Baca tanpa iklan
POS KUPANG.COM--- Legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson, menceritakan salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan kariernya.
Hingga kini publik mengenal Mike Tyson sebagai petinju terganas yang pernah ada.
Bagaimana tidak? Sudah memiliki wajah sangar, Mike Tyson juga menorehkan prestasi mentereng serta rentetan kemenangan KO yang brutal.
Baca juga: Striker Muda Arema FC Bisnis Impiannya Kos-Kosan dan Kafe di Malang, Bagaimana Prospeknya ?
Mike Tyson mencatatkan namanya sebagai petinju termuda yang pernah menjadi juara di kelas para raksasa.
Prestasi tersebut diraih Si Leher Beton saat usianya baru 20 tahun, tepatnya setelah membuat Trevor Berbick KO pada 1986.
Dengan perjalanan kariernya yang panjang, Mike Tyson tentu menjalani banyak pertarungan melawan petinju-petinju hebat.
Dalam sebuah kesempatan, Mike Tyson menceritakan salah satu laga terhebat yang pernah dia jalani di atas ring.
Bukan pada awal kariernya yang gemilang, Mike Tyson menunjuk satu pertandingan dari tahun-tahun terakhirnya di jagat tinju.
Baca juga: Singo Edan Arema FC Butuh Playmaker Asing Seperti Makan Konate dan Roman Chmelo, Malah Datangkan
Baca juga: Pelatih Singo Edan Eduardo Almeida Terbang dari Lisbon Portugal ke Malang, Hari Ini Tiba Jakarta
Pertandingan yang dimaksud adalah ketika Mike Tyson menghadapi petinju asal Polandia yakni Andrew Golota.
Pria yang kini berusia 54 tahun tersebut memiliki kesan tersendiri dengan laga kontra Andrew Golota karena mengonsumsi ganja sebelum naik ke ring.
Meski pada akhirnya mendapatkan sanksi, Mike Tyson tak menunjukkan raut penyesalannya.
"Saya memiliki salah satu pertarungan terbesar dengan ganja," kata Mike Tyson dalam podcast Hotboxin', dilansir BolaSport.com dari Cheatsheet.
Baca juga: Info Sport: Pelatih PSIS Semarang Dragan Djukanovic Alami Kebosanan, Jadwal Liga 1 Belum Jelas ?
"Ya, saya ketahuan dan saya harus membayar denda yang besar... Itu adalah pertarungan yang hebat," imbuhnya.
Setelah mengonsumsi ganja, Mike Tyson merasakan ketenangan ketika bertarung melawan Andrew Golota.
"Relaksasi, itu benar-benar menjadi sebuah perjalanan," tutur Mike Tyson menjelaskan.