Gelontorkan Rp 1,6 Triliun, Jakarta Tak Masuk Balap Formula E, Politisi Ini Desak Anies Baswedan Kembalikan Dana
POS-KUPANG.COM – Ajang Formula E dikabarkan akan digelar tahun 2022.
DKI Jakarta seharusnya menjadi salah satu tempat pelaksanaan ajang tersebut.
Namun informasinya DKI Jakarta tidak masuk dalam daftar ajang Formula E itu.
Terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam masalah.
Baca juga: Anies Baswedan Kini Diincar KPK, Gubernur DKI Jakarta Itu Segera Diperiksa Terkait Kasus Korupsi
Pasalnya, Jakarta tak masuk dalam jadwal sementara balapan mobil listrik Formula E 2022.
Sementara, Pemprov DKI sudah mengucurkan sekitar Rp 1,6 triliun untuk berbagai keperluan penyelenggaraan Formula E.
Diketahui, sejatinya Jakarta menjadi tuan rumah Formula E pada pertengahan 2020 lalu.
Namun, agenda internasional itu terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19.
Kini, Formula E sudah merilis jadwal untuk musim 2022.
Namun, anehnya tak ada nama Jakarta masuk dalam jadwal.
Baca juga: DPRD DKI Desak Anies Baswedan Segera Tarik Anggaran Penyelenggaraan Formula E Rp 360 Miliar
Alhasil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta menarik kembali Rp 1,6 triliun yang digunakan untuk Formula E.
Dilansir dari Kompas.com, Federasi Otomotif Internasional (FIA) sebagai penyelenggara Formula E resmi mengumumkan jadwal sementara musim balap 2022.
Dalam jadwal itu, tidak ada nama DKI Jakarta sebagai salah satu kota yang menyelenggarakan balap mobil listrik itu.
Karena nama Jakarta tak tercantum dalam jadwal sementara, ajang balap yang diimpikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu terancam batal untuk ketiga kalinya sejak direncanakan terselenggara pada musim balap 2020.
Muncul suara dari anggota legislatif DKI Jakarta agar Pemprov DKI menarik kembali uang yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk event balap yang tak jelas kapan terselenggara itu.
Sebab, saat ini Jakarta membutuhkan uang untuk penanganan Covid-19 yang masih menunjukkan tren penularan yang tinggi.
Pos anggaran untuk penyelenggaraan Formula E yang dibebankan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta pun tak main-main jumlahnya.
Baca juga: Anies Baswedan Banjir Pujian dari Ustadz Yusuf Mansur, Pimpin Sholat Jenazah Almarhum Kyai Luthfi
Sejak 2020, Pemprov DKI sudah menyetor uang senilai Rp 360 miliar ke pihak penyelenggara untuk commitment fee dan biaya sosialisasi Rp 600 juta.
Pendanaan lainnya senilai Rp 934 miliar digunakan untuk pembayaran asuransi penyelenggaraan Formula E.
Semua beban anggaran tersebut diajukan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov DKI Jakarta.
Namun, rincian anggaran penyelenggaran Formula E tidak sampai di situ, Pemprov DKI juga mengajukan anggaran ajang balap listrik itu melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo senilai Rp 306 miliar.
Total keseluruhan mencapai Rp 1,6 triliun.
Anies Baswedan Didesak
Karena penyelenggaraan Formula E tak kunjung mendapat kepastian, anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra meminta Anies segera menarik anggaran penyelenggaraan Formula E untuk penanganan Covid-19.
Dia meminta ketegasan Anies Baswedan karena anggaran tersebut sangat dibutuhkan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Jakarta.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Bakal Diperiksa KPK Soal Pengadaan Lahan, Benarkah Ia Terlibat?
"Jangan bilang Jakarta tidak punya dana untuk pandemi Covid-19 kalau belum mau memperjuangkan pengembalian dana Rp 1 triliun di Formula E," ujar Anggara, Selasa (13/7/2021).
Dia meminta Anies Baswedan melupakan ambisi penyelenggaraan Formula E di saat Pemprov DKI pontang-panting mencari "teman kolaborasi" untuk penanganan Covid-19.
"Sebaiknya lupakan saja ambisi menyelenggarakan Formula E dan tarik kembali uang rakyat yang nilainya hampir Rp 1 triliun.
Jangan lagi banyak beralasan dan retorika kosong," tutur Anggara.
Dana Formula E untuk Covid-19
Selain menarik kembali uang yang sudah disetorkan ke pihak penyelenggara, pos anggaran untuk penyelenggaraan Formula E juga diminta untuk digeser untuk penanganan Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak.
"Dana (penyelenggaraan Formula E) itu kan pas kalau kita gunakan untuk penanggulangan Covid," kata Johnny.
Politikus PDIP ini menilai, uang penyelenggaraan yang dibebankan pada APBD DKI senilai Rp 1,6 triliun bisa digunakan untuk kebutuhan penanganan pandemi.
Salah satunya adalah penambahan tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang mulai kelelahan menghadapi lonjakan kasus di Jakarta.
"Contohnya apa, kita akan butuh tenaga relawan untuk bisa tampil di rumah sakit-rumah sakit yang memang kita akui sekarang sudah tidak mampu menghadapi virus yang begitu luar biasa ini," tutur Johnny.
Terlebih lagi, kondisi keuangan di Jakarta yang saat ini mengkhawatirkan.
Menurut Johnny, sudah sepatutnya Pemprov DKI memiliki sense of crisis seperti kota-kota besar di dunia yang dikepung masalah pandemi.
Baca juga: Anies Baswedan Pernah Diancam Akan Diludahi Sosok Ini Tapi Langsung Minta Maaf Setelah Sadar, Siapa?
"Artinya, dengan adanya krisis keuangan Pemprov DKI Jakarta, bahkan hampir seluruh provinsi bahkan mungkin dunia, ini menurut saya Pemprov jangan ada lagi pikiran untuk melaksanakan Formula E itu," ucap dia.
Tak Mau Tarik Uang Formula E
Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Jakpro) M Maulana mengatakan, sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) yang ditunjuk Pemprov DKI menjadi penyelenggara Formula E, pihaknya tetap akan melaksanakan ajang balap itu.
Dia tidak ingin disebut ada pembatalan dalam tiga seri yang direncanakan pada tahun 2020, 2021, dan 2022, tetapi hanya penundaan karena situasi pandemi.
"Tidak ada pembatalan, hanya penundaan karena situasi pandemi," ucap Maulana, Selasa.
Maulana juga mengatakan, PT Jakpro sedang melakukan koordinasi dengan pihak FIA Formula E agar mendapatkan keputusan terbaik terkait penyelenggaraan ini.
Sementara saat ini, kata dia, PT Jakpro sedang fokus membantu Pemprov DKI Jakarta menangani pandemi Covid-19 yang merebak di Jakarta.
"Jakpro saat ini membantu Pemprov fokus dalam penanganan Covid-19," tutur Maulana. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Anies Baswedan Dalam Masalah, Sudah Gelontorkan Rp 1,6 Triliun, Jakarta Tak Masuk Balap Formula E