Pasca Bencana Alam NTT

4.236 Unit Rumah di Kabupaten Kupang Rusak, Pemkab Ajukan Usulan Data Tahap I Kerusakan ke BNPB

Penulis: Edy Hayong
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Kampung Nefo di Desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang

Korban jiwa sebanyak 15 orang, dengan rincian 12 meninggal dan 3 orang dinyatakan hilang. 

Data lapangan yang masuk ke Posko Kabupaten Kupang sebanyak 26 orang mengalami luka-luka, dan sampai saat ini masih ada satu korban luka yang masih dirawat di RSUD SoE.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter untuk mendistribusikan logistik bantuan ke desa-desa terdampak bencana di wilayah terpencil di Kabupaten Lembata. Sudah hampir seminggu, misi kemanusiaan ini dilakukan guna membantu korban bencana dan longsor mendapatkan logistik yang cukup. (POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO)

“Kita juga dapat menyampaikan bahwa sampai saat ini masih terdapat 335 KK yang belum kembali ke rumahnya dan ditampung di kantor desa/gereja dan fasilitas umum lainnya yang dianggap layak ditempati," kata Obet.

Dirinya berharap  secepatnya para Pengungsi dapat dikembalikan ke rumahnya atau di rumah keluarga masing-masing. Dengan fasilitas BNPB diharapkan akses untuk dana tunggu Hunian sebesar 500.000/KK/bulan dapat diakses untuk mengurangi dampak dari korban bencana yang rumahnya hanyut atau hilang maupun rumahnya dikategorikan rusak berat.

Menurut dia, Pemerintah telah mempersiapkan skenario penanganan transisi dari kondisi darurat bencana menuju pasca bencana.

Pemerintah telah menetapkan keputusan tentang rencana pemulihan dini dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

“Kelengkapan Administrasi telah kita siapkan dan harapannya usulan bupati Kupang kepada BNPB akan kita ajukan dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Obet.

Sedangkan untuk rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dia berharap, data seluruh kerusakan sarana prasarana publik dan kerugian materi bisa diselesaikan sampai dengan minggu ini agar usulan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana bisa disampaikan paling lambat minggu depan.

Direktorat Polair Polda NTT gandeng Biddokkes Polda NTT dan BNPB (Badan Nasional Penannggulangan Bencana) Pusat mendistribusikan bantuan kemanusian kepada masyarakat pesisir di pulau kera Kabupaten Kupang NTT, Kamis (15/4/2021). (foto kiriman Humas Polda NTT)

Ia menjelaskan, kejadian pergeseran tanah masih terjadi di Batuna Desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat dan Desa Oesena Kecamatan Amarasi. 

Masyarakat yang bermukim di lokasi-lokasi tersebut diimbau agar selalu proaktif dan waspada menyampaikan informasi kepada Kepala Desa setempat untuk diteruskan ke Posko Kabupaten Kupang.

Ia menyampaikan terimaksih tak terhingga kepada semua pihak yang telah dengan tulus dan iklas memberikan bantuannya.

“Jika sampai saat ini masih ada masukan dari berbagai pihak yang merasa belum puas dengan pelayanan kami dalam masa tanggap darurat ini sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf. Informasi dan masukan tersebut bisa dikonfirmasi ke kami untuk memperoleh penjelasan memadai terkait distribusi bantuan dan pelayanan lainnya," pungkas Obet.(*)

Foto T.19 di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang yang roboh akibat badai siklon tropis seroja. Foto diambil pada Rabu (7/4/2021) sore. (POS-KUPANG.COM/Intan Nuka)

Berita Terkini