Agus Harimurti Yudhoyono : Demokrat Semakin Kompak dan Berani
POS KUPANG.COM|KUPANG-- Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, hingga saat ini jajaran pengurus partai berlambang merci DPP, DPD, DPC, DPAC hingga tingkat Ranting serta seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat semakin kompak, semakin berani, dan semakin siap mempertahankan kedaulatan, kehormatan dan eksistensi Partai Demokrat di seluruh tanah air.
Artinya, kata AHY pada jumpa pers di Jakarta, Senin 29 Maret 2021, seluruh kader semakin kompak, semakin berani, dan semakin siap melawan siapapun yang mengancam dan ingin merebut apa yang dimiliki. Perjuangan mempertahankan kedaulatan partai, katanya, suci demi menegakkan kebenaran dan keadilan, serta menyelamatkan demokrasi di negeri ini.
Lanjutnya, seluruh anggota legislatif dari Fraksi Partai Demokrat, baik di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota, kecuali saudara Jhoni Allen Marbun, salah satu dalang utama GPK-PD, yang telah diberhentikan dari partai dengan tidak hormat, dan tengah diproses Penggantian Antar Waktu (PAW) sebagai anggota DPR RI, semuanya kompak.
"Akhir-akhir ini, empati dan dukungan terus mengalir kepada Partai Demokrat, dari para tokoh (baik di tingkat pusat maupun daerah), serta masyarakat luas, termasuk para politisi senior, purnawirawan TNI-Polri, akademisi, pemuka agama, pengamat politik, aktivis demokrasi, budayawan, serta berbagai kalangan Ormas dan civil society lainnya, juga para mahasiswa serta anak-anak muda dari berbagai komunitas (baik yang dilakukan secara terbuka maupun tertutup, langsung maupun tidak langsung). Untuk segala perhatian, doa, dan dukungan kepada Partai Demokrat, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya. Secara khusus, Partai Demokrat juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada sejumlah elemen dari berbagai partai politik, yang telah mengeluarkan pernyataan yang positif terhadap situasi yang tengah dihadapi Partai Demokrat dan nasib demokrasi bangsa ini ke depan," kata AHY dalam rilis yang ditandatangani Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat yang diterima Harian Pagi Pos Kupang dan Pos Kupang.Com, Selasa 30 Maret 2021.
Baca juga: Mikael Badeoda : Demokrat Ende Tetap Solid Dukung Agus Harimurti Yudhoyono, Gelar Apel Siaga
Baca juga: Respons Menohok Agus Harimurti Yudhoyono atas KLB Demokrat, Pasti Akan Melawan?
Lanjut AHY, meskipun sebagian pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat yang sah (atau yang seringkali disingkat GPK-PD) berasal dari sejumlah partai politik (artinya bukan hanya kader Partai Demokrat), tetapi pihaknya sangat percaya bahwa keterlibatan elemen-elemen itu tidak mewakili partai politik manapun, melainkan mewakili dirinya sendiri.
AHY menegaskan, Partai Demokrat adalah partai yang terbuka. Tidak ada yang disembunyikan. Apalagi berdalih ngopi-ngopi, tapi lantas merampas, merampok dan membegal partai yang sah diakui oleh pemerintah.
Partai Demokrat solid dibawah kepemimpinan AHY. Pasca laporan kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 8 Maret 2021 lalu, segenap jajaran pimpinan dan pengurus solid dan setia bersama Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Ketua Umum yang sah, Agus Harimurti Yudhoyono.
Baca juga: Pilkada Sumtim, Tujuh Parpol Bersatu Usung Paket SEHATI, Agus Harimurti Yudhoyono: Selamat Berjuang
Baca juga: Yunarto Wijaya: Ini Kesempatan Agus Harimurti Yudhoyono Masuk Kabinet Jilid II Presiden Joko Widodo
"Saya menyampaikan terima kasih, rasa bangga, sekaligus penghargaan yang setinggi-tingginya. Kami juga berterima kasih telah diberikan ruang dan waktu untuk menjalin komunikasi dengan pihak pemerintah. Kami bertemu Menkopolhukam, jajaran Kemenkumham, Komisioner KPU dan yang lainnya. Komunikasi ini penting untuk mencegah terjadinya salah persepsi antara jajaran pemerintah dengan Partai Demokrat, seperti yang kerap diangkat dalam pemberitaan di media massa maupun percakapan publik di media sosial," kata AHY.
Lanjutnya, proses komunikasi juga berjalan dengan baik tanpa saling intervensi dalam bentuk apapun, dengan sikap saling menghormati. Sikap ini penting sebagai manifestasi dari tegaknya supremasi hukum dan nilai-nilai demokrasi.
Saat ini, katanya, Partai Demokrat tengah menunggu sikap dan putusan pihak pemerintah, dalam hal ini Kemenkumham untuk merespons apa yang dinamakan Kongres Luar Biasa (KLB), yang ilegal dan inkonstitusional itu. Partai Demokrat menaruh harapan dan memegang janji pemerintah serta jajaran penegak hukum, untuk menegakkan hukum sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
Merespons manuver politik yang dilakukan oleh kubu KSP Moeldoko terkait konferensi pers di Hambalang dan pernyataan KSP Moeldoko di akun media sosialnya, AHY menjelaskan, pertama, ada upaya dari kubu KSP Moeldoko untuk mendegradasi Partai Demokrat dengan mengangkat isu Hambalang, setelah kubu KSP Moeldoko tidak mampu menunjukkan legalitas penyelenggaraan KLB, yang nyata-nyata adalah perbuatan melawan hukum.
Baca juga: 100 Hari Agus Harimurti Yudhoyono Pimpin Demokrat, Putra SBY: Demokrat Selalu Berpihak Pada Rakyat
Baca juga: Agus Harimurti Yudhoyono Duduk Talepo di Taman Bundaran Tirosa Warga Senang
Kedua, ada upaya KSP Moeldoko untuk mendiskreditkan Partai Demokrat dengan isu pertentangan ideologi menuju Pemilu 2024.
"Kami semua bertanya pertentangan ideologi seperti apa yang KSP Moeldoko maksudkan? KSP Moeldoko harus menjawab pertanyaan mendasar ini, agar tidak menyulut kemarahan kader dan simpatisan Partai Demokrat yang semakin besar. Kami berkesimpulan, upaya-upaya KSP Moeldoko dan kubunya untuk membangun citra buruk Partai Demokrat, dengan berbagai cara ini, bertujuan agar KSP Moeldoko mendapatkan pembenaran untuk tampil sebagai penyelamat. Ini adalah lagu lama, yang mudah sebenarnya, dan makin menunjukkan bahwa KSP Moeldoko dan gerombolannya, tidak punya alasan yang fundamental dan telah keluar dari akal sehat," kata AHY.
Merespons apa yang disampaikan oleh para pelaku GPK-PD yang terus mendiskreditkan Partai Demokrat dan kader-kadernya, AHY menegaskan, pertama pernyataan yang mendiskreditkan Partai Demokrat tersebut tidak memiliki kebenaran dan tidak akurat, juga tidak ada kaitannya dengan gerakan untuk mengambilalih kepemimpinan PD.