Siap Belajar Luring, SLB Negeri Pembina Kupang Ikut Program Surveilans Sekolah Bebas Covid-19

Penulis: F Mariana Nuka
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebagai salah satu satuan pendidikan yang terpilih untuk mengikuti program Surveilens Sekolah Bebas COVID oleh Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat (Lab Biokesmas) NTT, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Kupang menjalani tes swab secara pooled-test terhadap 93 warga sekolahnya pada Rabu (19/5). Sebanyak 60 orang guru dan 33 orang murid tersebut mengikuti tes di aula sekolah.

Siap Belajar Luring, SLB Negeri Pembina Kupang Ikut Program Surveilans Sekolah Bebas Covid-19

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebagai salah satu satuan pendidikan yang terpilih untuk mengikuti program Surveilens Sekolah Bebas Covid oleh Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat (Lab Biokesmas) NTT, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Kupang menjalani tes swab secara pooled-test terhadap 93 warga sekolahnya pada Rabu (19/5). Sebanyak 60 orang guru dan 33 orang murid tersebut mengikuti tes di aula sekolah.

"Awalnya saya merasa takut anak saya akan diswab, tetapi saya memberanikan diri untuk mendaftarkan, karena saya tahu kegiatan ini sangat penting demi proses belajar anak saya," ujar salah satu orang tua murid, Monika Henukh.

"Saya berharap dengan pengambilan swab seperti ini, kami pihak orang tua tidak akan khawatir lagi untuk membiarkan anak kami belajar di sekolah secara offline," dia melanjutkan.

Baca juga: Ternyata Begini Cara TNI Identifikasi KKB Papua dan Warga Sipil, Mahfud MD: Hati-hati dan Fokus

Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Gotong Royong Percepat Vaksinasi untuk Usia Produktif

Melalui koordinasi panitia sekolah, kegiatan dimulai pukul 09.00 WITA. Salah seorang guru, Supriati mengaku deg-degan mengikuti tes swab.

"Deg-degan mengikuti swab tapi deg-degan juga mengetahui hasilnya," ungkapnya.

"Meskipun demikian, dengan menjalani tes, kami staf pengajar dapat memastikan kondisi kesehatan kami sebelum akan memulai pembelajaran secara luring di sekolah," sambungnya.

Dalam rilis Lab Biokesmas NTT yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu malam, Kepala Sekolah SLB Negeri Pembina Kupang, Elisabeth Paledan menyampaikan bahwa selama pandemi, telah setahun lebih pembelajaran di SLB Negeri Pembina Kupang dilakukan secara jarak jauh sehingga cenderung kurang efektif dan cukup banyak pengeluhan dari orang tua.

Baca juga: BPR Central Pitoby Akan Gelar Bazar Paket Sembako Murah

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Warga Golo Kaca Cambir Tanam Pohon Pisang di Badan Jalan

"Inilah alasan utama mengapa sekolah kami memutuskan untuk ikut dalam program ini. Kebanyakan orang tua sangat setuju dengan pembelajaran secara offline yang terbatas dan terkontrol ini, sedangkan bagi orang tua murid yang belum setuju, anaknya tetap akan kami layani secara jarak jauh," katanya.

Dia menambahkan bahwa saat ini sekolah telah mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut pembelajaran luring, di antaranya menyediakan tempat untuk mencuci tangan dan pengawasan ketat terhadap pematuhan protokol kesehatan.

Seorang staf laboran Biokesmas NTT yang hadir di lapangan, Stormy Vertygo mengatakan bahwa pengambilan sampel swab merupakan salah satu tahap atau bagian dari Surveilens Sekolah Bebas COVID-19, sebuah program pendampingan yang digagas Dr Fima Inabuy, Ketua Tim Lab Biokesmas, dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi NTT, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi NTT.

Tindaklanjut dari tahap ini adalah diadakannya edukasi dan pendampingan terhadap pelaksanaan Protokol Kesehatan (prokes) di area sekolah.

"Prokes diharapkan bukan hanya dilihat sebagai sebuah aturan, melainkan kesadaran. Warga sekolah mematuhi prokes bukan karena takut tidak akan diperbolehkan memasuki kawasan sekolah, tetapi juga karena telah menyadari betapa pentingnya menjaga keselamatan individu dan juga orang di sekitar mereka dari ancaman virus ini. nilah salah satu tujuan utama dari program kami yang sebenarnya," jelasnya.

Ketua Tim Lab Biokesmas Fima Inabuy, mengungkapkan bahwa tujuan program ini bukanlah menjamin bahwa setiap warga sekolah tidak akan terkena Covid-19, tetapi menjamin bahwa sekolah tidak akan menjadi cluster penularan Covid-19.

"Pada akhirnya kedisplinan prokes masing-masinglah yang dapat menjamin setiap warga sekolah akan aman dari Covid-19," ujar Fima singkat.

Hingga kini, Lab Biokesmas NTT masih membuka pendaftaran bagi sekolah dan kampus di Kota Kupang untuk mengikuti program Surveilens Bebas Covid-19. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Berita Kota Kupang

Berita Terkini