ISIS Beraksi di Maladewa, Mantan Presiden Terkena Ledakan Bom

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi mengamankan sebuah situs setelah ledakan bom melukai mantan presiden Maladewa dan ketua parlemen saat ini Mohamed Nasheed di Male pada 6 Mei 2021.

Nasheed adalah presiden pertama yang dipilih secara demokratis di Maladewa pada 2008 dan tetap menjadi tokoh berpengaruh sejak meninggalkan jabatannya pada 2012.

Dia adalah presiden partai yang berkuasa dan menjabat sebagai ketua parlemen sejak 2019.

Ledakan itu terjadi tepat sebelum aturan jam malam diberlakukan di ibu kota, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus corona.

Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol di Samudra Hindia. Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka (Wikipedia).

Ledakan di Sumur Minyak Iran

Sehari sebelumnya, Rabu 5 Mei 2021, kelompok ekstremis membunuh seorang polisi sebelum meledakkan 2 sumur minyak di Kirkuk, provinsi utara yang diklaim pemerintah federal Irak dan Kurdi.

Seorang polisi mengatakan kepada AFP bahwa "kelompok penyerang ISIS" membunuh seorang polisi dan "melukai 2 orang lainnya".

Serangan kemudian disusul "ledakan sumur minyak 177 dan 183 di tambang Bay Hassan", kata kementerian perminyakan Irak, seperti yang dilansir dari AFP pada Rabu 5 Mei 2021.

Tembakan pertama "dapat dikendalikan dalam waktu singkat", tapi "petugas pemadam kebakaran tetap berjaga pada serangan kedua" beberapa jam kemudian, terang pihak Kementerian Perminyakan Irak selanjutnya.

Pasukan Peshmerga Kurdi mengambil kendali Kirkuk, pusat ladang minyak Irak, termasuk Bay Hassan, pada Juni 2014, setelah pasukan federal mundur saat menghadapi serangan ISIS.

Pada 2017, Baghdad secara resmi mengklaim kemenangan melawan ISIS, setelah kampanye militer yang keras dengan dukungan koalisi AS.

Namun Kurdi yang menjalankan pemerintahan otonom di Arbil, dan pemerintah federal membantah kepemilikan ladang minyak Kirkuk yang menguntungkan.

ISIS mempertahankan kemampuan untuk melakukan serangan, yang beroperasi terutama pada malam hari dan sering memanfaatkan perselisihan antara Baghdad dan Arbil.

Irak diketahui adalah produsen terbesar kedua dalam kartel OPEC negara-negara penghasil minyak.

Pada April, kementerian perminyakan mengatakan mengekspor 88,4 juta barel seharga 5,5 miliar dollar AS (Rp 79,4 triliun).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Presiden Maladewa Dapat Serangan Bom yang Diklaim ISIS"

Berita Terkini