Duet JK-Anies Baswedan Rival Berat Prabowo Jika Pilpres Gandeng Puan Maharani, Begini Kata Pengamat

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto vs Jusuf Kalla (JK). Elektabilitas Prabowo tertinggi dalam survei SMRC kalau disandingkan dengan Puan Maharani. sementara lawan terbera nanti, adalah pasangan JK-Anies Baswedan.

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Nama mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla atau biasa disapa JK, muncul kembali dalam survei elektabilitas yang dilakukan SMRC.

SMRC atau Saiful Mujani Research and Consulting, merupakan lembaga survei yang memantau peluang para figur yang maju dalam hajatan demokrasi nasional di Indonesia.

Dan, yang disurvei lembaga SMRC kali ini, adalah elektabilitas sejumlah figur yang dinilai pantas diusung sebagai calon presiden (Capres) 2024 mendatang.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menduduki peringkat teratas dari 14 figur lainnya.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi,Tapi Berat Jika Maju Pilpres 2024, Faktor Ini jadi Penyebab

Baca juga: Pertama Kali, Prabowo Subianto Teken Perjanjian Pengalihan Alat & Teknologi Pertahanan dengan Jepang

Dalam survei itu, elektabilitas Prabowo selaku Menteri Pertahanan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi mendapatkan 20 persen dari jumlah responden.

Elektabilitas Prabowo itu relatif tinggi setelah dipasangkan dengam figur Ketua DPR, Puan Maharani atau duet Prabowo-Puan.

Namun pasangan ini akan menghadapi rival terberat yakni duet Jusuf Kalla-Anies Baswedan ( JK-Anies).

Berikut ini hasil survei pasangan kandidat capres (calon presiden) yang dilakukan Polmatrix Indonesia.

Dalam survei tersebut, posisi Anies Baswedan berada di bawah Prabowo Subianto. Selisih suaranya relatif kecil

Ada pun nama-nama calon presiden yang disebut-sebut responden, sebanyak 15 orang.

15 Nama tersebut, diantaranya:

1. Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan)

2. Anies Baswedan (Gubernur DKi JAkarta)

3. Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah)

4. Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

5. Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat)

6. Basuki Tjahja Purnama alias Ahok (Komisaris Utama PT Pertamina)

7. Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (Ketua Umum Partai Demokrat)

8. Tri Rismaharini (Menteri Sosial sekaligus mantan Wali Kota Surabaya dua periode)

Survei yang dilakukan oleh SMRC ini terkait Kondisi Ekonomi dan Politik 1 Tahun Covid-19.

Dalam pemaparan SMRC, elektabilitas capres Prabowo Subianto tertinggi dengan persentase 20 persen.

"Dalam format pertanyaan semi terbuka, Prabowo mendapat dukungan terbanyak 20 persen, disusul Anies Baswedan 11,2 persen, Ganjar Pranowo 8,8 persen, Sandiaga Uno 5 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama 4,8 persen, AHY 3,5 persen, dan Tri Rismaharini 3,1 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas, dalam rilis survei yang disiarkan secara virtual, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Rico Marbun Sebut Prabowo Subianto dan Puan Maharani Calon Kuat Pilpres 2024, Apa Kata Refly Harun?

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Nama Prabowo Subianto Dibawah Sandiaga Uno, PDIP Ungkit Janji Masa Lalu, Apa?

Dalam format tertutup, 15 nama secara urutan elektabilitas tidak banyak berubah.

Prabowo tetap berada dalam posisi teratas dengan persentase 20,8 persen, kedua Anies 13,1 persen, Ganjar 12 persen, Sandiaga 7,4 persen, Ridwan Kamil 6,7 persen, AHY 5,2 persen, Tri Rismaharini 5,2 persen.

"Dengan jumlah calon 15 orang, Prabowo kembali tertinggi, tapi angka dukungannya tidak berubah secara berarti, tetap seperti hasil pertanyaan semi terbuka yang jumlah namanya puluhan. Hanya naik 0,8 persen tak signifikan," ucapnya.

"Artinya, Prabowo tak bisa menarik pemilih yang tadinya memilih nama nama lain yang dikeluarkan dari semi terbuka menjadi 15 nama tersebut," imbuhnya.

Lebih lanjut, Abbas mengatakan, kondisi saat Maret 2021 ini mirip tahun 2011 atau menjelang Pilpres 2014.

Dia mengatakan, saat itu tidak ada suara dominan dan Megawati Soekarnoputri mendapatkan dukungan yang paling besar.

Kala itu nama Joko Widodo (Jokowi) belum muncul, namun Jokowi bisa terpilih pada Pilpres 2014.

Menurut Abbas, dengan elektabilitas 20 persen, Prabowo bakal berat maju dalam Pilpres 2024.

"Pada Maret 2021 ini, dengan elektabilitas hanya 20 persen, diperkirakan Prabowo akan berat dalam pilpres 2024, bila ia maju," ucap Abbas.

Prabowo-Puan Tertinggi

Sementara itu, dalam survei pasangan capres-cawapres yang dilakukan Polmatrix Indonesia, muncul pasangan Prabowo-Puan menempati posisi tertinggi.

Posisi kedua ditempati JK-Anies, disusul Ganjar-Khofifah, lalu Ridwan Kamil-AHY.

Berikut penjelasan dari Polmatrix Indonesia.

Baru-baru ini, hasil survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia menunjukkan Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani paling kuat di antara pasangan capres-cawapres lainnya.

Dari simulasi yang ada, Prabowo-Puan diunggulkan dengan dukungan mencapai 19 persen.

Jaraknya tidak terpaut jauh dengan dua pasangan calon unggulan lainnya.

Pasangan Jusuf Kalla-Anies Baswedan didukung sebanyak 16,4 persen dan Ganjar Pranowo-Khofifah Indar Parawansa sebesar 15,6 persen.

Lalu Ridwan Kamil-AHY yang meraih dukungan 12,3 persen.

Kolase foto Prabowo Subianto dan Puan Maharani. (istimewa)

“Pasangan Prabowo-Puan paling diunggulkan publik dalam laga Pemilu 2024, tetapi mendapat penantang kuat dari JK-Anies dan Ganjar-Khofifah, serta RK-AHY,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto lewat keterangan yang diterima, Kamis (1/4/2021).

Menurut Dendik, sebagai representasi dari dua kekuatan politik terbesar, Prabowo-Puan masih memerlukan daya ungkit yang lebih besar jika ingin memenangkan Pemilu 2024.

Koalisi yang terbangun antara PDIP dan Gerindra tampaknya perlu bekerja ekstra keras.

Dari simulasi terhadap nama-nama kandidat yang memiliki elektabilitas tinggi, Anies lebih tepat jika dipasangkan sebagai cawapres JK yang merupakan tokoh senior.

"JK lebih mampu merangkul banyak kekuatan politik, ditambah faktor Anies yang masih kuat,” jelas Dendik.

Ganjar yang juga elektabilitasnya tinggi bisa menjadi capres alternatif, apalagi jika berpasangan dengan Khofifah.

"Ganjar-Khofifah merupakan kombinasi antara figur nasionalis dan Islam (NU), serta pengalaman sebagai gubernur dari dua provinsi terpadat,” kata Dendik.

Demikian pula dengan RK, dengan latar belakang gubernur Jawa Barat dan dukungan anak muda, akan makin menguat jika dipasangkan dengan AHY.

"RK-AHY sama-sama figur muda, didukung mesin politik yang solid maupun massa yang lebih cair,” kata Dendik.

Sementara itu simulasi paslon yang lain hanya didukung kurang dari 5 persen.

Pasangan Airlangga Hartarto-Sandiaga Uno meraih 4,7 persen dukungan, disusul Erick Thohir-Tito Karnavian 3,2 persen, dan Gatot Nurmantyo-Rizieq Shihab 1,3 persen.

Masih ada 27,3 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: Dikenal Garang, Prabowo Subianto Kepergok Unggah Foto Titiek Soeharto Saat Lahiran, Kangen Mantan?

Baca juga: Prabowo Subianto Kagum, Indonesia Mampu Produksi Kapal Selam Canggih Bisa Bertahan 30 Tahun ke Depan

"Simulasi paslon Pilpres 2024 ini bisa memberikan gambaran peta dukungan terhadap para kandidat, dan patut diperhitungkan oleh partai-partai politik yang bakal mengusung," kata Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2021 kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi.

Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak.

Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Elektabilitas Prabowo Tertinggi, jika Dipasangkan dengan Puan Lawan JK-Anies Baswedan, Ini Hasilnya

Berita Terkini