Kaban Keuangan : Pemerintah Kembali Refocusing Anggaran Rp 1,3 T Untuk Penanganan Covid-19 NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Provinsi NTT kembali mengeluarkan kebijakan anggaran untuk menangani pandemi Covid-19 di provinsi itu. Demi mencegah dan menangani kasus positif yang meningkat cukup signifikan, Pemerintah Provinsi melakukan refocusing anggaran dari APBD 2021.
Tren peningkatan kasus positif Covid-19 pada awal tahun 2021 terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTT. Namun khusus untuk Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT, peningkatan kasus bahkan sangat masif dan mengkhawatirkan.
Berdasarkan data Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 NTT, peningkatan kasus pada awal tahun di provinsi kepulauan itu bahkan disebut mencapai dua kali lipat dari total akumulasi kasus selama 2020.
Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT Zakarias Moruk kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan, pemerintah telah membuat kebijakan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 200 miliar dari APBD NTT.
"Refocusing APBD sementara berjalan. Karena ini kan kurva (kasus positif) lagi naik, jadi kita diharapkan untuk menyiapkan dana 8 persen dari APBD untuk membiayai Covid-19. Kemarin kita mengalokasikan sekitar Rp 200 miliar lebih," ujar Zakarias, Selasa (9/2).
Selain pemerintah provinsi, Pemerintah daerah di Kota Kupang dan 21 kabupaten lainnya di NTT juga diminta untuk melakukan refocusing anggaran masing masing sebesar Rp 50 miliar.
Zakarias menjelaskan, saat ini proses refocusing sedang berjalan di tingkat SKPD. Selanjutnya, akan diinput pada sistem keuangan daerah.
Refocusing anggaran tahap pertama tersebut, kata Zakarias, diupayakan untuk dimaksimalkan penggunaannya untuk bidang kesehatan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di NTT. Apabila masih dibutuhkan, maka pemerintah akan kembali melakukan refocusing anggaran tahap kedua.
"Target kita tahap pertama sambil berjalan dulu, apabila terjadi lagi kondisi tidak memungkinkan maka akan dilakukan refocusing tahap kedua," katanya.
Zakarias juga menjelaskan, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah mengarahkan agar pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota berkonsentrasi untuk menangani pandemi Covid-19. "Bapak Gubernur mengarahkan supaya baik provinsi maupun kabupaten kota konsen di penanganan Covid-19 dulu," ungkapnya.
Saat mendampingi Wagub Josef Nae Soi memantau ruang isolasi terpusat di RSJ Naimata pada Senin, 8 Februari 2021 siang, Sekretaris Dinkes NTT David A. Mandala menyebut pihaknya belum mengetahui angka pasti yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 di Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Namun demikian, Mandala mengakui jika proses refocusing anggaran tersebut telah berlangsung selama sepekan.
"Tambahan anggaran kita itu dari alokasi Belanja Tak Terduga dari Pemerintah Provinsi NTT, saat ini sedang dalam proses refocusing anggaran, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten kota. Totalnya berapa kita belum tau," ungkap Mandala menjawab wartawan.
Ia mengatakan, refocusing anggaran tersebut ditempatkan di pos Belanja Tak Terduga agar mobilisasi lebih cepat terhadap kebutuhan kebutuhan mendesak dalam proses penanganan Covid-19.
"Kalau proses itu lebih pas dengan ibu Kabag Anggaran dan Pak Kaban Keuangan. Tapi ini sudah berjalan satu Minggu ini , mungkin mereka sudah dapat angkanya," ujar Mandala.
Pada awal Januari 2021, Pemerintah Provinsi NTT telah mencairkan anggaran di bidang kesehatan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 60 miliar.
Menurut Zakarias Moruk, alokasi anggaran tersebut untuk keperluan Penanganan kasus positif Covid-19. Anggaran tersebut, kata Zakarias, berasal dari pos Dana Tak Terduga (DTT) Provinsi NTT.
"Dana tak terduga untuk kesehatan itu, Rp 40 miliar untuk Dinas Kesehatan Provinsi NTT dan 20 miliar untuk RSUD PROF WZ Johannes Kupang. Jadi totalnya Rp 60 miliar," kata Zakarias kepada POS-KUPANG.COM akhir Januari.
Dana yang telah dicairkan itu dialokasikan untuk kebutuhan pengadaan peralatan dan fasilitas penunjang penanganan Covid-19, alat pelindung diri (APD) dan obat - obatan serta biaya pengangkutan vaksin.
• Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Tekan Kasus Demam Berdarah
• Pemkab Ende Refocusing 48 Miliar untuk Tangani Covid-19
• Pakar Geografi, Hamza Wulakada : Website Jual Pulau di NTT, Strategi Tingkatkan Wisata di NTT
"Untuk Dinkes, itu pengadaan alat termasuk ventilator, PCR dan sebagainya. Sementara untuk rumah sakit, yang pasti itu untuk APD dengan Kebutuhan obat obatan," kata Zakarias saat itu. (LaporanReporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )