Berita Kota Kupang

Hancur Diterjang Badai Seroja, 150 Terumbu Karang Kota Kupang di Transplantasi Secara Swadaya

Hancur Diterjang Badai Seroja, 150 Terumbu Karang Kota Kupang di Transplantasi Secara Swadaya

Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Sejumlah anggota Direktorat Polair Polda NTT pun melakukan langkah nyata menyelamatkan terumbu karang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badai Seroja yang menghantam beberapa wilayah di Provinsi NTT awal April lalu bukan saja berdampak di daratan.

Selain korban nyawa dan rusaknya sejumlah fasilitas dan rumah serta sarana lain, Ekosistem laut di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya hancur diterjang badai Seroja.

Sejumlah terumbu karang hancur karena badai Seroja. Proses pemeliharaan dan pemulihan terumbu karang yang rusak pun butuh waktu lama dan dana yang tidak sedikit.

Sejumlah anggota Direktorat Polair Polda NTT pun melakukan langkah nyata menyelamatkan terumbu karang tersebut.

Baca juga: DPRD Soroti Dugaan Pencurian Terumbu Karang di Kabupaten Manggarai Barat

Mereka menggandeng PSDKP Kupang dan komunitas Au Manekat Tasi (beta/aku cinta laut) serta komunitas Underwater Kupang menyelamatkan terumbu karang di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Minggu 5 September 2021, 4 anggota Direktorat Polair Polda NTT, PSDKP Kupang dan perwakilan dua komunitas ini melakukan transplantasi terumbu karang di wilayah teluk Kupang.

Transplantasi merupakan teknik pelestarian atau rehabilitasi terumbu karang yang terdegradasi dengan teknik pencangkokkan.

Transplantasi karang ini berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak akibat badai seroja dan juga untuk membangun daerah terumbu karang yang baru yang sebelumnya tidak ada.

Baca juga: Pemkab Manggarai Barat Akan Tanam Terumbu Karang Seluas 750 Hektare 

Aipda Joel Bolang dan rekannya mengawalinya dari wilayah rumah tujuh, Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT menggunakan RIB Intercept.

Ada 150 terumbu karang di sekitar Teluk Kupang yang di transplantasi. "Kegiatan sosial ini dilaksanakan sebagai upaya pemulihan kembali terumbu karang yang hancur akibat badai seroja beberapa waktu lalu, mengingat pentingnya peran terumbu karang bagi ekosistem laut," ujar Aipda Joel Bolang, salah satu anggota Dit Polair Polda NTT yang menggagas kegiatan ini.

Cari dana sendiri

Keterpanggilan memelihara terumbu karang berawal pada tahun 2013 lalu. Saat itu ia mengajak rekannya melakukan snorkling.

Rekannya berasal dari berbagai kalangan. Di tahun 2016, Aipda Joel Bolang mengikuti pendidikan instruktur dan mulai aktif melakukan snorkling memantau terumbu karang.

"Setiap akhir pekan kami menyelam dan terumbu karang di sekitar Nunhila hingga Tenau sangat bagus," ujarnya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved