Ramadan 2021

Sambut Bulan Ramadan 1442 Hijriah, Gubernur DKI  Anies Baswedan Kerja Bakti Bersih-bersih Masjid

Penulis: Agustinus Sape
Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melaksanakan kerja bakti di sebuah masjid sebagai persiapan menyambut bulan Ramadan 2021, Minggu 11 April 2021.

Sambut Bulan Ramadan 1442 Hijriah, Gubernur DKI  Anies Baswedan Kerja Bakti Bersih-bersih Masjid

POS-KUPANG.COM -  Tidak lama lagi umat Islam memasuki masa puasa atau lazim disebut bulan Ramadan.

Kapan persis 1 Ramadan 2021 atau Ramadan 1442 Hijriah dimulai, itulah momen yang paling ditunggu masyarakat untuk menentukan awal masa puasa.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah menentukan awal Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada 13 April 2021 mendatang.

Sementara, Nahdlatul Ulama (NU) baru melaksanakan rukyatul hilal besok Senin, 12 April 2021.

Kemudian, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal Ramadhan 1442 H pada Senin, 12 April 2021.

Nah di tengah penantian kepastian awal Ramadan 2021, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan kerja bakti sebagai persiapan memasuki bulan penuh ampunan ini, Minggu 11 April 2021.

Kerja bakti apa yang dibuat Anies Baswedan? Melalui akun instagramnya @aniesbaswedan, Minggu 11 April 2021, sang Gubernur mengabarkan kerja bakti membersihkan masjid/musala dalam rangka menyambut bulan Ramadan 1442 Hijriah.

"Pagi ini mengunjungi Masjid Jami' An-Ni'mah Pondok Labu dan Masjid Jami' Nurul Falah Karang Tengah, Jakarta Selatan, dua dari 317 masjid di Jakarta yang kita bersihkan hari ini. Seluruh bagian masjid dibersihkan dengan disinfektan, penanda jarak dipasang dan handsanitizer/masker disiapkan," tulis Anies.

"Kerja bakti membersihkan masjid ini adalah kolaborasi lintas SKPD, tiga pilar kecamatan dan warga. Ini adalah ikhtiar kita bersama agar dapat menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan dengan aman sekaligus melindungi sesama dan keluarga."

Anies menulis, setelah satu tahun lebih mengalami pandemi tentu ada kerinduan untuk bersama-sama bersujud menunaikan salat tarawih di masjid.

"Mari jangan sia-siakan bulan penuh berkah ini dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan."

Kita terus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada pengurus masjid dan musala guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, yaitu pemakaian masker, menjaga jarak dan pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan pakai sabun.

Selalu ingat empat hal utama. Pertama, bila merasa kurang sehat sebaiknya tetap beribadah di rumah saja.

Kedua, gunakan masker dalam kegiatan apa pun di mana pun.

Ketiga, selalu menjaga jarak, ikuti penanda yang telah disiapkan di lantai.

Keempat, perhatikan kapasitas jamaah, maksimal 50% dalam bangunan, bila sudah melebihi jangan memaksakan masuk.

"Kalau empat prinsip ini kita jaga, insyaAllah kita akan menang lebih jauh lagi dalam mengendalikan COVID-19.

Menanggapi postingan Anies, banyak netizen menyatakan salut dan menyampaikan salam selamat memasuki bulan Ramadan 1442 H.

hkerbalas: Alhamdulillah. Marhabban SyaruRamadan Barrakallahuta'ala Yaa Allah

ratifabadi: Keren pak terbaikk

arif.lau: Selama menyambut bulan suci Ramadhan ya guys, sehat2 selalu pak anies, Ingat pemimpin yg amanah Insya Allah rakyatnya sejahterah

roice_james_007: Alhamdulillah smga dengan di bukanya masjid untuk umum corona jdi hilang

ridhofajarmaula: mohon ijin bapak gubernur, kenapa bapak selalu seperti ac, menyejukkan

dwicahyo.purn: Pak Aniesssss TOP bgt pokoknyaaaa sehat terus pak dan semangatttt

ismailknk55: We love you İndonesia 

Berikut awal puasa dan cara menentukan awal Ramadhan 1442 H atau 2021 dari NU, Muhammadiyah dan Kementerian Agama?

1. Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat terkait hasil hisab atau perhitungan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.

Maklumat bernomor 01/MLM/I.0/E/2021 yang ditandatangani Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.

Isinya menyebutkan bahwa awal Ramadhan jatuh pada 13 April 2021.

“1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021,” tulis maklumat tersebut.

Selain itu, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1442 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 12 Mei 2021.

Sedangkan 1 Zulhijah 1442 Hijriah jatuh pada 10 Juli 2021, sehingga warga Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah) pada 20 Juli 2021.

2. Nahdlatul Ulama (NU) Nahdlatul Ulama (NU) sendiri baru akan melaksanakan rukyatul hilal Ramadhan 1442 H pada Senin (12/4/2021). Rukyatul hilal akan dilakukan di 35 titik di seluruh Indonesia.

Melansir laman resmi NU, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (LF PBNU) telah melakukan perhitungan terhadap hilal Ramadhan 1442 H.

Perhitungan ini dengan metode perhitungan hisab jama’i di markaz Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Dari hisab tersebut diperoleh data ketinggian hilal sudah mencapai 3 derajat 37 menit 01 detik.

Sementara, durasi kemunculannya mencapai 17 menit 11 detik, sedangkan ijtimak atau konjungsi terjadi pada Senin, 12 April 2021 pukul 09:29:29 WIB.

Hal ini mengartikan, tinggi hilal sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah dan kemungkinan hilal terlihat, yakni sebesar 2 derajat.

Sementara itu, tinggi hilal di wilayah lain juga masih di atas tiga derajat. Hanya tiga provinsi yang tinggi hilalnya di bawah tiga derajat dan di atas 2 derajat, yakni Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

“Dari hasil hisab dapat diketahui bahwa parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura Provinsi Papua (tinggi +2º 46’, lama hilal 13 menit 28 detik), sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di kota Pelabuhan Ratu Sukabumi Provinsi Jawa Barat (tinggi +3º 38’, lama hilal 17 menit 11 detik),” jelas Ustadz Ma'rufin Sudibyo, Wakil Sekretaris LF PBNU

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) sendiri baru akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal Ramadhan 1442 H pada Senin 12 April 2021.

Melansir Kompas.com, Humas Kemenag Khoiron Durori mengatakan bahwa sidang direncanakan berlangsung di Auditorium H.M Rasjidi, Kemenag RI di Jalan MH. Thamrin Nomor 6, Jakarta.

Khoiron menjelaskan, penentuan awal Ramadhan dilakukan dengan pengamatan hilal di seluruh wilayah Indonesia.

“Isbat awal Ramadhan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Sya’ban 1442 H,” ujar dia.

Sidang isbat terbagi menjadi tiga tahap, yaitu: Pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1442 H oleh anggota Rim Unifikasi Kalender Kalender Hijriyah Kemenag, yang akan dimulai pukul 16.45 WIB.

Sidang isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah Salat Magrib, yang digelar secara tertutup.

Konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI, RRI, dan Medsos Kemenag.

Adapun Kemenag akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadan 1442 H di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.

Mereka terdiri dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.

Cara penentuan awal Ramadhan

Melansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, Kalender Hijriah yang digunakan oleh umat Islam berbasiskan pada peredaran bulan.

Sehingga, penentuan awal bulan pada kalender Hijriah dilandaskan pada penampakan hilal atau bulan sabit muda.

Terdapat dua metode untuk mengetahui penampakan hilal, yaitu: Hisab Metode menghitung posisi benda langit, khususnya matahari dan bulan.

Baca juga: Waktu Ceramah Dalam Bulan Puasa Ramadan 2021 Dibatasi, Diatur Kemenag Dalam SE

Rukyat Observasi benda-benda langit untuk melakukan verifikasi hasil hisab.

"Dua metode tersebut adalah saling menguatkan, bahkan seperti dua sisi mata uang," kata Kasubdit Hisab dan Rukyat Bimas Islam Kemenag Ismail Fahmi, seperti dikutip dari Kompas.com, 30 Maret 2021.

Kendati demikian, berkaca dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, metode hisab dan rukyat pernah beberapa kali menghasilkan hasil berbeda dalam penentuan tanggal awal dan akhir Ramadhan.

Ismail mengatakan, Kemenag berharap agar hasil hisab maupun rukyat tidak berbeda. "Diharapkan tidak berbeda, jika berbeda diharapkan bisa saling menghormati dan menghargai," kata Ismail.

Ikuti berita-berita Ramadan 2021 DI SINI

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Awal Puasa 2021 dan Cara Menentukan Ramadhan: NU, Muhammadiyah dan Kemenag"

Berita Terkini