"Kami bersyukur dan berharap semoga persidangan ini menjadi persidangan pertama di jemaat yang menjadi tantangan sekaligus penghargaan secara khusus di jemaat maranatha Oebufu Kupang," tandasnya
Ketua Sinode, Pdt. Mery L. Y Kolimon pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa, kegiatan persidangan majelis sinode tahun ini dilakukan secara online dan onside.
Ia menyampaikan bahwa, pihaknya sebelum peraidangan telah mengirimkan materi persidangan ke klasis-klasis, supaya dibaca dan telah ada pra sidang.
"Biasanya kami lakukan sidang selama 3 atau 4 hari, tapi tahun ini dibuat dua hari saja demi mendukung protokol kesehatan,"jelasnya
Pdt. Mery meminta dukungan doa dari seluruh warga Gmit bagi jalannya persidangan ini, dan apabila Gereja Gmit membuat persidangan, hal tersebut juga menjadi satu standar tertentu bagi pelaksanaan persidangan yang akan dilaksanakan di klasis dan jemaat.
"Bahwa dalam masa pandemi kami harus ada kreativitas dalam pelayanan dan terutama kami sungguh-sungguh berusaha agar persidangan ini menjadi respon gereja bersama dengan semua stakeholder bahu membahu untuk menanggulangi dampak dari pandemi Covid-19, dengan pemerintah, unsur-unsur masyarakat sipil," tuturnya
Ketua Panitia Pelaksana Sidang Majelis Sinode, Eli Wairata menyampaikan, persidangan kali ini berbeda karena secara online dan onside.
Terkait dengan proses ini akan berlangsung, dia menjelaskan bahwa, akan memperbaiki semua proses jaringan dalam interaksi dan komunikasi saat peraidangan berlangsung.
"Hari ini kami sedang lakukan gladi untuk berhubungan langsung dengan teman-teman ITE, serta berkolaborasi banyak hal untuk dapat memberikan hasil yang baik," jelasnya
"Kami sebagai panitia pelaksana kegiatan ini akan menyiapkan semuanya dengan baik, hingga kegiatan ini dimulai dan berakhir nanti dengan sempurna,"tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)