CV Lima Satu Segera Perbaiki Keretakan Tembok Puskesmas Waiknuit
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Setelah mendapat informasi bahwa ada keretakan bagian gedung Puskesmas Waiknuit, Direktur CV Lima Satu Mikael Tan sudah langsung mengirim material dan tenaga pekerja untuk segera memperbaiki keretakan bagian tembok di Puskesmas Waiknuit yang berada di Desa Tubuk Rajan, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Rabu (10/2/2021).
Mikael mengatakan sebelumnya tenaga tukangnya sudah memperbaiki bagian atap seng yang rusak akibat hujan dan angin. Seng yang rusak itu menurutnya bukan berada di rumah induk puskesmas. Kalau pun seng itu tidak ada juga tidak akan mengganggu bagian rumah induknya.
Mikael menandaskan setiap kerusakan yang terjadi pada fisik gedung puskesmas dua lantai itu masih merupakan tanggung jawab CV Lima Satu sebagai pihak ketiga yang mendirikan gedung Puskesmas Waiknuit.
"Kalau yang retak itu juga bukan bagian rumah induknya, tapi bagian emperannya," katanya saat menghubungi Pos Kupang, Rabu (10/2/2021).
Dia hendak mengklarifikasi pemberitaan Pos Kupang sebelumnya yang menyebut gedung puskesmas hancur. Menurutnya, penggunaan kata 'hancur' berkonotasi negatif dan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
Dia memaparkan bahwa bagian emperan puskesmas itu didirikan di atas tanah hasil urukan dan bukan tanah asli. Sehingga aliran air memang terus mengalir melewati tanah urukan itu yang menyebabkan adanya keretakan.
Sedangkan, bangunan induk puskesmas didirikan di atas tanah aslinya. Dia menjamin bangunan induknya tidak akan rusak apalagi hancur.
Tembok-tembok yang retak di dalam gedung menurutnya juga bukan retak karena adanya patahan. Tetapi, keretakan tembok yang biasa dialami gedung-gedung bertembok.
"Itu cuma retak di bagian aciannya itu, bagian plesterannya," ungkap Mikael.
Bagian emperan yang kini retak, lanjutnya, hanya merupakan pekerjaan tambahan untuk merapikan gedung induk puskesmas. Lantai emperan yang didirikan di atas tanah urukan itu juga merupakan pekerjaan tambahan di luar kontrak seharusnya.
"Sebenarnya kalau tidak ada itu (emperan) juga tidak apa-apa. Tapi nanti kan jelek. Karena bangunannya tanahnya nggak ada, terlalu mepet. Itu sudah press. Kalau press lagi nanti kena kantor camat. Kalau kita ikut perencanaan awal maka akan mepet ke tebing dan itu bahaya bisa roboh. Kalau sekarang roboh tidak mungkin," paparnya.
• GPR-MKS St. Dominikus Kupang Kecam Oknum Penjual Pulau Sumba di Situs Online
• Usai Pemeriksaan TCM, 2 Pasien Kategori Probable Covid-19 Positif Terpapar Corona
• Longsor di Tenda Ondo Ende Tutup Akses Transportasi Tiga Desa
Dia memastikan pihaknya sudah langsung memperbaiki bagian gedung yang retak dan sejumlah material gedung juga sudah dibawa guna membenah keretakan-keretakan yang ada.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)