Dibanding Moeldoko Kader Partai Demokrat Se-Indonesia Pasti Lebih Memilih AHY Begini Kata Umar Arsal

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto Kanan : Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.

Karena itu, bagi Umar hal yang wajar bilamana di Partai Demokrat butuh sosok yang layak dijual.

"Beli sesuatu saja butuh 'marketing' yang andal agar penjualan laris, jadi Partai Demokrat melakukan hal yang sama. Bayangkan di partai itu tidak hanya program partai yang jual dan juga ketokohan atau figur, dan AHY layak untuk para kader," ucapnya.

Kemudian, menurut Arsal, bila melihat ketokohan DNA kematangan, kader tentunya pasti memilih AHY dibandingkan dengan dengan Marzuki Alie, Jonny Allen, Max Sopacua dan Moeldoko.

"Maaf Marzuki Alie saja waktu pemilihan gagal, Max sudah tidak jelas pindah-pindah partai, begitu juga Moeldoko tahu-tahu di Partai Demokrat, yang saya tahu dia juga di Hanura," kata Arsal.

Umar juga menyinggung soal AHY disebut bau kencur oleh Ruhut Sitompul.

Politisi asal Kendari, Sulawesi Tenggara itu mengatakan bahwa AHY sosok yang lebih bermoral dan bermartabat ketimbang rekannya itu.

Enam kader Partai Demokrat di Riau dipecat, Ini Alasannya

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau Asri Auzar menyebutkan, ada enam kader Demokrat di wilayahnya yang telah dipecat, karena mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu yang dianggap tidak sah.

Asri Auzar, di Pekanbaru, Jumat (19/3/2021), mengatakan, sebanyak enam kader Partai Demokrat tersebut terbukti menghadiri KLB Sibolangit.

Dua di antaranya merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kuantan Singingi, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Rokan Hilir, dua sekretaris DPC, dan selebihnya kader biasa.

"Karena kami sebelum menerima jabatan, kami buat pakta integritas yang menyatakan kesetiaan pada pemimpin yang memberikan mandat. Apabila tidak mengindahkan, berarti tidak lagi mengindahkan kepemimpinan yang ada sekarang, otomatis mereka dipecat. Untuk nama-namanya tidak elok dan tidak etis kami sampaikan," ujar Asri Auzar.

Asri Auzar juga menegaskan tidak pernah memberikan mandat kepada kader untuk menghadiri KLB di Sibolangit.

Pasalnya, saat isu kudeta dilakukan kepada Partai Demokrat, pihaknya sudah membubuhkan cap darah sebagai tanda kesetiaannya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"KLB ini tidak dapat persetujuan dari DPD dan DPC Demokrat Riau. Kami solid di bawah komando Ketum AHY," ujar Asri Auzar.

Asri Auzar mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk tetap solid guna menghadapi tahun politik selanjutnya pada 2024.

Halaman
123

Berita Terkini