Tips Sehat

Covid Varian Delta Masuk NTT, Inilah Gejala Jika Terkena Covid19 Varian Delta, Kamu Wajib Tahu

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

gejala penyakit covid-19 varian delta

Covid Varian Delta Masuk NTT, Inilah Gejala Jika Terkena Covid19 Varian Delta, Kamu Wajib Tahu

POS-KUPANG,COM – Kondisi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Penyebaran covid19 kian merajalela.

Kasus covid19 di setiap daerah makin hari makin menunjukan kenaikan yang signifikan.

Belum lagi dengan kedatangan varian covid19 baru yaitu varian delta.

Baca juga: Gejala Penyakit Kanker Rahim yang Harus Anda Tahu, Waspada Jika Alami Tanda Ini

Masyarakat semakin panik dan pemerintah semakin gencar melakukan penanganan dan tidak pernah lelah untuk menghimbau menjaga dan merapkan protokol kesehatan.

Selain di Jakarta dan beberapa provinsi lain, varian Delta juga sudah masuk ke Nusa Tenggara Timur.

Telah terkonfirmasi 3 orang penderita covid19 varian delta ini dan 1 pasien telah meninggal dunia sedangkan 2 lainnya masih dirawat.

Nah bagaimana sebenarnya gejapa covid19 varian delta ini?

Baca juga: Jangan Tunggu Gejala Berat, Ini Waktu Terbaik Pemberian Plasma Konvalesen Pada Pasien Covid-19

Pakah gejalanya sama dengan covid19 yang pertama kali ada atau dengan varian alpha dari Inggris?

Dikutip dari Kontan.id, Dokter spesialis paru RSUI dr. Gatut Priyonugroho menjelaskan, varian Delta lebih menular dibandingkan dengan varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris. 

“Virus corona varian Alpha dari Inggris bisa menular dari satu orang kepada enam orang, dan varian Delta dari satu orang menularkannya kepada delapan orang," kata dr. Gatut dalam webinar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) seperti dikutip dari laman UI. 

"Angka tersebut tidak saklek, tapi menggambarkan bahwa semudah itu varian virus corona yang baru menular,” katanya.

Baca juga: Jangan Sepelekan Mata Kunang-kunang dan Pusing Mendadak Saat Bangun, Gejala Penyakit Apa?

Menurut dia, seseorang yang sudah terinfeksi Covid-19 dan mendapatkan vaksin, maka antibodi naik kecuali untuk varian Delta. 

Ketika seseorang sudah terkena varian Delta kemudian mendapatkan vaksin, maka keefektifannya tidak sebaik seseorang yang belum terkena varian Delta. 

Gatut menyampaikan, pembersihan pada ruangan maupun tubuh lebih utama dibanding disinfeksi.

“Kalau tangan kita kotor, jangan didisinfeksi saja tapi tidak dibersihkan. Bersihkan dulu menggunakan sabun, karena cara ini paling aman untuk merontokkan struktur virus yang hinggap pada tangan kita,” tegasnya.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Ambeian/ Wasir Perasaan Sering Ingin BAB dan Cara Pengobatan di Rumah

Gejala varian Delta

Gejala yang ditimbulkan oleh virus corona varian Delta hampir sama dengan gejala dari varian lainnya. Gejala yang biasa dialami pasien di antaranya adalah: 

Demam (94 persen).
Batuk (79 persen).
Sesak (55 persen).
Berdahak (23 persen).
Nyeri badan (15 persen).
Lelah (23 persen).
Sakit kepala (8 persen).
Rinorea (7 persen).
Batuk darah (5 persen).
Diare (5 persen). 
Anosmia (3 persen). 
Mual (4 persen). 
Gatut mengatakan, jika seseorang terkena gejala Covid-19 ringan, pada umumnya ia baik-baik saja (hanya 0,1 persen berat). Banyak masyarakat yang menganggap pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 akan lebih kebal terhadap virus tersebut. 

“Mereka yang pernah kena Covid-19 bukan berarti dia sudah menumbuhkan antibodi, tetapi itu juga tandanya dia terbukti rentan terkena Covid-19, karena virus itu cocok dengan tubuhnya sehingga mudah masuk," katanya.

"Maka, kita juga cukup sering menemukan kasus orang yang terinfeksi virus Covid-19 untuk yang kedua kalinya,” imbuh dia. 

Berdasarkan informasi dari WHO, pasien dapat dikeluarkan dari isolasi setelah sepuluh hari positif SARS CoV2 (asimptomatik), dan sepuluh hari sesudah on set gejala dan terbebas dari gejala (simptomatik). 

Meskipun sudah bebas dari isolasi mandiri maupun isolasi di rumahsakit, protokol kesehatan tetap harus dipatuhi dan menerapkan pola hidup bersih juga sehat. 

Mengingat kasus positif di Indonesia semakin meningkat, Dekan FIA UI Prof. Candra Wijaya menekankan, pengetatan protokol kesehatan menjadi sebuah keharusan. 

"Covid-19 itu ada. Kalau belakangan kita mendengar dari berita banyak yang menderita Covid-19, sekarang kita mendengar dari WhatsApp Group kita, saudara kita, keluarga kita yang kita sayangi terjangkit Covid-19,” ungkapnya. (*)

Berita gejala penyakit lainnya

Artikle ini telah tayang di Kontan.id dengan judul Waspada! Ini gejala dan cara penularan virus corona varian Delta

Berita Terkini