Surat pengunduran diri telah disampaikan langsung dan diterima oleh Amir Syamsuddin, Ketua Dewan Kehormatan PD.
Saat dikonfirmasi tribun, Tuan Guru Bajang berharap semua pihak menerima keputusannya tersebut.
"Tidak ada teguran sama sekali kepada saya. Dan surat pengunduran diri itu sudah saya sampaikan beberapa hari lalu," ungkap TGB.
"Adanya perbedaan pendapat adalah hal biasa," tambahnya.
Apakah saat ini bisa kembali lagi ke Partai Demokrat, lantaran partai itu telah dipimpin sosok milenial, Tuan Guru Bajang tidak menjawabnya.
Ia menegaskan, belum ada rencana untuk hijrah ke partai politik lain.
Dukung Jokowi Tanpa Pamrih
Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi menyatakan akan tetap mendukung Jokowi-Kiai Maruf Amin untuk bisa melanjutkan ke periode kedua tahun 2019-2024.
"Saya keberja all out agar Jokowi-Ma`ruf dapat langgeng meraih kemenangan pada Pilpres 2019 lalu," kata TGB.
TGB memastikan, pembangunan yang dilakukan Jokowi harus terus berlanjut sehingga hasilnya dapat maksimal.
"Saat bencana gempa contohnya, bantuan dari pusat sangat cepat dan kuat membantu kami di NTB untuk segera recovery. Oleh karena itu kami berterima kasih sekali," tambah TGB.
Pengamat komunikasi i politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan bahwa dukungan dari TGB adalah bentuk konsistensi yang wajar.
"TGB ini kan tokoh muda yang lengkap, beliau ulama sekaligus juga pemimpin, maka wajar dan sangat baik bila dirinya konsisten dengan apa yang pernah dia sampaikan di awal," kata dia.
Hendri menambahkan dukungan dari TGB akan menambal kekurangan pasangan Jokowi-Kiai Maruf.
"Pemimpin muda seperti TGB akan menambah suara Islam dan milenial. TGB sendiri cukup mengimbangi suara yang akan diperoleh oposisi dari Sandi dan AHY," tambah Hendri.
Tuan Guru Bajang Masuk Bursa Capres
Partai NasDem akan segera membuat konvensi Calon Presiden untuk agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem Willy Aditya mengungkapkan deretan tokoh yang dilirik NasDem untuk 2024.
Mereka antara lain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Ada juga mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Gubernur Sulawesi Selatan Herman Deru, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
"Sejauh ini nama nama yang ada, ada Anies, ada Ridwan Kamil ada Khofifah, ada TGB, banyaklah ya, ada Herman Deru, Viktor Laiskodat, banyak lah kita punya stok nam baik dari dalam maupun dari luar," katanya lewat pesan singkat, Sabtu (27/2).
Menurutnya, nama-nama tersebut bakal menjadi pertimbangan NasDem. Dia bilang, pada tahun 2022 partainya akan membentuk panitia konvensi. NasDem juga terbuka dengan partai lain untuk berkoalisi.
"Jadi tidak hanya konvensi, tapi juga membangun koalisi dengan partai, sekarang ini syaratnya (presidential treshold) 20 (persen) kecuali nanti berbeda lagi," tuturnya.
Willy melanjutkan, elektabilitas tokoh-tokoh tersebut menjadi pertimbangan NasDem.
Pihaknya juga melibatkan beberapa lembaga riset agar pilihan kandidat Capres dari NasDem menjadi keputusan yang objektif.
"Nanti tim panitia bersama kita akan inklusif juga melibatkan elemen masyarakat agar ini benar-benar menjadi tradisi politik yang baru, jadi tidak hanya gawe internal semata-mata partai NasDem," katanya. (*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Salah Satu Ketua DPP Partai Demokrat: Tuan Guru Bajang 'Offside'
Baca juga: Lama Tak Muncul di Televisi Tiba-tiba Tuan Guru Bajang Mengecam Tindakan Orang Ini, Siapa?