan macam kita, sikit-sikit tidur," jelasnya.
Tata Cara Sholat Tahajud
Secara ringkas tata cara melaksanakan Sholat Tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada umumnya.
Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; dan menghadap kiblat.
Juga disunnahkan mengawalinya dengan dua rakaat ringan.
Sholat Tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam.