POS-KUPANG.COM – Keberingasan kelompok separatis di Papua telah melampaui ambang batas.
Tak hanya warga sipil dan prajurit TNI yang seringkali diteror, tetapi teror juga dilakukan kepada para bupati di daerah itu.
Salah satunya, adalah Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni. Sosok ini diancam akan ditembak bila tidak menyerahkan uang.
Atas pengalamannya itu, Bupati Natalis Tabuni pun curhat tentang ulah kelompok kriminal bersenjata di daerah itu.
Baca juga: Akhirnya Terkuak Modus KKB Papua Cari Dana Beli Senjata, Sumber Uangnya Ternyata dari Dana Desa
Dia menyebutkan bahwa gara-gara ulah KKB Papua itu, pemerintahan di daerah itu sempat macet beberapa bulan lamanya..
Sejak awal 2021, misalnya, kata Bupati Natalis Tabuni, ia dan jajarannya belum sama sekali masuk kantor di Sugapa untuk menjalankan roda pemerintahan.
Sugapa merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya di Provinsi Papua.
Berikut sejumlah fakta yang menjadi alasan mengapa Papua belum kondusif sampai sekarang
Baca juga: Gagal Ditangkap Hidup-Hidup, Petinggi KKB Papua Ini Terpaksa Ditembak Mati, Ini Daftar Kejahatannya
1. Pernah Ditembaki KKB
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, mengatakan pernah ditembaki KKB.
"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB.”
Paling rawan kalau malam hari. Kalau di Sugapa, saya tidak nyaman sama sekali, baik siang maupun malam," kata Natalis Tabuni dikutip dari Kompas.com.
Ketidaknyamanan bukan saja dirasakan oleh Natalis, tetapi juga oleh seluruh PNS yang bertugas di daerah itu.
Baca juga: 4 Bulan Setelah Sandera Pesawat Susi Air, Jenderal Lapangan KKB Papua Ditembak Mati, Begini Kisahnya
2. Selalu Teror PNS
Menurut bupati, para PNS kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.
"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman.”
“(KKB) minta bantuan uang atau makanan dan tidak dikasih, malam- mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.
KKB, sambung Natalis, tanpa ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan.
Baca juga: Kejahatan KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Dibongkar Anggotanya yang Tertangkap, Ini Daftarnya
"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat.”
“Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.
"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.
3. Pemerintahan Tak Jalan
Mantan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tidak kondusif.
Baca juga: Kabur dari Lapas & Dikejar Polisi Bertahun-Tahun, Ternyata Osimin Wenda Anggota KKB Papua, Kok Bisa?
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni sempat menyampaikan kepada Paulus bahwa dia merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.
4. Bupati Diancam KKB
Paulus menyebut, KKB bahkan secara khusus mengancam Bupati Natalis Tabuni.
Ia pun menegaskan aparat keamanan akan berusaha keras untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya agar kembali kondusif.
Baca juga: Berkoar Lawan TNI-Polri, Bos KKB Papua Egianus Kogoya Nyatanya Penakut,Sembunyi Dibelang Anak Buah
Dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu operasional aparat keamanan.
"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.
5. Ancaman Eksekusi
Menurut bupati, KKB tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan kepada warga yang menolak memberikan bantuan.
"Kalau tidak dikasih, mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.
Baca juga: Sosok Paling Berbahaya, Ini Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Usianya Baru 22 Tahun
Kekhawatiran Natalis itu juga berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki. Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.
6. Kapolda Undang Bupati
Mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw membenarkan alasan yang disampaikan Natalis.
Paulus telah mendapatkan keterangan langsung dari Natalis terkait kekhawatirannya saat berada di Sugapa.
Baca juga: KKB Papua Serang Polisi di Malam Hari, Satu Terkena Tembakan, Kini Dirawat di Rumah Sakit, Benarkah?
"Beliau beberapa waktu lalu saya undang ke Jayapura dan menyampaikan bahwa di Intan Jaya tidak kondusif," ujarnya.
Paulus juga menegaskan, pihaknya sedang berupaya mengembalikan situasi di Intan Jaya agar kembali kondusif.
"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 6 Fakta Ulah KKB Papua, Ancam Bunuh Bupati hingga Eksekusi Warga yang Tak Beri Bantuan