Berita NTT Terkini

Sidang Majelis Sinode ke-47, Pdt Desi : Tahun ini Digelar Secara Berbeda

Penulis: Ray Rebon
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Jemaat Gereja Gmit Maranatha Oebufu, Pdt. Desiana Rondo Effendy saat melakukan rapid antigen, Senin (15/3/2021).

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Persidangan Majelis Sinode tahun 2021 tetap dilaksanakan walaupun dimasa pandemi Covid-19. Namun persidangan majelis sinode ini akan dilaksanakan secara berbeda dengan tahun sebelumnya.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Gereja Gmit Maranatha Oebufu, Pdt. Desiana Rondo Effendy kepada POS-KUPANG.COM, Senin (15/3/2021).

Dikatakan Pdt Desi bahwa, ada dua hal yang sangat menarik dalam kegiatan persidangan majelis sinode ke-47 tahun ini, karena baru pertama kali sidang ini diadakan dijemaat, dan biasanya bersidang di kantor sinode.

Baca juga: Mutasi Guru Spensa Nubatukan Tak Ada Kaitan Dengan Kisruh Internal Sekolah

Lanjutnya, persidangan ini dilakukan berbeda karena secara online bagi jemaat dan onside dalam jumlah terbatas di masa pandemi Covid-19 ini.

Maka, kata Pdt. Desi, panitia pelaksana kegiatan ini harus mempersiapkan secara baik, dan Gereja Maranatha Oebufu melihat hal ini sebagai tantangan dan penghargaan untuk bersama-sama berkolaborasi dalam jemaat untuk menghadirkan sebuah persidangan yang hidup dan memberikan sejarah untuk membentuk jemaat menjadi baik dan menjadi contoh.

Baca juga: Kasus Bawang Merah Malaka, Penyidik Polda NTT Belum Mampu Buktikan Unsur Pasal 55

Oleh karena itu, kehadiran majelis sinode akan menjadi spirit bagi jemaat bahwa geraja ada dan hadir sekaligus geraja merawat, mengunjungi dan sekaligus gereja memberikan motivasi bagi jemaat untuk bertumbuh dan tetap berkarya dimasa pandemi Covid-19 ini.

Ia mengatakan bahwa kegiatan ini berhasil berkat kerjasama antar instansi terkait yakni Pemerintah Kota Kupang, Dinas Kesehatan kota, karena telah memberikan swab antigen gratis dan vitamin, serta pihak keamanan dari polresta yang telah dipersiapkan secara baik.

"Ini adalah tanggungjawab pelayanan dan harus dipikul bersama-sama," ungkap dia

Dia menambahkan bahwa, kegiatan persidangan mejelis sinode akan berlangsung selama dua hari yakni, pada tanggal 16-17 Maret 2021.

Dia menyampaikan, yang akan hadir dalam kegiatan tersebut adalah Majelis Sinode, ketua bidang BPP dari Sinode dengan online untuk lima teritori klasis.

Pdt Desi menjelaskan bahwa, persiapan yang dilakukan menyambut kegiatan ini adalah yang paling awal adalah rapid antigen bagi semua peserta sidang dan semua panitia.

"Hari ini telah dilaksanakan rapid antigen bagi 44 orang dan hasilnya negatif. Dan selasai rapid antigen, kami melanjutkan persiapan dengan gladi bersama," jelasnya

Salah satu agenda yang dibuat oleh panitia bersama majelis sinode dengan cara berkunjung ke jemaat maranatha oebufu, khususnya 4 kk yang terdampak Covid-19.

"Mereka yang terdampak Covid-19 dalam perekonomian. Jemaat ini yang dikunjung adalah jemaat yang sakit dan susah," ungkap dia

"Kehadiran kami bagi keempat jemaat terdampak Covid-19 ini, sangat memberikan arti yang luar biasa bagi mereka, sehingga kehadiran gereja pada masa pandemi Covid-19, menghidupkan dan merawat kembali kehidupan dalam sebuah spirit bersama yaitu, persekutuan,"lanjutnya

"Kami bersyukur dan berharap semoga persidangan ini menjadi persidangan pertama di jemaat yang menjadi tantangan sekaligus penghargaan secara khusus di jemaat maranatha Oebufu Kupang," tandasnya

Ketua Sinode, Pdt. Mery L. Y Kolimon pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa, kegiatan persidangan majelis sinode tahun ini dilakukan secara online dan onside.

Ia menyampaikan bahwa, pihaknya sebelum peraidangan telah mengirimkan materi persidangan ke klasis-klasis, supaya dibaca dan telah ada pra sidang.

"Biasanya kami lakukan sidang selama 3 atau 4 hari, tapi tahun ini dibuat dua hari saja demi mendukung protokol kesehatan,"jelasnya

Pdt. Mery meminta dukungan doa dari seluruh warga Gmit bagi jalannya persidangan ini, dan apabila Gereja Gmit membuat persidangan, hal tersebut juga menjadi satu standar tertentu bagi pelaksanaan persidangan yang akan dilaksanakan di klasis dan jemaat.

"Bahwa dalam masa pandemi kami harus ada kreativitas dalam pelayanan dan terutama kami sungguh-sungguh berusaha agar persidangan ini menjadi respon gereja bersama dengan semua stakeholder bahu membahu untuk menanggulangi dampak dari pandemi Covid-19, dengan pemerintah, unsur-unsur masyarakat sipil," tuturnya

Ketua Panitia Pelaksana Sidang Majelis Sinode, Eli Wairata menyampaikan, persidangan kali ini berbeda karena secara online dan onside.

Terkait dengan proses ini akan berlangsung, dia menjelaskan bahwa, akan memperbaiki semua proses jaringan dalam interaksi dan komunikasi saat peraidangan berlangsung.

"Hari ini kami sedang lakukan gladi untuk berhubungan langsung dengan teman-teman ITE, serta berkolaborasi banyak hal untuk dapat memberikan hasil yang baik," jelasnya

"Kami sebagai panitia pelaksana kegiatan ini akan menyiapkan semuanya dengan baik, hingga kegiatan ini dimulai dan berakhir nanti dengan sempurna,"tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)

Berita Terkini