Namun korban Aser mendapat dua tusukan di dada dan perut sehingga dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia di RS Kartini Kupang.
Bentrokan antara kelompok pemuda di Matani, Desa Penfui Timur, Kec. Kupang Tengah, Kab. Kupang mengakibatkan Aser Delpis Mapada meninggal dunia.
Kasus ini bermula dari pencurian ayam pada Kamis 22 April 2021 milik warga yang dilakukan Matias H. B. Ujan dan Adrianus T. Gerin. Saat itu kedua pelaku sempat dibuatkan surat pernyataan
Kemudian Jumat 23 April 2021, Adrianus menceritakan kepada korban Aser bahwa dia dipukul oleh kelompok pemuda Matani sehingga korban mengajak Adrianus mengkonsumsi miras di rumah teman korban yang sedang berulang tahun di Kelurahan Lasiana.
Baca juga: Warga Matani Kabupaten Kupang Gotong Royong Tambal Jalan Berlubang
Mereka bersepakat mencari pelaku pemukulan. Ketika tiba di lokasi mereka bertemu dan mengenali salah satu pelaku pemukulan sehingga mereka langsung mengeroyok Frengky.
Pasca kejadian tersebut terjadilah aksi pelemparan sehingga bentrokan pun tak dapat dihindarkan.
Berselang beberapa menit korban yang saat berada di jalan mengatakan bahwa dia ditikam sehingga Adrianus langsung membuka bajunya dan menutup luka bekas tikaman dan membawanya ke puskesmas Oesapa kemudian dirujuk ke RS Kartini dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 17.00 wita di RS Kartini.
Akibat kejadian penyerangan tersebut terdapat 2 korban dari pihak warga matani dan 1 korban meninggal dari kelompok pelaku penyerangan.
Korban warga Matani, Desa Penfui Timur yakni Tadeus Wejo, warga RT 017 /RW 005 Dusun III mengalami luka lempar di mulut dan hidung serta Fransiskus Tpoy, warga RT 020/RW 006 Matani mengalami luka di kepala dan tangan sebelah kiri lecet.
Baca juga: Lubang Besar di Jalan Claret Matani
Aksi penyerangan tersebut terjadi dipicu oleh adanya ketidak puasan kelompok pemuda/rekan-rekan korban saat penyelesaian masalah pencurian ayam karena sempat terjadi penganiayaan terhadap Adrianus T Gerin (pelaku pencurian ayam) dan permasalahan tersebut sudah diselesaikan namun masih menimbulkan dendam yang berbuntut pada aksi penyerangan.
Para pelaku sebelum melakukan penyerangan sempat mengkonsumsi minuman keras.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)