Innalillahi! Tuan Guru Bajang Berduka Cita, Kyai Haji Muhammad Sanusi Baco Wafat di Makassar

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Innalillahi! Tuan Guru Bajang Berduka Cita, Kyai Haji Muhammad Sanusi Baco Wafat di Makassar

Terhadap hal itu,  Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan, Partai Demokrat menghargai sikap Tuan Guru Bajang yang ingin mundur dari Partai Demokrat.

"Pilihan politik individu kan tentu tidak bisa kita batasi. Tapi kalau kader tentu wajib ikut apa keputusan partai. Yang pasti keadaan saat ini, di internal belum ada pembicaraan sanksi untuk beliau," ungkap Jansen kepada tribunnews.com.

"Ibarat pertandingan bola, apa yang dilakukan TGB inikan lebih pada "off side". Karena kecepatan larinya terlalu kencang, dia jadi berlari mendahului bola tiba digawang. Itu saja persoalannya," kata Jansen.

Majelis Tinggi Partai dimana TGB juga termasuk anggotanya, ia menegaskan kembali belum memutuskan sikap resmi Partai terkait Pilpres, namun sudah buat sikap sendiri.

"Off side. dalam bola itu kan bukan jenis pelanggaran yang berbuah kartu kuning apalagi kartu merah kan. Paling teguran ringan dari wasit aja. Di politik biasalah itu terjadi offside-offside dikit," katanya diplomatis.

Sebelumnya, ditemui di Kantor ICMI, Jakarta Pusat,Tuan Guru Bajang (TGB) mengaku telah mundur dari Partai Demokrat (PD).

Hal itu disampaikan TGB untuk menyikapi sikapnya yang secara terbuka mendukung Presiden Joko Widodo maju kembali untuk periode kedua pada Pilpres 2019‎ lalu

"Saya tetap pada posisi saya, keputusan saya untuk mendukung Bapak Jokowi. Kalo ada resiko atas pilihan itu ya saya akan hadapi," ujar TGB, di Kantor ICMI, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).

TGB sendiri mengganggap sikapnya untuk mendukung Jokowi tidak melaranggar aturan dalam menyuarakan aspirasi. "Apalagi aspirasi itu saya awali dengan aspirasi saya pribadi," ujar TGB.

TGB mengutarakan dirinya sudah beberapa kali mencoba menghubungi Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) namun karna sibuk, keduanya urung bertemu. "Karena beliu banyak kesibukan yang lain sehingga sampai sekarang belum diberi waktu atau belum ada kesempatan," ujar TGB.

Meski saat Pilpres 2019 itu, dirinya bekerja all out, bekerja siang malam untuk memenangkan Jokowi dan Maruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden, namun ia tidak mendapatkan apa pun dari keringatnya tersebut.

Jangankan masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju, untuk berada di lingkaran terdekat Presiden Jokowi saja, tak ada nama untuk Tuan Guru Bajang.

Meski demikian, Tuan Guru Bajang mengaku tidak merasa kecewa. Baginya, apa yang dilakukannya semasa pemilihan presiden itu, bukan untuk mendapatkan imbalan atau hal sepadan lainnya.   

Terpaksa Mundur dari Demokrat

Tuan Guru Bajang (TGB) menyatakan dirinya telah resmi mengundurkan diri dari kepengurusan Partai Demokrat (PD).

Halaman
1234

Berita Terkini