Opini Pos Kupang

Mengapa Posyandu Tetap Harus Buka di Masa Pandemi

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Pos Kupang

Namun, tidak semua wilayah otomatis menutup layanan Posyandu. Sebutlah satu wilayah di NTT yaitu Kecamatan Bajawa Utara, ada Puskesmas Watukapu di situ. Puskesmas ini tetap menjalankan layanan Posyandu dengan berpegang pada edaran Menteri Dalam Negeri yang menyatakan bahwa kewenangan operasional Posyandu tergantung kebijakanan Pemerintah Daerah tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Tetap membuka layanan Posyandu dianggap penting oleh Puskesmas ini karena wilayah Kecamatan Bajawa Utara memiliki catatan angka stunting 10,3 persen pada pengukuran Februari 2021 yang tampak meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 4,6 persen (Webinar Hari Posyandu, Juni 2021).

Puskesmas ini juga memiliki program Posyandu khas yang disebut sebagai Posyandu bersayap (Posyandu bersama ayah dan atau pengasuh/pendamping) dengan tujuan meningkatkan angka partisipasi di Posyandu, dan meningkatkan keterlibatan para ayah dalam ikut memantau status gizi anak balita mereka.

Metode yang digunakan adalah, selama 2 kali dalam setahun (Bulan Maret dan September) ayah, pengasuh atau pendamping anak harus hadir bersama di Posyandu, kemudian materi penyuluhan akan lebih fokus pada peran ayah, pengasuh/ pendamping anak, serta banyak informasi diberikan tentang kegiatan bersama yang dapat dilakukan dengan anak.

Selama pandemi, kegiatan Posyandu bersayap tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan dan terbukti sangat membantu keluarga dengan balita untuk mendapatkan layanan pemantauan status gizi anak dengan baik dan teratur. Angka partisipasi di Posyandu pun meningkat sehingga kejadian malnutrisi dapat dicegah dengan intervensi yang cepat sesuai hasil pemantauan status gizi anak.

Tentu kita berharap program sejenis ini dapat direplikasi ke seluruh wilayah NTT. Yang paling penting, kesadaran untuk kembali membuka layanan Posyandu sudah harus dimunculkan. Kita tidak mau terjadi KLB gizi buruk di NTT pasca pandemi atau bahkan selama pandemi. Bahkan kapan pandemi ini usai pun belum tampak tanda-tandanya.

Dengan tema perayaan Hari Anak Nasional "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" maka orangtua menjadi sosok garis depan yang harus mengambil peran lebih dalam melindungi anak.

Orangtua balita harus mulai berani mempertanyakan kapan posyandu akan buka kembali. Kemudian jika Posyandu buka, orangtua balita harus berani membawa anak kembali ke Posyandu agar terpantau status gizinya. Selamat Hari Anak Nasional 2021! Mari bersama kita wujudkan perlindungan anak dengan mencegah terjadinya malnutrisi pada anak! (*)

Baca Opini Pos Kupang Lainnya

Berita Terkini