Hery Nabit Tak Terjebak Program 100 Hari Lima Bupati-Wabup Terlantik Langsung Kerja

Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balon Bupati Manggarai Herybertus Nabit

Juandi mengatakan, pihaknya membuka peluang investasi di sektor pariwisata. Salah satu lokasi yang berpotensi adalah Kota Wini yang juga menjadi titik lintas batas negara RI dan RDTL.

"Wini sebagai kota pelabuhan harus kita perlakukan dengan baik karena merupakan daerah perbatasan. Kita mohon perluas baik transportasi maupun layanan publik. Untuk investasi, kita undang para investor mari kita lihat bersama. Kalau kita sudah atur pasti orang akan melirik," tandasnya.

Satu Data Sumba Timur

Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu mengatakan, ia bersama Bupati Khristofel Praing telah menetapkan visi Sumba Timur Sejahtera, Harmoni dan Tertib dalam Bingkai NKRI.

Untuk mencapai visi besar tersebut, lanjut David Wadu, telah ditetapkan tiga misi utama, yakni, pertama meningkatkan kualitas SDM dan produktivitas masyarakat. Pemerintah dan dunia usaha dalam mengelola dan mengembangkan berbagai sumberdaya baik ekonomi, sosial, politik dan budaya secara terpadu dan berkelanjutan sehingga mampu mandiri dan bermartabat.

Kedua mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis dan berkarakter dengan tujuan terwujudnya keseimbangan dan harmonisasi kehidupan masyarakat Sumba Timur. Ketiga, meningkatkan kinerja pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan.

Sebelum melaksanakan visi tersebut, kata David, mereka akan melakukan penyesuaian RPJMD Sumba Timur sesegera mungkin. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan masa jabatan mereka.

"Kalau bicara lima tahun, kita belum bisa putuskan secara lima tahun karena Undang- Undang Pilkada ada yang bilang hingga 2024, berarti kami hanya 3,5 tahun. Jadi yang pertama jelas kita harus penyesuaian RPJMD, yang kita bicara tentang RPJMD jangka lima tahun maka kita harus bisa pres ke 3,5 tahun," kata David Wadu sehari sebelum pelantikan.

Ia menegaskan, itu merupakan hal pertama yang harus diselesaikan. "Nah itu dulu yang harus kita bicarakan," ujarnya.

Ia mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya berjuang untuk membangun database dan menampilkan Sumba Timur dalam satu data komprehensif. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjadi tolak ukur pembangunan yang akan dilaksanakan.

"Yang harus kita perjuangkan, ya kita harus tampilkan data Kabupaten Sumba Timur, paling tidak Sumba Timur dalam satu data," tegas David Wadu.

Menurutnya, jika data masih bersifat sporadis maka evaluasi terhadap pembangunan akan tidak jelas.

"Habis pelantikkan ini kita sesuaikan dulu RPJMD Sumba Timur. Ini drastis ini, karena biasa menyusun RPJMD ini lima tahun, kalo lima tahun itu diubah ke mengikuti mekanisme Pilkada maka kita harus ada penyesuaian penyesuaian," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebagai kabupaten terluas di Pulau Sumba, saat ini mengalami keterbatasan akses infrastruktur. Menurutnya, aksesibilitas infrastruktur bagi masyarakat itu Sumba Timur sangat sangat terbelakang. Hingga saat ini masih ada daerah yang sangat terisolir dan belum bisa dijangkau.

Selain itu, persoalan SDM dan peningkatan PAD juga akan menjadi perhatian serius. "Bagaimana SDM? Bagaimana tingkat sekolah? Bagaimana akses untuk mendapatkan kebutuhan hidup sehari hari? Itu menjadi komitmen," ujar David Wadu. Berikutnya, sinergitas pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. (hh)

Berita Terkini