4 Bulan Setelah Sandera Pesawat Susi Air, Jenderal Lapangan KKB Papua Ditembak Mati, Begini Kisahnya

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KKB Papua -- Pasukan KKB Papua terlihat selalu siaga walau hidup di hutan. Mereka memikul senjata yang siap ditembakkan ke arah TNI Polri, seperti tampak dalam gambar.

POS-KUPANG.COM – Salah satu jenderal lapangan kelompok separatis Papua atau yang biasa dikenal dengan KKB Papua, telah ditembak mati Satgas Nemankawi.

Salah satu komandan KKB Papua yang ditembak mati itu, bernama Yoniku Murib alias Mbobugu, berusia 26 tahun.

Keputusan menembak mati Yoniku Murib itu lantaran pria bersangkutan melancarkan aksi yang membahayakan aparat keamanan dan masyarakat diKabupaten Puncak Jaya, Papua.

Penembakan Yoniku Murib itu dilakukan setelah Satgas Nemangkawi berhasil menangkap satu anggota KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.

Baca juga: Kabur dari Lapas & Dikejar Polisi Bertahun-Tahun, Ternyata Osimin Wenda Anggota KKB Papua, Kok Bisa?

Sejak peristiwa penembakan tersebut, situasi di Kabupaten Puncak dikabarkan kini mulai kondusif.

Walau begitu, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi senantiasa waspada karena pergerakan KKB Papua masih sulit diprediksi.

Hal ini diungkapkan Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia, kepada awak media, pada Kamis 5 Agustus 2021.

Sampai saat ini, lanjut Kompol I Nyoman Punia, anggotanya masih tetap siaga ketika melakukan patroli dalam menciptakan situasi masyarakat yang aman dan kondusif.

Selain itu, pihaknya juga selalu melaksanakan sosialisasi terkait bahaya dan pencegahan Covid-19 dengan pembagian masker kepada  masyarakat.

Baca juga: Kejahatan KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Dibongkar Anggotanya yang Tertangkap, Ini Daftarnya

“Sembari patroli, kami juga sosialisasi bahaya Covid-19 serta membagian masker kepada masyarakat di Kampung Kimak dan Kampung Kago Distrik Ilaga Kabupaten Puncak,” ujarnya.

Dilansir dari Tribun-Papua.com disebutkan saat berpatroli, Kapolres Puncak meminta personel tetap waspada serta mengutamakan keselamatan dikarenakan situasi di Kabupaten Puncak masih sulit diprediksi.

“Komunikasi kunci utama, guna menghindari kesalahpahaman masyarakat seperti yang terjadi pada Polsek Genyem,” bebernya.

Sebelumnya diberitakan, salah satu anggota yang terkenal ganas dari KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen, diringkus aparat TNI

Anggota KKB Papua tersebut bernama Yoniku Murib alias Mbobugu (26).

Baca juga: Berkoar Lawan TNI-Polri, Bos KKB Papua Egianus Kogoya Nyatanya Penakut,Sembunyi Dibelang Anak Buah

Ia ditangkap di Kampung Nigilome, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak pada Senin 12 Juli 2021.

Mbobugu awalnya ditangkap lantaran membawa amunisi tanpa izin yang sah.

Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani menuturkan, Mbobugu kemudian diserahkan ke polisi dan diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Tersangka ditahan karena telah melakukan tindak pidana membawa, menyimpan, menguasai amunisi tanpa izin yang sah," ujar Faisal, melalui pesan singkat, Senin 19 Juli 2021.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Seorang Anggota KKB Ditangkap, Ini Daftar Kejahatannya'

Baca juga: Sosok Paling Berbahaya, Ini Profil Egianus Kogoya Pemimpin KKB Papua di Nduga, Usianya Baru 22 Tahun

Dari hasil pemeriksaan, sambung Faisal, Mbobugu mengetahui beberapa aksi kejahatan yang dilakukan kelompok Lekagak Telenggen, Mikiter Murib, Lerimayu Telenggen, Perenggen Telenggen, Uras Telenggen dan Kasar Tabuni.

Setidaknya ada 10 aksi yang disebutkan Mbobugu pernah ia ketahui dan seluruhnya terjadi di Kabupaten Puncak.

Namun, Faisal menegaskan, keterangan tersangka harus didalami karena tidak menutup kemungkinan Mbobugu juga terlibat di aksi-aksi tersebut.

"Banyak dokumentasi/foto pelaku bersama kelompok KKB Papua dan foto-foto pelaku memegang senpi SP2 dan M-16," kata Faisal.

Baca juga: Mahasiswa Papua Serukan Perdamaian, Desak Pergolakan Senjata TNI-Polri Vs KKB Papua Harus Dihentikan

'Berikut daftar aksi KKB Papua yang diduga diketahui Mbobugu:  

1. Perusakan tower Telkomsel Palapa Ring di B4 (Kampung Aminggaru, Distrik Omukia) dan B5 (Kampung Toegi, Distrik Ilaga Utara) pada 3 dan 6 Januari 2021.

2. Pembakaran alat-alat untuk perbaikan tower Palapa Ring B5 pada 6 Februari 2021.

3. Pembakaran camp PT Unggul Jalan Pinggir Distrik Ilaga, pada 8 Februari 2021.

4. Pembunuhan tukang ojek, Rusman HS pada 9 Februari 2021 di jalan pinggir Distrik Ilaga.

5. Penyanderaan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Wangbe, 12 Maret 2021.

Baca juga: KKB Papua Serang Polisi di Malam Hari, Satu Terkena Tembakan, Kini Dirawat di Rumah Sakit, Benarkah?

6. Pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, 11 April 2021.

7. Penembakkan tukang ojek bernama Udin di Kampung Eromaga Distrik Omukia, 14 April 2021.

8. Penembakkan pelajar Ali Mom di Kampung Wuloni Distrik Ilaga, 16 April 2021.

9. Penembakkan Bharada Komananggota g, Ipda Anton Tonapa, Bripka Moh Syaifudin pada 27 April 2021 di Kampung Olenki Distrik Ilaga Utara.

10. Pembakaran SD Inpres Mayuberi dan beberapa rumah penduduk di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara.

Dengan tembak mati jenderal lapangan KKB Papua ini, berarti KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen kembali kehilangan anggotanya yang paling berbahaya bagi masyarakat.

Baca juga: Awalnya KKB Papua Lepaskan Tembakan Saat Dibalas Prajurit TNI Polri Anggota KKB Malah Lari Ketakutan

Kronologinya berawal saat Satgas Nemangkawi memburu anggota KKB Papua Lekagak Telenggen bernama Kopengga Enumbi, Selasa 3 Agustus 2021. 

Enumbi diketahui merupakan salah satu anggota KKB Papua yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buronan. 

Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal selaku Kasatgas Humas Nemangkawi, menyebut Kopengga Enumbi terlibat dalam pencurian delapan pucuk senjata api di Pospol Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014 lalu.

"DPO atas nama Kopengga Enumbi berhasil ditangkap tim gabungan satgas Nemangkawi, TNI dan Polri," ujar Kamal dalam keterangannya, melansir dari Kompas TV, Kamis 5 Agustus 2021.

Menurut Kamal, dalam operasi penangkapan tersebut, sempat terjadi kontak senjata.

Baca juga: KKB Papua Mulai Menyerah, Banyak Anggotanya Pulang Kampung, Benarkah? Begini Kata Kapolres Mimika

Untungnya, tim bantuan dari Yon Raider 613/RJA yang dipimpin Ipda Dedi Sudomo, berhasil melumpuhkan pelaku. 

Dalam penangkapan tersebut, lanjut Kamal, Satgas Nemangkawi mendapatkan barang bukti berupa 11 butir amunisi jenis SS-1 kaliber 5,56 milimeter.

Lalu satu pisau badik, satu helm hijau, satu telepon genggam, rokok, pinang, dan noken. 

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Kopengga Enumbi kerap memenuhi kebutuhan kelompok separatis diduga teroris KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.

Adapun Lekagak Telenggen diketahui juga sebagai salah satu gembong teroris KKB Papua yang paling diburu. 

Baca juga: Meski Sudah Berteriak Minta Ampun, Anggota KKB Papua Ini Tak Peduli, Tembak Karyawan Ini Sampai Mati

Ia juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). 

Lebih lanjut Kamal menambahkan, penangkapan Kopengga Enumbi merupakan bagian dari operasi penuntasan kelompok separatis di Papua. 

"Dia adalah anggota KKB Papua di wilayah Yambi," tegas perwira menengah Polri dengan tiga melati dipundaknya itu. 

Satgas Nemangkawi, sambung Kamal, berusaha menangkap Kopengga Enumbi hidup-hidup, namun ia memberikan perlawanan ketika hendak ditangkap.

Baca juga: Bertahun Mati-matian Lawan TNI-Polri, Anggota KKB Papua Menyerah, Sudah Cari Makan,Tak Bisa ke Kota

"Saat dilakukannya penindakan, terdapat perlawanan dari pelaku sehingga personel mengambil tindakan tegas terukur dengan menembak Kopengga Enumbi alias Tamu Enumbi yang mengakibatkan pelaku meninggal dunia di tempat," kata dia.

Berita Lain Terkait KKB Papua

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Situasi Terkini Kabupaten Puncak Setelah Anggota KKB Papua Lekagak Telenggen Ditangkap TNI

Berita Terkini