POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hadirnya anggaran dana desa dari pemerintah pusat bagi desa-desa di Indonesia, harusnya di barengi dengan gerakan pembangunan yang mengarah pada kemandirian suatu desa.
Hal ini pula, mendorong berbagai pihak, termkasud para praktisi dan pemerhati desa untuk terus memberikan tawaran konsep pembangunan manusia maupun pembangunan fisik yang di harapkan dapat mensejahterakan masyarakat setempat melalui sektor pembederayaan masyarakat memanfaatkan potensi desa.
Mardianus E.Ili S.Pt, M.si, peternak dan juga owner AFRO FRAM yang begerak di bidang pengembangan ayam kampung unggul, mengatakan, kunci utama dalam membangun desa dan menuju kemandirian desa ada di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Baginya Bumdes merupakan sebuah representasi keberhasilan ekonomi, sosial dan Lingkungan dalam melihat dan mengembangkan potensi-potensi desa tersebut.
Dikatakan Mardianus, dalam upaya menuju desa mandiri dan maju ataupun desa berkembang perlu adanya tata kelola pemerintahan yang baik dan benar untuk dapat bisa mencapai tujuan desa itu sendiri.
Pernyataan Mardianus ini dikemukakan pada diskusi virtual yang di adakan Forum Mahasiswa Peduli Petuntawa bertajuk ‘Strategi Desa Mandiri’, Sabtu (6/3/2021).
Ketersediaan sumber daya manusia di desa Petutanwa, dikatakan Mardianus agar dapat dioptimalkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang begitu besar.
Ia beralasan, semua masyarakat dan SDM yang ada di desa mempunyai kepedulian yang sama atas pembangunan desa, namun memerlukan dorongan dan ruang untuk mengimplemtasikan kemampuan tersebut.
Desa Petuntawa merupakan desa yang terletak di kecamatan Ile Ape, kabupaten Lembata dengan jumlah penduduk 573 jiwa. Pembangunan yang selama ini dinilai tidak berorientasi pada pemberdayaan, hanya akan menghabiskan anggaran yang telah diberikan tanpa kebermanfaatan yang berlanjut bagi masyarakat.
Diskusi ini juga turut menghadirkan sejumlah narasumber lainnya, yang mengharapkan agar pembangunan didesa memerlukan kesadaran, partisipasi masyarakat, partisipasi generasi, yang merupakan sebagai sebuah landasan kuat membangun desa.
Baca juga: Jaksa Geledah RSUD Kefamenanu, Tim Penyidik Kejari TTU Amankan Beberapa Barang Bukti
"Banyak potensi yang kemudian di miliki oleh desa yang wajib dan harus di kembangkan oleh desa dalam membangun desa agar bisa mencapai harapan" kata Phlilipus Namang, yang juga narasumber dalam diskusi tersebut.
Mantan camat Ile Ape, Stanislaus Kebesa, yang juga menjadi narasumber
mengharapkan agar desa sebagai wadah untuk menggerakan perubahan pola pikir masyarakat.
"Desa harus menjadi sebuah wadah untuk kemudian mampu dan paling tidak memfailistasi masyarakat untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi desa agar ada asas manfaat hadirnya desa untuk masyarakat" tandasnya. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)
Baca juga: BREAKING NEWS: Sembuh dari Covid-19, Mantan Bupati Manggarai Barat Ditahan
Baca juga: BREAKING NEWS: Kejari Timor Tengah Utara Geledah RSUD Kefamenanu
4 Lampiran