Tak hanya itu, yang dipilih sebagai ketua umum juga bukanlah dari internal partai.
"Partai dan ketua umum bahkan yang dimunculkan bahkan bukan kader, ini untuk tentu pegiat politik, pegiat demokrasi, intelektual, akademisi yang belajar demokrasi, ini membingungkan," tegas Siti Zuhro.
• Apakah Penderita Anda Diabetes ? Bolehkah Anda Makan Nasi Putih? Jawaban Dokter Takaran Nasi
• Amerika Vs China, Tiongkok akan Hancurkan Militer AS Jika Pecah Perang di Laut China Selatan
• 7 SHIO ini Diprediksi Bakal Banjir Cuan dan Dinaungi Keberuntungan Hari ini Minggu 7 Maret 2021
Kehadiran Moeldoko di lokasi KLB setelah terpilih pun dianggap menafikkan nilai, moral, hingga etika berpolitik yang selama ini dianut oleh Indonesia.
Apalagi, Moeldoko sendiri adalah Kepala Staf Presiden yang notabene seorang pejabat aktif di lingkaran pemerintahan.
Siti Zuhro menilai sikap Moeldoko dianggap tidak etis.
"Ini dilarang keras, itu menurut saya tidak perlu belajar untuk menjadi sarjana politik, ilmu politik, yang seperti itu sudah tidak etis," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/06/pengamat-beberkan-deretan-fakta-yang-perkuat-tafsir-klb-partai-demokrat-intervensi-orang-istana?page=all