ISIS Beraksi di Maladewa, Mantan Presiden Terkena Ledakan Bom
POS-KUPANG.COM, MALE - Seorang politisi terkemuka, mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed terluka setelah terkena serpihan bom yang meledak di dekat rumahnya di Male, ibukota Maladewa, Kamis 6 Mei 2021. ISIS mengklaim bertanggung jawab dalam serangan bom tersebut.
Nasheed (53 tahun) adalah kritikus vokal terhadap ekstremis Muslim.
Saat kejadian, ia hendak masuk ke dalam mobilnya di Male dan tiba-tiba bom meledak yang dipasang di motor yang berada di dekat situ.
Media lokal melaporkan, seorang pria Inggris, 2 petugas militer, dan seorang pria lokal terluka atas kejadian tersebut.
ISIS kemudian mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam ledakan itu, menurut laporan di situs media Raajje.mv.
"Nasheed lolos dari upaya pembunuhan. Dia terluka, tapi kondisinya stabil," kata pejabat pemerintah, seperti yang dilansir dari The Sun pada Kamis 6 Mei 2021.
Diyakini cukup banyak warga Maladewa yang berkontribusi dalam aksi ISIS. Tahun lalu, 3 pria ditikam ketika teroris terinspirasi oleh militan yang melancarkan serangan bom terhadap pekerja asing dan turis.
Para fanatik juga mengatakan bahwa mereka melakukan ledakan yang merusak 5 kapal di pelabuhan pada akhir tahun.
Pada 2019, pria 35 tahun diidentifikasi sebagai pemimpin ISIS di Maladewa oleh ototitas AS.
Ia ditangkap karena dicurigai memimpin perekrutan sebagai anggota ISIS di negara yanag mayoritas Muslim Sunni tersebut.
Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih yang berelasi dekat dengan Nasheed, mengatakan investigasi sedang dilakukan terhadap ledakan yang terjadi.
Gambar dari TV pemerintah menunjukkan layanan keamanan tengah mengamankan lokasi kejadian di Male.
"Mengutuk keras serangan bom terhadap Ketua Parlemen, Presiden Mohamed Nasheed malam ini," kata Menteri Luar Negeri Abdulla Shahid dalam sebuah tweet.
"Serangan pengecut seperti ini tidak memiliki tempat dalam masyarakat kami. Pikiran dan doaku bersama Presiden Nasheed dan orang lain yang terluka dalam serangan bom ini, serta keluarga mereka," imbuh Shahid.
Nasheed adalah presiden pertama yang dipilih secara demokratis di Maladewa pada 2008 dan tetap menjadi tokoh berpengaruh sejak meninggalkan jabatannya pada 2012.
Dia adalah presiden partai yang berkuasa dan menjabat sebagai ketua parlemen sejak 2019.
Ledakan itu terjadi tepat sebelum aturan jam malam diberlakukan di ibu kota, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menahan penyebaran virus corona.
Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol di Samudra Hindia. Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka (Wikipedia).
Ledakan di Sumur Minyak Iran
Sehari sebelumnya, Rabu 5 Mei 2021, kelompok ekstremis membunuh seorang polisi sebelum meledakkan 2 sumur minyak di Kirkuk, provinsi utara yang diklaim pemerintah federal Irak dan Kurdi.
Seorang polisi mengatakan kepada AFP bahwa "kelompok penyerang ISIS" membunuh seorang polisi dan "melukai 2 orang lainnya".
Serangan kemudian disusul "ledakan sumur minyak 177 dan 183 di tambang Bay Hassan", kata kementerian perminyakan Irak, seperti yang dilansir dari AFP pada Rabu 5 Mei 2021.
Tembakan pertama "dapat dikendalikan dalam waktu singkat", tapi "petugas pemadam kebakaran tetap berjaga pada serangan kedua" beberapa jam kemudian, terang pihak Kementerian Perminyakan Irak selanjutnya.
Pasukan Peshmerga Kurdi mengambil kendali Kirkuk, pusat ladang minyak Irak, termasuk Bay Hassan, pada Juni 2014, setelah pasukan federal mundur saat menghadapi serangan ISIS.
Pada 2017, Baghdad secara resmi mengklaim kemenangan melawan ISIS, setelah kampanye militer yang keras dengan dukungan koalisi AS.
Namun Kurdi yang menjalankan pemerintahan otonom di Arbil, dan pemerintah federal membantah kepemilikan ladang minyak Kirkuk yang menguntungkan.
ISIS mempertahankan kemampuan untuk melakukan serangan, yang beroperasi terutama pada malam hari dan sering memanfaatkan perselisihan antara Baghdad dan Arbil.
Irak diketahui adalah produsen terbesar kedua dalam kartel OPEC negara-negara penghasil minyak.
Pada April, kementerian perminyakan mengatakan mengekspor 88,4 juta barel seharga 5,5 miliar dollar AS (Rp 79,4 triliun).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Presiden Maladewa Dapat Serangan Bom yang Diklaim ISIS"