Berita Timor Leste

Tak Hanya NTT, Timor Leste Juga Luluh Lantak Karena Badai, Tempat Bersejarah Ini Hilang, Apa?

Editor: maria anitoda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak Hanya NTT, Timor Leste Juga Luluh Lantak Karena Badai, Tempat Bersejarah Ini Hilang, Apa?

POS-KUPANG.COM - Tak Hanya NTT, Timor Leste Juga Luluh Lantak Karena Badai, Tempat Bersejarah Ini Hilang, Apa?

Indonesia tengah berduka dengan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Riefda Nofikarany, dikutip dari kompas.com (5/4/2021), hujan intensitas lebat hingga ekstrem sangat berpengaruh terhadap bencana tersebut.

Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Bencana di NTT dan Timor Leste: Semoga Tuhan Menguatkan Mereka

Baca juga: Badai Siklon Tropis Juga Menerjang Timor Leste, 3 Orang Dilaporkan Tewas, Istana Presiden Kebanjiran

Baca juga: Ada Dosa Amerika Saat Indonesia Masuk Timor Leste Tahun 1975, Dokumen Rahasia Unkap Fakta

Ia menjelaskan bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem yaitu di atas 150 mm di wilayah NTT selama empat hari.

Dalam periode tersebut, curah hujan tertinggi selama dua hari berturut-turut terukur di Stasiun Meteorologi Eltari sebesar 241 mm dan 306 mm. Berikutnya adalah di Stasiun Klimatologi Kupang yaitu sebesar 230,2 mm dan 332.1 mm.

Hal tersebut kemudian menyebabkan bencana hidrometeorologis, "Yaitu banjir bandang angin kencang, dan tanah longsor di sebagian besar wilayah NTT," jelasnya.

Sementara, ada beberapa faktor pemicu cuaca ekstrem berupa hujan intensitas lebat hingga ekstrem di NTT.

Di antaranya Badai Tropis Seroja yang mulai tumbuh sebagai bibit badai tropis 99S pada 2 April di sekitar Laut Sawu, kelembaban udara yang mendukung pertumbuhan badai hingga mencapai badai tropis pada 5 April, dan kecepatan angin.

Banjir dahsyat tersebut tak hanya menerpa Indonesia, tapi juga negara kecil Timor Leste yang mengalami dampak mengerikan wilayahnya porak-poranda.

Menurut data yang dihimpun BNPB pada Rabu (7/4/2021) per pukul 14.00 WIB, dilaporkan hingga kini ada 124 korban jiwa akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), wilayah Indonesia yang memiliki populasi kurang lebih 5,3 juta jiwa.

Baca juga: Lepas dari NKRI, Rakyat Timor Leste Hidup Menderita dalam Kemiskinan, Pejabatnya Hidup Mewah

Baca juga: Bakat Terpendam Amora Lemos Terkuak, Krisdayanti Sebut Diva Masa Depan, Indonesia atau Timor Leste?

Korban jiwa tersebut berasal dari beberapa kabupaten, dengan yang terbanyak dari Kabupaten Flores berjumlah 67 orang meninggal dunia.

Selain itu, terdapat 74 orang yang masih dinyatakan hilang, dengan yang terbanyak dari Kabupaten Lembata berjumlah 44 orang.

Sementra, dilaporkan bbc.com (6/4/2021), Sedikitnya 27 orang juga tewas di Timor Leste, mengutip pejabat di negara pulau tersebut.

Banyak korban diyakini berasal dari ibu kota negara, Dili.

Selain itu, ribuan orang juga kehilangan tempat tinggalnya akibat tersapu banjir dasyat tersebut, menurut ABC News, Selasa (6/4/21).

Bahkan, dilaporkan hal itu membuat pemerintah Timor Leste akan segera meminta bantuan dari negara-negara tetangga untuk memulihkan kondisi ini.

Sementara, Pemerintah Australia yang merupakan teman dekat Timor Leste merasa prihatin dengan kondisi ini, risiko air, serta kurangnya air bersih dan makanan di Timor Leste.

Pejabat pemerintah dan LSM juga masih berupaya untuk menangani seluruh kerusakan di luar kota Dili, di mana air yang mengamuk dan tanah longsor telah menyapu rumah-rumah, menghancurkan jalan-jalan dan membawa jembatan-jembatan.

Menteri Pemerintah Timor Leste Fidelis Leite Magalhaes mengatakan pemerintah masih menilai dampak banjir tetapi mengisyaratkan negaranya akan meminta lebih banyak bantuan segera.

Baca juga: Badai Siklon Tropis Juga Menerjang Timor Leste, 3 Orang Dilaporkan Tewas, Istana Presiden Kebanjiran

"Pemerintah akan meminta bantuan dari negara sahabat, terutama Australia mengingat kedekatannya dan sumber daya yang tersedia serta pengalaman dalam penanggulangan bencana, setelah melakukan penilaian kerusakan," katanya kepada ABC.

"Tetapi kedutaan Australia dan badan-badannya bekerja sangat keras berdampingan dengan pemerintah Timor Leste dan rakyatnya," tambahnya

Sementara melansir channelnewsasia.com, Uni Eropa hadir mengatakan siap menawarkan bantuan kepada Timor Leste.

Mereka prihatin dengan kondisi Timor Leste, negara miskin yang tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19 justru semakin sengsara dengan bencana ini.

"Bencana banjir datang pada saat Timor-Leste bekerja keras untuk menahan penyebaran COVID-19 di antara penduduknya, menempatkan beban tambahan yang cukup besar baik pada sumber daya maupun pada rakyat Timor," kata Uni Eropa.

Melansir situs PBB, ada juga kekhawatiran COVID-19 akan menyebar dengan cepat setelah banjir. Negara kecil yang jumlah penduduknya kurang lebih hanya 1,3 juta jiwa ini tercatat memiliki hampir 500 kasus aktif.

Baca juga berita lainnya:

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi meminta percepatan dan penyelamatan korban bencana yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Selain meminta percepatan evakuaai dan penyelematan korban, Presiden Jokowi juga meminta jajaran bersama pemerintah daerah mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak. 

"Saya minta agar proses evakuasi dipercepat dengan pencarian dan penyelamatan para korban. Jajaran Basarnas, BPBD, dibantu TNI dan Polri untuk menggerakkan personil yang lebih banyak sehingga juga lebih menjangkau wilayah yang terdampak termasuk daerah terisolir dan berbagai gugus pulau-pulau kecil di NTT seperti pulau alor dan pulau pantar dan pulau lainnya," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang berlangsung secara virtual dari Jakarta pada Selasa 6 April 2021.

Rapat terbatas yang dihadiri jajaran pemerintah pusat itu diikuti oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakapolda NTT Brigjen Pol Ama Climent dan Forkopimda NTT.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta Menteri PUPR dan jajarannya untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak. 

"Saya lihat ada beberapa jembatan yang roboh dan akses jalan yang rusak. Juga mengarahkan alat berat dari berbagai tempat untuk evakuasi dan jika jalur darat masih sulit ditembus maka saya minta agar dibantu juga pembukaan akses baik laut maupun udara," tambanya.

Presiden juga ingin agar segera ada pemulihan jaringan listrik, telekomunikasi, jaringan internet.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memastikan pelayanan kesehatan dan penanganan korban yang membutuhkan bantuan medis. 

"Menteri Kesehatan dan tim untuk segera menurunkan pelayanan kesehatan dilapangan baik rumah sakit dan ketersiadaan tenaga medis," ujar Jokowi.

Jokowi juga menekankan pada bantuan kebutuhan para pengungsi seperti air bersih, distribusi logistik, tenda dan dapur lapangan, BBM, hingga pada MCK.

"Saya juga ingin dilakukan antisipasi terhadap adanya bahaya bencana lanjutan dan cuaca yang sangat extrim," kata dia.

Presiden meminta BMKG harus memberikan peringatan dini akan bahaya dan juga pastikan seluruh Kepala Daerah dan masyarakat dapat mengakses dan memantau cuaca sehingga lebih siap siaga dan waspada untuk menghindari resiko bencana baik itu angin kencang, banjir, hujan, dan tanah longsor.

Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi Presiden Jokowi dalam penanganan bencana di Provinsi NTT.

"Atas nama Pemprov dan masyarakat NTT, kami sampaikan terima kasih pada Bapak Presiden yang telah memberikan perhatian yang sangat luar biasa bagi NTT saat kami mengalami bencana alam yang begitu luar biasa. Kami juga akan terus berupaya bersinergi dengan pemerintah pusat dalam menangani bencana ini," jelas Gubernur Viktor.

Baca juga: Pernah Jadi Bagian NKRI,Wanita Timor Leste Pernah Dijadikan Pemuas Nafsu Tentara Jepang,Ada Buktinya

"Kami sangat harapkan pada bantuan disediakan alat berat agar evakusi berjalan lancar dan mengingat situasi bencana ini bisa terulang kembali. Kami harap ada rumah sakit apung yang cukup agar penanganan berjalan cepat dan memang sangat dibutuhkan di pulau-pulau kecil mengingat kondisi akses saat ini sangat menyulitkan evakuasi dan penanganan para korban," ujarnya.

Gubernur juga mengharapkan Pemerintah Pusat bisa menyediakan Helikopter yang selalu berada di Ibukota Provinsi (Kota Kupang) untuk bisa memudahkan mobilisasi distribusi bantuan dan logistik ke titik-titik bencana di beberapa kabupaten. 

https://intisari.grid.id/read/032638953/banjir-dahsyat-terjadi-di-ntt-ternyata-timor-leste-alami-dampak-lebih-mengerikan-wilayahnya-porak-poranda-bahkan-banyak-korban-berjatuhan-begini-kondisinya?page=all

Berita Terkini