Pesona Gadis Sumba di Kampung Adat Prai Ijing dalam Balutan Pakaian Adat Sumba Barat 

Penulis: Michaella Uzurasi
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gadis Sumba Barat Dalam Balutan Pakaian Adat

"Tetapi sebagai ekspresi kebudayaan Sumba, Tabelo identik dengan jati diri perempuan (Sumba). Pada saat tertentu diletakkan di atas kepala perempuan. Rupanya sebagai deklarasi cita-cita kemuliaan, kehormatan dan kepenuhan martabat. Apakah hanya demi kemuliaan, kehormatan dan kepenuhan martabat dari orang yang mengenakannya? Narasi tabelo ternyata tidak pernah berdiri sendiri, selalu mengartikulasi secara kuat dengan instrumen adat Sumba yang lain, kaleku (tempat sirih dan pinang) dan sirih pinang itu sendiri," jelasnya.

Gelang pada tangan (lele), kata Ubas, memiliki makna mendalam saat dipakai oleh perempuan ketika menari atau dalam ritual tertentu.

Gelang melambangkan kemeriahan, keagungan, suasana hati yang penuh syukur yang menggerakkan tangan untuk menari dan menggerakkan gelang-gelang tersebut.

Baca juga: Pelaksanaan Sholat Idul Fitri Berlangsung di Lima Lokasi di Kabupaten Sumba Barat

Sama halnya dengan giiring-giring yang diikat pada kaki, yang berbicara tentang kemeriahan, suka cita, dan semangat yang berkobar-kobar.

Sementara Mamoli ada pada hiasan gantung riawa (kalung) dan ada pada motif tenunan.

Mamoli melambangkan rahim, kesuburan, kehidupan, sumber kasih sayang dan perhatian.

Simbol mamoli dapat ditemukan dalam berbagai atribut lain selain motif, misalnya dalam bentuk anting, hiasan kalung, lukisan, patung, atau karya kreatif kerajinan tangan yang lainnya.

Baca juga: DKPP Gelar Sidang Kode Etik Penyelenggara Pemilu Kabupaten Sumba Barat

Ubas mengatakan, tenun daerah dengan motif dan ciri khas tradisional saat ini menjadi sorotan dunia fashion.

Tenun Sumba menjadi salah satu dari sekian banyak tenun daerah NTT bahkan Indonesia yang menjadi sasaran hunting para pencinta fashion dan perancang busana.(*)

Berita Kabupaten Sumba Barat Terkini

Berita Terkini