Panglima KKB Papua Tembak Mati Warga Sipil, Pelaku Ternyata Eks Prajurit TNI, Benarkah? Simak Ini

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi: Satgas Nemangkawi mengatakan TNI-Polri telah menguasai markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Markas tersebut terletak di Yuguru, Nduga, Papua.

POS-KUPANG.COM - Tindakan brutal kelompok separatis di Papua kembali terjadi. Kamis 24 Juni 2021, Panglima KKB Papua, Senaf Soll menembak mati warga sipil di daerah itu.

Senaf Soll yang merupakan salah satu pemimpin KKB Papua itu melancarkan aksi brutalnya di Kabupatn Yahukimo, Papua, Kamis kemarin.

Tindakan yang dilakukan KKB Papua itu semakin menjadi-jadi dalam beberapa bulan terakhir.

Tercatat sudah cukup banyak warga sipil yang merenggang nyawa, termasuk beberapa diantaranya yang merupakan prajurit TNI Polri yang bertugas di daerah itu.

Baca juga: Tim Gabungan Kejar KKB Pimpinan Tendius Gwijangge, Pelaku Pembunuhan Pekerja Bangunan di Yahukimo

Makin beringasnya KKB Papua itu diketahui sebagai buntut dari makin terbatasnya ruang gerak mereka setelah dikepung oleh prajurit TNI Polri.

Diketahui, untuk menumpas gerakan anarkis yang dilakukan KKB Papua, telah diterjunkan prajurit TNI Polri ke Papua.

Satu-satunya misi yang diemban adalah menumpas tuntas KKB Papua untuk menegakkan kedaulan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saat ini, tugas penumpasan kelompok KKB Papua itu dilakukan langsung olel Satgas Ops Nemangkawai.

Baca juga: Bendera Perang Dikibarkan, Pasukan Macan Kumbang TNI Diterjunkan Tumpas KKB Papua, Begini Faktanya

Satgas Ops Nemangkawi ini terus memperlihatkan progres yang menggembirakan. 

Satu persatu anggota KKB Papua itu dilumpuhkan bahkan ada pula yang terpaksa ditembak mati.

Alhasil, ruang gerak KKB Papua semakin sempit. Apalagi oknum yang diduga sebagai pemasok senjata, Ratius Murib atau Nelson Murib juga telah ditangkap.

Atas fakta-fakta inilah, Senaf Soll, sosok Panglima KKB Papua yang merupakan mantan prajurit TNI itu melakukan tindakan nekad dengan menembak mati lima pekerja jembatan di Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis 24 Juni 2021.

Baca juga: Ketika Posisi Terjepit, KKB Papua Semakin Brutal, Serang Pos TNI Hingga Nekad Tembak Anggota Brimob

Senaf Soll dipecat dari prajurit TNI pada 2018, lantaran terlibat jual beli amunisi senjata api di Kabupaten Mimika.

Dia membelot dan bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB)  Papua.

Dandim 1715 Yahukimo, Letkol Christian Ireuw ketika dihubungi, melalui telepon seluler, Kamis (24/6/2021) malam, membenarkan insiden penembakan.

Kata dia, Kasus penembakan terjadi di kasawan Kali Wit. Ia menerangkan kelima korban diketahui merupakan pekerjaan jembatan.

Baca juga: Polisi Dalami Sumber Dana KKB Papua, Benarkah Sonny Wanimbo Sendirian Atau Ada Donatur Lain? Cek Ini

Dirinya belum bisa memberikan identitas kelima korban penembakan saat dikonfirmasi. "Nama para korban belum diketahui," singkatnya.

Proses evakuasi, hingga malam ini masih terus dilakukan oleh aparat gabungan di Yahukimo. Kata dia, lokasi kejadian dari Dekai Ibukota Kabupaten Yahukimo berjarak 40 kilometer.

"Kami masih berkomunikasi denga rekan rekan Satgas dan Polri. lokasi kejadian cukup jauh," cetusnya.

Ketika diitanyakan apakah pelaku penembakan berasal dari kelompok Senaf Soll, Christian enggan berkomentar. "Kami belum tahu siapa pelakunya, masih akan didalami lagi nantinya," ucap Christian. 

Baca juga: Anggota KKB Papua Dilumpuhkan Saat Hendak Menyerang, Iqbal Alqudusi: Tak Ada Prajurit Yang Tertembak

Laporan lain menyebutkan Kepala Suku Pingki, Obaja, menjadi salah satu korban yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sekitar Kali Wit, Kampung Pingki, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis 24 Juni 2021.

Sementara empat lainnya karyawan PT Papua Crenoma.

Sebelum insiden penyerangan terhadap para pekerja, mobil dum truk Nopol DS-9655-MA milik perusahaan ditembak dan terkena bagian depan kanan bawah di Kampung Pingki.

Pengemudi langsung berbalik arah ke camp Kali Kuk Km 47+600.

Baca juga: Bela Donatur KKB Papua, Kader NasDem Rapatkan Barisan, Siapa Yang Asal Bicara, Kami Proseshukumkan!

Profil dan Biodata Senaf Soll

Merujuk pada Direktori Putusan pada Pengadilan Militer III-19 Jayapura, Senaf Soll diadili secara in Absensia alias tanpa kehadiran terdakwa. Putusan terhadap dirinya dibacakan pada Rabu, 26 Juni 2019.

Senaf saat itu tercatat sebagai prajurit TNI AD yang berdinas di Yonif 754/ENK dengan pangkat terakhir Prada. Dia kemudian dinyatakan bersalah dan dipecat dari dinas militer karena terbukti melakukan tindak pidana Desersi dalam waktu damai.

Senaf dalam hal ini melakukan ketidakhadiran dinas tanpa izin dalam waktu lebih dari 30 hari secara berturut-turut. Hal itu diduga dilakukannya saat hendak ditangkap pada 10 September 2018 karena terlibat penjualan amunisi ke masyarakat. Dia tak kooperatif dan malah melarikan diri ke hutan.

Pada Agustus 2020 Senaf diduga kuat sebagai dalang dari pembunuhan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Yahukimo, Hendry Jovinski.

Baca juga: Sonny Wanimbo Dituding Jadi Donatur KKB Papua, Total Harta Kekayaan Ketua DPRD Tolikara Rp16 Juta

Batalyon Pasukan Setan Hijau Tiba di Merauke dan Segera Hadapi KKB Papua. Tugasnya melumpuhkan KKB Papua demi kedaulatan wilayah NKRI. (surya.co.id)

Kala itu, kepolisian menerbitkan status daftar pencarian orang (DPO) terhadap pelaku atas nama Ananias Yalak alias Senat Soll yang hingga saat ini belum tertangkap.

Menurut Kapolda Papua saat itu, Inspektur Jenderal --sekarang Komisaris Jenderal-- Paulus Waterpauw, ada dugaan mantan anggota TNI tersebut membunuh korban karena frustrasi terhadap pemecatannya. '

"Saya telah memerintahkan Dir Reskrimum, Dansat Brimob dan Wadir Intelkam Polda Papua untuk melalukan backup penanganan kasus agar segera terungkap dan pelakunya dapat kita amankan," kata Paulus, Selasa pada 25 Agustus 2020 lalu.

Dalam kronologis yang dipaparkan kepolisian, Henry bersama rekannya yang juga pegawai KPU Yahukimo, Kenan Mohi (38) berjalan bersama. Mereka naik sepeda motor menuju kantor KPU Yahukimo usai mengantar obat ke rumah Kenan. Saat melintas dekat jembatan, keduanya diadang orang tak dikenal.

Baca juga: Dituding Danai KKB Papua Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo Beri Bantahan, Begini Sosok Wanimbo

Orang tak dikenal itu sempat meminta KTP Henry dan Kenan. Namun, Henry langsung ditikam dari belakang dengan menggunakan senjata tajam saat akan menyerahkan KTP. Pelaku lalu kabur ke hutan.

Berselang satu bulan, polisi pun berhasil menangkap salah satu terduga pelaku bernama Arief Sonyap alias Koroway saat sedang melakukan bakti sosial di Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Tak hanya dalam kasus itu saja, keduanya sempat berkomplot dalam kasus pembakaran ATM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada 30 November 2019 lalu.

Disebutkan bahwa Senaf Soll yang telah berstatus sebagai buron itu mengajak terdakwa Ariel Sonyap alias Koroway untuk membakar bank.

Baca juga: Pemasok Senjata ke KKB Papua Ditangkap, Ruang Gerak Separatis Makin Dibatasi, Begini Kata Ketua MPR

Polda Papua kini masih mengusut dugaan keterlibatan kelompok Senaff Soll dalam kasus yang menewaskan dua anggota TNI Yonif Linud 432 Kostrad di Dekai.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan pengejaran diintensifkan, mengingat selain menewaskan dua prajurit TNI, kelompok Senaff Soll juga membawa kabur dua pucuk senjata api organik beserta amunisinya. 

Berita Lain Terkait KKB Papua

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Senaf Soll Pimpinan KKB Papua Diduga Tembak Mati 4 Pekerja Jembatan dan Kepala Suku

Berita Terkini